"Rasanya baru kemarin saya melahirkan si Kecil, namun tak terasa kini ia sudah hampir remaja." Mama yang usia anaknya sudah sekitar 10 tahun pasti pernah bergumam seperti ini di dalam hatinya. Ya, waktu berlalu terlalu cepat ya, Ma.
Bagi Mama yang anaknya sudah memasuki usia puber, Mama pasti sedang rutin mengamati perubahan fisik anak. Apalagi, kalau anak Mama laki-laki, yang biasanya lebih cuek dan kurang terbuka menceritakan banyak hal ke Mama.
Anak perempuan memang dikenal lebih komunikatif, maka mungkin ia akan bercerita ke Mama tentang tanda-tanda puber yang ia alami. Mulai dari tumbuh payudara, tumbuh rambut pubis, dan diakhiri dengan menstruasi.
Namun lain cerita dengan anak laki-laki. Menurut Gregory L. Jantz, PhD, psikolog sekaligus penulis buku Helping Boys Thrive Summit, remaja laki-laki memang terkenal tidak komunikatif dengan orangtuanya, dan tidak pernah unggul di bidang komunikasi verbal.
Maka tidak heran kalau orangtua yang memiliki remaja laki-laki merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan mereka. Terlebih, komunikasi membahas tanda-tanda puber (yang menurut anak laki-laki, ini sangat tabu untuk dibahas dengan Mama!).
Untuk itu, Mama perlu mengerti fakta tentang puber pada anak laki-laki. Yuk, ketahui beberapa info penting yang telah Popmama.com rangkum berikut ini.
