Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
orangtua dan anak sedang belajar
newbostonpost.com

Intinya sih...

  • Mencatat tangan membuat otak merangkum dan memahami informasi lebih dalam.

  • Mengetik tetap berguna untuk kecepatan atau kebutuhan khusus, tetapi kurang optimal untuk pemahaman.

  • Gunakan teknik mencatat seperti Cornell, bullet points, visual, dan rangkuman untuk hasil lebih efektif.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah nggak sih kamu belajar lama tapi tetap merasa tidak paham? Ternyata, cara kita mencatat punya pengaruh besar pada kualitas belajar.

Penelitian terbaru menemukan bahwa teknik mencatat ternyata bisa menentukan seberapa dalam kita memahami sebuah materi. Ketika dibandingkan, anak yang mencatat dengan tangan mendapatkan hasil belajar lebih baik dibandingkan mereka yang mencatat dengan mengetik di laptop.

Ini bukan sekadar soal gaya belajar, tapi cara kerja otak yang benar-benar berbeda ketika menulis secara manual.

Yuk, Popmama.com bahas alasan ilmiahnya membuat catatan tulis tangan ternyata lebih efektif untuk belajar!

FAQ Seputar Mencatat Pelajaran di Sekolah

Apakah mencatat tangan selalu lebih baik daripada mengetik?

Tidak selalu. Mencatat tangan lebih unggul dalam memahami dan mengingat materi, tetapi mengetik tetap efektif jika tujuannya memaksimalkan jumlah catatan atau untuk kebutuhan aksesibilitas tertentu.

2. Bagaimana jika tulisan tangan saya jelek atau lambat?

Kualitas tulisan tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah proses otak saat merangkum dan memahami informasi. Kamu bisa menulis lebih ringkas, menggunakan bullet points, atau membuat diagram sederhana.

3. Apakah kombinasi kedua metode boleh digunakan?

Tentu saja. Banyak orang menggunakan catatan tangan untuk memahami inti materi, kemudian merapikannya di laptop. Hybrid note-taking justru bisa memberikan hasil yang seimbang antara pemahaman dan kerapian.

1. Keunggulan mencatat dengan tangan

Pexels

Saat menulis dengan tangan, otak bekerja lebih lambat dibandingkan mengetik. Kedengarannya seperti kekurangan, tetapi ini justru keunggulan utama. Proses menulis manual membuat kita tidak bisa menyalin kata demi kata secara cepat.

Saat menulis sambil belajar, otak dipaksa untuk memilih informasi penting, merangkum, serta memahami isi materi sebelum dituangkan ke dalam tulisan.

Proses ini disebut dengan generative note-taking, yaitu kemampuan menghasilkan kembali informasi dengan kata-kata sendiri. Ketika kita harus mengolah informasi terlebih dahulu, pemahaman menjadi lebih dalam, dan memori jangka panjang bekerja lebih optimal.

Itulah sebabnya catatan tangan seringkali lebih melekat di ingatan dibandingkan dengan mengetik cepat.

2. Peluang lulus mata pelajaran tertentu bisa naik hingga 58%

Freepik/thanyakij-12)

Dampak dari pemahaman mendalam inilah yang membuat pencatat manual memiliki nilai lebih tinggi. Beberapa penelitian yang dirangkum oleh Flaningan pada Educational Psychology Review (2024) menemukan bahwa siswa dan mahasiswa yang mencatat sambil memahami memiliki peluang lulus ujian atau tugas tertentu hingga 58 persen lebih tinggi.

Hal ini terjadi karena mereka tidak hanya menghafal, tetapi benar-benar memahami konsep. Saat ujian, mereka lebih mudah mengingat kembali penjelasan materi karena sebelumnya sudah melalui proses peringkasan dan penalaran yang kuat. Belajar menjadi lebih efektif dan hasilnya pun lebih maksimal.

3. Bagaimana dengan mencatat melalui laptop atau komputer?

Freepik

Mencatat dengan mengetik tetap memiliki kelebihan, terutama dari segi kecepatan dan kelengkapan. Kamu bisa mencatat jauh lebih banyak dalam waktu singkat. Cara ini sangat membantu saat mengikuti kelas yang materinya banyak atau penyampaian dosen cukup cepat.

Selain itu, penggunaan laptop juga sangat penting bagi individu yang memiliki kebutuhan khusus atau disabilitas tertentu yang membuat mereka kesulitan menulis manual. Dalam kondisi seperti ini, mengetik bukan hanya pilihan, tetapi merupakan alat bantu yang memudahkan proses belajar.

Namun, bagi kebanyakan orang, catatan yang terlalu banyak dan ditulis tanpa pemrosesan mendalam justru tidak membantu pemahaman. Tanpa proses merangkum, informasi menjadi menumpuk tanpa benar-benar dipahami.

4. Tips mencatat yang lebih efektif

Pixabay/white77

Agar manfaat mencatat semakin maksimal, kamu bisa mencoba beberapa teknik berikut ini:

1. Gunakan metode Cornell

Metode Cornell membagi halaman catatan menjadi tiga bagian, yakni kolom utama untuk catatan, kolom kecil untuk kata kunci, dan bagian bawah untuk rangkuman. Teknik ini membantu kamu memahami isi materi secara terstruktur, sekaligus memudahkan saat melakukan review sebelum ujian.

2. Tulis dengan kata-katamu sendiri

Hindari menyalin persis dari buku atau layar presentasi. Ubah penjelasan tersebut menjadi versi yang kamu pahami. Dengan cara ini, otak memproses informasi lebih dalam sehingga lebih mudah diingat.

3. Gunakan bullet points

Gunakan poin-poin singkat agar catatan lebih mudah dibaca dan dipindai. Bullet points memotong informasi panjang menjadi bagian kecil yang mudah dipahami.

4. Tambahkan visual

Gunakan diagram, panah, tabel, mind map, atau highlight untuk membedakan konsep penting. Visual membantu otak mengorganisir informasi dan mempercepat pemahaman, terutama untuk materi konsep, hubungan, atau proses.

5. Buat rangkuman setelah belajar

Sediakan waktu 5–10 menit setelah sesi belajar untuk menuliskan rangkuman singkat. Langkah ini membantu memperkuat ingatan dan memastikan kamu benar-benar mengerti inti materinya.

6. Konsisten dengan format yang sama

Gunakan struktur catatan yang sama setiap kali belajar, misalnya judul, tanggal, poin utama, contoh, dan rangkuman. Format yang konsisten memudahkan otak saat mengakses kembali informasi.

7. Hindari multitasking

Saat mencatat di laptop atau tablet, godaan untuk membuka tab lain sangat besar. Pastikan kamu tetap fokus hanya pada materi agar catatan yang dibuat benar-benar efektif, bukan sekadar mengetik cepat tanpa memahami.

8. Lakukan review berkala

Membaca ulang catatan secara rutin jauh lebih efektif daripada membaca banyak catatan sekaligus menjelang ujian. Review berkala membantu memperkuat memori jangka panjang.

Editorial Team