Petir memiliki potensi yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan cedera serius atau kematian pada manusia ketika terjadi kontak langsung. Seseorang bisa tewas setelah tersambar petir karena petir memiliki energi listrik yang sangat tinggi.
Ketika seseorang tersambar petir, energi listrik tersebut dapat merusak atau menghancurkan jaringan tubuh, memicu gangguan jantung, dan menyebabkan kerusakan pada organ vital. Dampak dari tersambar petir dapat mencakup luka bakar, kerusakan saraf, dan kerusakan organ dalam.
Dalam konteks berita di atas, kedua mahasiswa yang meninggal, Mitzel dan Bangkit, kemungkinan besar tewas akibat dampak langsung dari tersambar petir. Ketika mereka melakukan pergerakan untuk berpindah ke camp di bawah, petir menyambar.
Petir dapat menyebabkan kerusakan fatal pada tubuh manusia, terutama jika terjadi kontak langsung dengan aliran listrik yang tinggi. Selain itu, korban yang selamat, Adinda, mungkin mengalami cedera karena kontak dengan petir, seperti kenaan listrik atau luka bakar.
Kondisi ini memerlukan perawatan medis intensif untuk memastikan keselamatan dan pemulihan korban.
Itulah penjelasan mahasiswa Unpad tewas setelah tersambar petir. Tragedi tersambar petir yang merenggut nyawa dua mahasiswa Unpad menjadi pengingat untuk selalu waspada terhadap bahaya alam saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat cuaca buruk.
Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi para pecinta alam untuk selalu mengedepankan keselamatan dan mengikuti protokol keamanan yang berlaku. Duka mendalam menyelimuti keluarga korban dan civitas akademika Unpad.
Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan menjadi pelajaran untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di alam bebas.