Saat masyarakat Arab kuno masih membagi manusia berdasarkan warna kulit dan status sosial, lahirlah seorang bayi bernama Bilal bin Rabah. Ia bukan terlahir dari keluarga terpandang, bukan pula dari bangsawan.
Ibunya seorang budak dari Habasyah (Ethiopia), sementara ayahnya pendatang miskin. Sejak kecil, Bilal sudah dianggap “tidak punya nilai” oleh banyak orang.
Namun, Islam membalik seluruh pandangan itu. Bilal yang dulu disiksa dan dipandang rendah, justru kelak menjadi salah satu sahabat Nabi yang paling mulia, bahkan dijamin masuk surga.
Perjalanan hidupnya menggambarkan bahwa kemuliaan manusia tidak pernah ditentukan oleh warna kulit, ras, atau status.
Berikut Popmama.com bagikan 5 pelajaran yang bisa orangtua tanamkan pada anak lewat kisah Sahabat Nabi Bilal bin Rabah, budak yang dijamin masuk surga.
