Kecemasan pada anak bisa memiliki berbagai penyebab, dan seringkali kombinasi dari beberapa faktor yang berperan dalam mengembangkan masalah tersebut.
Beberapa penyebab kecemasan pada anak:
- Faktor genetik dan keturunan
Riwayat keluarga dengan masalah kecemasan atau gangguan kecemasan dapat meningkatkan risiko anak mengalami kecemasan.
"Memang ada anak-anak yang secara genetik lebih beresiko cemas, ada turunan dari orangtua" ungkap Fransisca Febriani Sidjaja.
Lingkungan di mana anak tumbuh dan berkembang bisa berdampak besar. Konflik keluarga, tekanan akademis yang berlebihan, dan pengalaman traumatis seperti perceraian, kehilangan orang tua, atau kekerasan dapat memicu kecemasan.
- Ketidakpastian atau perubahan
Peristiwa besar dalam kehidupan, seperti pindah rumah, berganti sekolah, atau perubahan dalam dinamika keluarga, dapat memicu kecemasan karena anak merasa tidak terbiasa atau tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi.
- Tekanan sekolah atau prestasi
Tuntutan akademis yang berlebihan, ekspektasi yang tinggi dari orangtua, atau tekanan sosial di sekolah dapat menciptakan stres yang mengarah pada kecemasan.
Pengalaman traumatis seperti kecelakaan, kejadian berbahaya, atau pelecehan dapat memicu kecemasan pada anak.
- Kurangnya keterampilan dalam mengatasi
Anak-anak belum memiliki keterampilan yang matang dalam mengatasi stres dan emosi, sehingga mereka mungkin merasa cemas ketika menghadapi situasi yang sulit atau menantang.
- Perubahan fisik dan hormon
Selama masa pertumbuhan dan pubertas, perubahan fisik dan hormonal dapat memengaruhi suasana hati dan emosi anak, yang pada gilirannya bisa berkontribusi pada kecemasan.
- Kontrol lingkungan yang rendah
Anak-anak yang merasa mereka memiliki sedikit atau tidak ada kontrol atas lingkungan mereka dapat mengembangkan rasa cemas karena merasa tidak mampu mengatasi perubahan atau situasi yang tidak diinginkan.
- Pengaruh media dan teknologi
Paparan terhadap konten yang menakutkan atau mengganggu melalui media sosial, film, atau video game tertentu juga dapat memengaruhi tingkat kecemasan anak.
- Kurangnya dukungan sosial
Anak-anak yang tidak memiliki dukungan sosial yang memadai dari keluarga, teman, atau orang dewasa lainnya mungkin lebih rentan terhadap kecemasan.