Ilustrasi - Pexels/Mikhail Nilov
Dari informasi yang didapat, R mengaku motif dirinya membakar ruang kelas di sekolah sekolah adalah karena begitu sakit hati setelah sering kali dibuli.
Tak hanya temen-temannya, ia juga mengaku bahwa para guru di sekolahnya dirasa kurang memerhatikan para siswanya.
Aksi nekat R ini disebut berdasarkan perasaannya sendiri yang merasa tidak dihargai keberadaan dan kemampuannya oleh teman-teman maupun gurunya.
Dari informasi yang diberitakan, hal tersebut terbukti saat R mempunyai sebuah prakarya dan gurunya hanya menilai hasil karyanya biasa saja, tetapi R ingin dia yang terbaik.
Tak sampai di situ, R juga ikut dalam kegiatan PMR dan mencalonkan diri untuk menjadi ketua PMR di sekolahnya tersebut. Namun, kredibilitas dan kapabilitasnya menurut teman-temannya mungkin belum sesuai jika harus memimpin organisasi tersebut, akhirnya R pun tidak terpilih sebagai ketua.
Pihak kepolisan menyebutkan hal itu subjektif saja sehingga membuat R membuat rencana untuk membakar sekolah karena rasa sakit hati yang terakumulasikan tersebut.