Kaum Tsamud adalah penerus Kaum Ad, yang telah dibinasakan Allah SWT karena kesombongannya. Mereka sama-sama dikenal sebagai bangsa kuat yang membangun peradaban megah. Namun, kaum Tsamud juga jatuh pada kesalahan yang sama: menyembah berhala dan terlalu mencintai dunia.
Dalam Surah Al-Hijr, Allah menggambarkan kehebatan kaum Tsamud yang mampu memahat gunung menjadi tempat tinggal. Namun, mereka lupa bahwa semua kekuatan berasal dari Allah. Kesalahan ini disebutkan pula dalam Surah Ash-Syu'ara ayat 128-129, di mana mereka sibuk membangun istana demi kemegahan duniawi tanpa memikirkan akhirat.
Surah Ash-Syu'ara ayat 128-129:
اتبنون بكل ريع اية تعبثون ١٢٨
Artinya: "Apakah kamu mendirikan istana di setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati?"
وتتخذون مصانع لعلكم تخلدون ١٢٩
Artinya: "Kamu (juga) membuat benteng-benteng dengan harapan hidup kekal?"
Dakwah Nabi Saleh kepada Kaum Tsamud
Nabi Saleh berdakwah kepada kaumnya dengan menyerukan Tauhid, sebagaimana disebutkan dalam Surah Hud ayat 61 berikut:
۞ والى ثمود اخاهم صلحا قال يقوم اعبدوا الله ما لكم من اله غيره هو انشاكم من الارض واستعمركم فيها فاستغفروه ثم توبوا اليه ان ربي قريب مجيب ٦١
Artinya: "Kepada (kaum) Samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, "Wahai kaumku, sembahlah Allah! Sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya. Oleh karena itu, mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat lagi Maha Memperkenankan (doa hamba-Nya)."
Beliau mengajak kaum Tsamud untuk menyembah Allah SWT dan meninggalkan penyembahan berhala. Namun, sebagian besar kaum Tsamud menolak dakwahnya dan malah menantang beliau untuk menunjukkan mukjizat sebagai bukti kenabian.