Dari penjelasan sebelumnya, Mama sudah tahu bahwa malaikat Munkar dan Nakir sangat dikenal dengan perawakan mengerikannya. Akan tetapi, ada salah satu orang yang dengan beraninya melawan dan bahkan membentak dua malaikat kubur tersebut.
Orang tersebut adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW, Sayyidina Umar bin Khattab. Karakter kerasnya memang sudah diketahui banyak orang sejak Umar belum memeluk agama Islam. Bahkan, ia dulu sempat menjadi orang yang paling menentang ajaran Islam dan mendapat julukan "Singa Padang Pasir".
Namun siapa sangka, watak kerasnya tersebut juga terbawa hingga ia sudah berada di alam kubur. Bahkan bisa dibilang, Umar memang sudah merencanakan untuk menantang malaikat Munkar dan Nakir kelak ketika dirinya wafat nanti.
Hal ini seperti yang telah dituliskan oleh Imam Jalaludin As-Suyuthi dalam kitabnya Al-Hawi lil Fatawi. Dari Al-Jazuli dalam kitab Syarhur Risalah, diceritakanlah para sahabat yang sedang berbincang dengan Nabi Muhammad. Rasulullah sedang menjelaskan gambaran mengerikan dari dua malaikat kubur Allah, mulai dari kulit hitam hingga karakter bengis keduanya.
Umar bin Khattab kemudian bertanya, "Rasul, apakah saat di kuburan nanti aku sebagaimana sekarang ini?"
Rasulullah SAW pun menjawab, "Ya."
Mendengar ini, Sayyidina Umar lantas berujar, "Kalau begitu, demi Allah akan aku lawan kedua malaikat itu!"
Keberanian Umar bin Khattab dapat dilihat dari mimpi putranya, Abdullah. Tepat selepas kepergian Sayyidina Umar, Abdullah berjumpa dengan ayahnya dalam mimpi dan menanyakan sebuah hal. Mendapati pertanyaan tersebut, Umar pun menjawab,
"Aku didatangi dua malaikat. Keduanya bertanya kepadaku, 'siapa Tuhanmu, siapa nabimu?' Aku jawab, 'Tuhanku Allah dan nabiku Muhammad'. Lalu kepadanya aku tanyakan, 'Kalian berdua, siapa Tuhanmu?' Mendapat pertanyaan seperti itu, kedua malaikat itu saling berpandangan. Salah satunya berkata, 'ini Umar bin Khattab'. Lalu keduanya pergi meninggalkanku."
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Rais Syuriah PBNU KH Bahauddin Nursalim, atau Gus Baha. Mengambil kisah dari Kitab Nurud Dholam karya Syekh Nawawi Al-Bantani, Gus Baha menjelaskan bahwa setelah jasad Umar bin Khattab dikuburkan, Ali bin Abi Thalib masih berada di area pemakaman. Ali, kata Gus Baha, sangat ingin tahu apakah Umar memang berani menantang malaikat Munkar dan Nakir.
"Suatu saat, Sayyidina Ali agak jengkel dengan Umar bin Khattab karena begitu galaknya Umar yang hampir setiap orang pernah dibentaknya. 'Apa dia berani membentak Munkar [dan] Nakir?' tanya Sayyidina Ali waktu itu," kata Gus Baha.
Ali bin Abi Thalib lantas memohon kepada Allah SWT untuk dibukakan tabir supaya bisa melihat kondisi Umar di alam kubur. Permintaan tersebut pun dikabulkan. Namun alih-alih melihat seorang Sayyidina Umar yang ketakutan menghadapi Munkar dan Nakir, Ali malah melihat kejadian sebaliknya.
"Umar bin Khattab justru bangkit dan membentak Munkar [dan] Nakir seraya berkata, 'Hai Munkar-Nakir, kalian tahu sedang berhadapan dengan siapa? Kalian itu sedang berhadapan dengan temannya Akhabbal Kholqi Ilallah (manusia yang paling dicintai Allah SWT)," tutur Gus Baha.
Gus Baha melanjutkan, malaikat Munkar dan Nakir lalu bertanya kepada Allah. Allah SWT kemudian berkata agar keduanya bersikap lebih sopan kepada orang-orang mukmin layaknya Umar bin Khattab.
"Sejak kejadian tersebut Munkar [dan] Nakir tidak selalu berpenampilan menyeramkan," imbuh Gus Baha.