Korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan dilaporkan telah mencapai 131 jiwa pada Minggu (2/10/22) sore. Meski mayoritas dari korban diketahui adalah orang dewasa, namun tak sedikit pula dari mereka masih berusia anak-anak hingga remaja.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nahar menyebutkan bahwa sedikitnya ada 17 korban anak Kanjuruhan yang meninggal dan 7 anak mengalami luka-luka.
Tak hanya meninggalkan luka yang begitu mendalam bagi keluarga korban dan seluruh masyarakat Indonesia, tragedi Kanjuruhan dinilai Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan berdampak berat pada kejiwaan korban anak-anak.
Terutama, bagi anak-anak yang terpaksa berpisah atau kehilangan orangtua mereka untuk selamanya. Seperti yang dirasakan oleh salah seorang anak SD yang harus kehilangan orangtuanya akibat insiden di Stadion Kanjuruhan Malang pada laga Persebaya melawan Arema pada Sabtu (1/10/2022) kemarin.
Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya.
