Ma, ternyata tidak semua anak mampu mengekspresikan perasaannya secara langsung, dan di sinilah menulis bisa menjadi jembatan yang efektif, lho.
Menulis bukan hanya kegiatan akademis, tetapi juga sarana penting untuk membantu anak memahami dan mengelola emosinya.
Hal inilah yang diangkat dalam acara "SARABI: Suarakan Perasaanmu, Ekspresikan Dirimu," yang digelar pada 4 Mei 2025 di Dia.lo.gue, Kemang, Jakarta Selatan.
Acara ini menjadi ruang aman bagi siapa pun yang ingin berbagi kisah dan mengekspresikan emosi secara jujur, salah satunya melalui tulisan.
Melalui tulisan, anak-anak bisa menceritakan pengalaman, meluapkan kekhawatiran, atau sekadar mencatat hal-hal yang membuat mereka bahagia.
Aktivitas sederhana ini ternyata punya dampak besar bagi kesehatan mental anak, baik dalam membantu mereka mengenali diri sendiri, meredakan stres, hingga membangun kepercayaan diri.
Berikut Popmama.com rangkum beberapa manfaat menulis untuk kesehatan mental anak yang perlu diketahui. Disimak ya!
