Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, observasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Observasi yang dilakukan secara langsung dapat berupa mendatangi lokasi dan mengamatinya, sedangkan observasi tidak langsung bisa dilakukan dengan cara wawancara.
Observasi terbagi ke dalam beberapa jenis. Setiap jenis observasi tentu memiliki cara tempuh yang berbeda-beda. Adapun jenis-jenis observasi yang sering digunakan dalam mengawati sebuah objel atau peristiwa adalah sebagai berikut.
1. Observasi partisipatif
Observasi partisipatif adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung. Artinya, pengamat cara aktif terlibat langsung saat melakukan observasi guna mengetahui dan mendapatkan gambaran secara jelas mengenai objek yang diobservasi.
2. Observasi sistematis
Jenis observasi ini merupakan pengamatan yang dilakukan dengan mengikuti prosedur atau ketentuan-ketentuan yang telah dirancang sebelum melakukan observasi tanpa menggalar aturan tersebut. Biasanya, observasi sistematis ini harus terlebih dahulu menentukan faktor apa saja yang mendasari dilakukannya pengamatan.
3. Observasi eksperimental
Observasi eksperimental merupakan pengamatan yang dilakukan dengan cara bereksperimen atau mengadakan suatu tindakan untuk mengendalikan situasi, kemudian melakukan pengamatan terhadap gejala atau fenomena yang diteliti. Biasnya, pengamat terlebih dahulu mempersiapkan suatu kegiatan dan situasi tertentu untuk melakukan percobaan dalam melakukan observasi. Sebab, observasi jenis ini sangat menyita waktu dan memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Nah, itu dia penjelasan tentang apa itu observasi, ciri-ciri, dan jenis-jenisnya yang perlu kamu ketahui. Setiap observasi pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Oleh karena itu, buatlah terlebih dahulu perencanaan terkait metode pengamatan secara matang-matang ya!