Tak seperti kebanyakan remaja pada umumnya, Nina justru memiliki menghabiskan masa remajanya dengan menyuarakan isu lingkungan baik di dalam maupun luar negeri.
Meski awalnya ia mengaku malu, hal ini tak membuatnya putus harapan untuk terus peduli akan lingkungan sekitar. Menurutnya, kalau bukan dari generasi muda seperti dirinya, siapa lagi yang akan berjuang untuk mencapai lingkungan sehat.
Aksi heroik Nina ini pun tentu mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat tanah air. Inspirasinya dalam memperjuangkan hak sebagai warga Indonesia untuk bebas dari sampah impor pun menghasilkan berbagai undangan berbicara di banyak acara internasional, seperti di Belanda, Kanada, Skotlandia, dan negara lainnya
Dukungan besar yang diberikan orangtua dan keluarganya pun turut membawa Nina untuk terus konsisten menyuarakan aksinya. Bahkan, kedua orangang Nina juga diketahui menjadi aktivis dalam menyuarakan isu lingkungan.
Prigi Arisandi, Papa dari Nina yang merupakan Direktur Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), serta sang Mama yakni Daru Setyo Rini, yang merupakan Manajer Program Ecoton.
Sebagai aktivis pelindung sungai, peran orangtuanya inilah yang banyak membantu Nina untuk belajar mencintai dan menjaga lingkungan sejak kecil.
Kisah inspiratif Nina di atas tentunya bisa menjadi gambaran bagi anak-anak masa kini untuk turut bersama menjaga lingkungan, yang mana caranya bisa kita mulai dari diri sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan dan peduli akan lingkungan sekitar.