Melihat pemberitaan yang beredar di media sosial, Apt.Sandry, seorang apoteker yang kerap berbagi edukasi di TikTok miliknya pun lantas membagikan pendapatnya terkait peristiwa naas yang dialami korban.
Dalam penjelasannya, keenam jenis obat yang diberikan kepada korban memiliki dosis yang cukup tinggi dan seharusnya tidak bisa diberikan bersamaan.
"Ketika membaca hal tersebut, Sandry mengira bahwa ia ada alergi dari salah satu dari 6 obat yang diberikan, juga adanya kombinasi antihistamin di sana," ujar sang apoteker berkomentar.
Melihat berbagai jenis obat yang dibagikan oleh Mama korban kepada media, Sandry pun lantas mencari jurnal yang menerbitkan tentang alergi obat yang bisa menyebabkan kebutaan.
Ia menambahkan, "Sandry mencari jurnalnya terkait hal ini, bahwa sebenarnya yang menyebabkan terjadinya kebutaan sudah diteliti di beberapa jurnal dan sudah dipublish."
Dalam jurnal yang dibagikan olehnya, beberapa obat yang bisa mengakibatkan efek samping kebutaan di antaranya adalah antihistamin dan agen anti-inflamasi yang mana kedua jenis obat tersebut diberikan oleh korban secara bersamaan.
Melihat hal tersebut, Sandry sebagai seorang apoteker pun menjelaskan bahwa pentingnya sebagai apoteker untuk menjelaskan pentingnya interaksi obat dan apa efek samping yang perlu diperhatikan.
"Ingat teman-teman tugas apoteker bukan hanya interaksi tetapi kita melihat efek samping yang terjadi apapun itu semua harus dilihat dari aturan minum, monitor efek samping yang jarang diteliti atau polifarmasi," tulisnya dalam keterangan unggahan tersebut.
Demikianlah informasi terkait siswi SMP asal Palembang yang memerlukan donor kornea mata setelah minum 6 obat dari bidan. Semoga korban segera mendapatkan bantuan untuk menjalani pengobatan, agar bisa segera pulih dan kembali melihat.