7 Tanda Peter Pan Syndrome pada Remaja, Atasi Sebelum Terlambat

Merasa tidak ingin menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab

25 November 2021

7 Tanda Peter Pan Syndrome Remaja, Atasi Sebelum Terlambat
Freepik

Apakah anak remaja mama sering menolak ketika Mama memintanya untuk mengurangi kebiasaan sejak kecil? atau apakah dia kesulitan mengambil tanggung jawab dan lebih sering bergantung pada orang lain untuk segala hal? Jika itu benar, ia mungkin memiliki sindrom Peter Pan.

Peter Pan Syndrome adalah istilah yang mengacu pada upaya seorang remaja untuk tetap berada di bawah perlindungan orangtua dan menghindari tanggung jawab yang sesuai dengan usianya. Namun, sindrom ini bukan gangguan psikologis resmi.

Sebaliknya, itu termasuk dalam kategori perubahan perilaku dan dapat terjadi secara sadar atau tidak sadar. Namun, jika sindrom ini tidak diatasi secepatnya, dapat menyulitkan remaja untuk berkembang selayaknya orang dewasa, mulai dari berhubungan hingga pekerjaan profesional.

Penting bagi orangtua untuk memerhatikan apa saja tanda sindrom Peter Pan pada anak remaja, agar penanganan dini bisa segera diberikan. Berikut Popmama.com telah merangkum 7 tanda Peter Pan syndrome pada remaja di bawah ini!

1. Merasa tidak berdaya untuk menangani situasi

1. Merasa tidak berdaya menangani situasi
Freepik/cookie_studio

Sebagai seorang anak yang beranjak dewasa, remaja dihadapkan pada berbagai situasi dalam hidupnya, dan ia juga harus belajar bagaimana menanganinya. Dari perbedaan pendapat hingga alami stres, seeorang remaja harus belajar bagaimana menghadapinya.

Namun, remaja dengan sindrom Peter Pan mungkin merasa sulit untuk menghadapi situasi ini. Sebaliknya, ia mungkin berteriak dan bertingkah, atau ia mungkin meneriaki orang tersebut alih-alih melakukan percakapan yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

Tetapi ketahuilah bahwa setiap orang memiliki gangguan sesekali. Jadi ketika anak mama melakukan ini sekali, itu bukan berarti ia menderita sindrom Peter Pan. Namun, jika anak mama terus-menerus menolak untuk menyelesaikan masalah, maka ini mungkin disebabkan oleh sindrom Peter Pan.

2. Kurangnya minat pada mengembangkan keterampilan

2. Kurang minat mengembangkan keterampilan
Freepik/jcomp

Masa remaja seringkali ditandai dengan segudang aktivitas untuk mengembangkan keterampilannya. Maka Mama mungkin tak heran jika melihat seorang anak remaja yang mengikuti banyak kursus di luar, seperti musik, sepak bola, menari, dan lain-lain.

Namun berbeda dengan remaja yang memiliki sindrom Peter Pan ini. Ia cenderung tidak termotivasi untuk mengembangkan keterampilannya yang bahkan bisa menjadi karirnya di masa depan.

Bahkan ketika anak memiliki aktivitas, ia mungkin mengendur dan tidak berusaha untuk meningkatkan keterampilannya, dengan kinerja yang buruk atau menghindari pertemuan.

Editors' Pick

3. Tidak bisa diandalkan

3. Tidak bisa diandalkan
Freepik/bearfotos

Setiap orang berhenti melakukan sesuatu sesekali, apakah karena merasa lelah, sibuk dengan kegiatan lain, atau sesederhana lupa. Tetapi remaja dengan sindrom Peter Pan tampaknya selalu tidak dapat diandalkan.

Ia mungkin berjanji untuk membantu Mama merapikan dapur, dan ketika saatnya tiba, ia tidak bisa ditemukan. Ia mungkin membuat alasan yang tidak menarik atau menjadi seseorang yang tidak mau mengungkitnya sama sekali.

