Lebih lanjut, Endang juga mengungkapkan kini pihak sekolah telah berupaya mencari solusi agar siswa tetap bisa mengikuti SNBP 2025. Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan menghubungi panitia pusat.
"Pada waktu itu kita menghubungi dari pihak panitia pusat itu ada perubahan tunggu dua hari. Jadi pada waktu itu memang dipenuhi dia hari tetapi bukan dibuka atau diperpanjang, akan tetapi pusat hanya membantu memfinalisasi bagi yang sudah lengkap mengisi," lanjutnya.
Sayangnya, upaya tersebut tidak membuahkan hasil maksimal karena data siswa yang diajukan tetap tidak bisa difinalisasi. Pihak sekolah juga telah mencoba meminta bantuan dari beberapa relasi, tetapi hasilnya tetap nihil.
Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak sekolah menyampaikan permohonan maaf kepada para siswa, orang tua, dan wali murid atas kelalaian yang telah dilakukan pihak sekolah.
"Kami akui ini merupakan human error ataupun kelalaian dari kami," katanya.
Beberapa siswa menyampaikan kekecewaan mereka akibat kelalaian pihak sekolah. Pihak sekolah dianggap telah menggagalkan perjuangan mereka untuk bisa masuk dalam daftar siswa eligible dan melanjutkan kuliah di PTN melalui jalur prestasi.
Kekecewaan serupa juga dirasakan oleh para orangtua dan wali murid yang hadir. Mereka kecewa dengan keteledoran sekolah yang menghancurkan harapan ratusan siswa.