Kasus guru tampar siswa SMP di Lamongan kini sudah berakhir damai. Kedua pihak sudah menjalani proses mediasi dengan disaksikan oleh Munif Syarif selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan.
Dalam proses mediasi tersebut, guru perempuan berinisial E itu meminta maaf dan kedua pihak akhirnya sepakat untuk tidak memperpanjang masalah ini.
Selain itu, suami dari E juga meminta maaf atas terjadinya insiden pemukulan yang dilakukan oleh istrinya kepada siswa tersebut. Sementara itu, orangtua siswa juga tidak akan mempermasalahkan dan menganggap masalah sudah selesai.
Meski berakhir damai, Munif mengatakan bahwa oknum guru yang melakukan kekerasan itu tidak akan lagi mengajar di Kembangbahu dan sementara ini tidak diberikan jam untuk mengajar.
"Saya sampaikan kepada orangtua wali murid juga anaknya, saya sampaikan bahwa bu guru itu nanti tidak akan mengajar di Kembangbahu dan memang sementara tidak kita berikan jam pelajaran. Saya kembalikan di Dinas Pendidikan untuk kita bina secara langsung dalam pengawasan yang bersangkutan," katanya.
Jadi, itulah rangkuman informasi tentang kasus guru SMP di Lamongan tampar siswa berkali-kali berakhir damai. Meski siswa tersebut salah, segala bentuk kekerasan memang tidak boleh dilakukan oleh guru.
Tidak sedikit orang yang turut menyayangkan peristiwa ini. Sebaiknya daripada memberikan kekerasan, lebih baik guru seharusnya menyelesaikan permasalahan tersebut secara baik-baik.
Semoga kejadian ini tidak lagi terulang ya, Ma.