Ketika perilaku ini menjunjukkan pola konstan dalam kehidupan remaja, maka Mama dapat mencurigainya terkena sindrom Peter Pan.

4. Selalu menyalahkan orang lain

4. Selalu menyalahkan orang lain
Pixabay/AnnaKovalchuk

Seorang remaja dengan sindrom Peter Pan mungkin tidak pernah menyalahkan dirinya sendiri. Sebaliknya, ia mengatakan seolah-olah itu adalah kesalahan orang lain, bahkan jika semua bukti mengarah padanya.

Mengambil tanggung jawab adalah hal yang sulit dilakukan oleh banyak orang, tetapi jika seseorang tidak pernah bertanggung jawab, maka ia mungkin adalah tokoh Peter Pan yang tidak ingin menjadi dewasa menurut versi kehidupan nyata.

5. Mengandalkan orang lain untuk merawatnya

5. Mengandalkan orang lain merawatnya
Pexels/Julia M Cameron

Sudah menjadi kebiasaan bagi seseorang dengan sindrom Peter Pan untuk bergantung pada orang tua atau keluarga mereka. Remaja dengan sindrom ini lebih menikmati ketika orang lain yang merawatnya. Sehingga ia tidak perlu merasa bertanggung jawab ke pada diri sendiri.

"Mereka tidak dapat melakukan apa pun yang akan membantu diri mereka sendiri dengan cara yang berarti atau benar-benar terpisah dari keluarga asal mereka," kata psikiater anak dan dewasa Gauri Khurana, M.D, yang dilansir dari Mind Body Green.

Selain itu, remaja dengan sindrom ini juga selalu mengandalkan orang lain ketika ia terkena masalah. Ini terkait dengan bagaimana ia tidak mampu menangani situasi, dan akhirnya melimpahkannya pada orang lain.

6. Kesulitan dalam mengatur keuangan

6. Kesulitan dalam mengatur keuangan
Freepik/stockimagefactorycom

Tidak semua orang cerdas dengan uang mereka, termasuk remaja. Ada beberapa remaja yang mungkin hanya memikirkan keuangannya ketika sudah membelanjakan uang atau memeriksa tabungannya, tetapi ia masih memikirkannya.

Namun, bagi sebagian remaja dengan sindrom Peter Pan, melacak keuangan pribadi bukanlah kepentingannya. Bahkan mungkin sesuatu yang mereka hindari sama sekali, bahkan ia pun tidak merasa masalah jika tidak memiliki uang sama sekali.

Karena mereka merasa bahwa ada orangtua atau keluarganya yang akan memberikannya dikala ia meminta.

7. Tidak pernah mengoreksi diri

7. Tidak pernah mengoreksi diri
Freepik/Drobotdean

Ada pemahaman umum bahwa seiring bertambahnya usia, maka seseorang akan tumbuh sebagai pribadi, baik dalam hal fisik maupun mentalnya.

Tetapi ketika remaja menderita sindrom Peter Pan, ia tidak memiliki alasan untuk tumbuh. Ia cenderung tidak ingin memperbaiki diri atau mengoreksi diri, atau memiliki keinginan untuk tumbuh menjadi orang dewasa.

Sebaliknya, ia ingin menjadi orang dewasa yang tidak bertanggung jawab selamanya. 

Itulah beberapa informasi seputar tanda Peter Pan Syndrome pada Remaja. Beberapa remaja mungkin memiliki beberapa gejala atau kecenderungan terhadap perilaku di atas, tetapi mungkin bukan sindrom Peter Pan sepenuhnya.

Karena ini bukan gejala yang dikenali, penting bagi orangtua untuk berkonsultasi dengan penyedia kesehatan jika mencurigai anak memiliki sindrom ini, atau menunjukkan gejala-gejala ini ke tingkat yang lebih ekstrim.

The Latest