Sariawan Berkepanjangan Tanda Anak Stres, Benarkah?

Apakah benar sariawan pada anak yang tak kunjung sembuh jadi tanda bahwa anak sedang stres?

3 Februari 2023

Sariawan Berkepanjangan Tanda Anak Stres, Benarkah
Freepik/KrishnaTedjo

Mengalami sariawan tentu bukanlah pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak. Rasanya akan sangat tidak nyaman dan menimbulkan sakit luar biasa. Aktivitasnya pun dapat terganggu, mereka akan sulit bicara dan kehilangan nafsu makan. 

Menurut fairview.org, biasanya sariawan akan berlangsung 7-14 hari dan bisa sembuh sendiri. Tak perlu perawatan khusus, namun Mama bisa menggunakan obat kumur atau cairan antiseptik untuk mempercepat penyembuhannya. 

Sariawan pada anak dapat disebabkan oleh banyak hal, biasanya dikaitkan dengan kurangnya asupan buah dan sayur atau kebersihan mulut yang tak terjaga. Namun, disinyalir sariawan juga disebabkan oleh stres lho, Ma! Terutama jika sariawan telah berkepanjangan. 

Untuk mencari tahu apakah benar sariawan berkepanjangan adalah tanda anak stres, mari simak penjelasan ilmiah yang telah diringkas oleh Popmama.com berikut ini!

1. Pengaruh kondisi mental terhadap kesehatan anak

1. Pengaruh kondisi mental terhadap kesehatan anak
Freepik/Fabrikasimf

Menurut Red Cross, kondisi mental yang buruk dapat memengaruhi kesehatan fisik dengan berbagai cara. Misalnya saja jika pikiran anak sedang terganggu, mereka pasti jadi kehilangan kemampuan untuk berpikir jernih dan membuat keputusan yang baik.

Perasaan anak pun akan jadi gundah gulana dan seringkali tak sanggup mengelola emosi. 

Gangguan kondisi psikologis seperti stres akan memengaruhi kesehatan anak baik mental maupun fisik. Saat sedang stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol dalam jumlah besar.

Hormon ini memang bermanfaat karena berfungsi meredakan stress, namun jika sudah diproduksi secara berlebihan dan tak terkendali, kortisol dapat meningkatkan tekanan dan kadar glukosa pada darah sehingga dapat memicu diabetes pada anak. 

Selain darah tinggi dan diabetes, stres juga mampu menyebabkan penyakit pada anak seperti:

  • asam lambung,
  • sakit kepala,
  • nyeri punggung atau leher,
  • obesitas,
  • imun melemah,
  • mudah kelelahan,
  • dan banyak kemungkinan penyakit lainnya. 

Editors' Pick

2. Kebenaran terkait hubungan stres sebagai pemicu sariawan

2. Kebenaran terkait hubungan stres sebagai pemicu sariawan
Freepik/karlyukav

Dilansir dari deltadental.com, terdapat sebuah riset yang menunjukkan bahwa kondisi psikologis yang terganggu seperti stres, kesusahan, kecemasan, depresi, dan kesepian dapat berkaitan dengan kesehatan mulut yang memburuk. 

Merujuk kepada penelitian berjudul "Genome wide analysis for mouth ulcers identifies associations at immune regulatory loci" yang terbit pada sebuah jurnal internasional, kerentanan munculnya sariawan dipengaruhi oleh kekebalan tubuh.

Kondisi defisiensi terhadap asam folat, vitamin B12, feritin atau hemoglobin pada manusia termasuk pada anak-anak dianggap sebagai faktor timbulnya sariawan pada mulut. 

Seperti pada pembahasan sebelumnya, kondisi psikologis manusia seperti stres dapat berpengaruh secara langsung terhadap menurunnya sistem kekebalan tubuh. Inilah yang akhirnya mendukung sariawan untuk kambuh kembali. 

Jadi, bisa disimpulkan bahwa terdapat benang merah antara stres dengan sariawan. Seperti efek domino, stres akan memengaruhi kestabilan sistem imun tubuh, lalu imun yang melemah akan dimanifestasikan lewat munculnya sariawan pada bagian mulut. 

3. Tips mencegah sariawan pada anak akibat stress

3. Tips mencegah sariawan anak akibat stress
raisingchildren.net.au

Untuk meminimalisir timbulnya sariawan, maka pastikan anak dapat terhindar dari penumpukan stres yang berlebihan.

Stres biasanya terjadi jika seseorang berada dalam keadaan tertekan dan tidak menyenangkan secara terus menerus. Yuk, kurangi stres anak dengan melakukan cara berikut:

  • Tanyakan kondisi pada anak secara berkala, sebaiknya Mama harus membiasakan anak untuk bisa bercerita secara terbuka kepada orangtua. Mama pun harus dengan sepenuh hati mendengarkannya ya, Ma. Karena sebenarnya mencurahkan hati kepada orang yang tepat dapat membantu anak meredakan beban pikirannya.
  • Berikan anak kesempatan untuk melakukan hobinya. Terkadang anak membutuhkan waktu berkualitas untuk healing dengan aktivitas yang mereka sukai. 
  • Ajarkan anak cara untuk menenangkan pikiran ketika menghadapi situasi menegangkan. Seperti, tarik napas dalam-dalam lalu buang perlahan-lahan sebagai teknik relaksasi yang mudah dilakukan. 
  • Berikanlah suasana baru pada anak. Misalnya, dengan cara menghabiskan akhir pekan bersama-sama dengan jalan-jalan. Atau, mencoba banyak hal baru di rumah bersama keluarga seperti memasak, maraton film bersama, dan olahraga. 

4. Faktor-faktor lain penyebab sariawan

4. Faktor-faktor lain penyebab sariawan
Freepik/Racool-studio

Selain mencegah datangnya stress, Mama juga harus tahu penyebab sariawan lainnya supaya bisa turut melakukan langkah preventifnya. 

Adapun dilansir dari raisingchildren.net, faktor-faktor yang telah terbukti secara ilmiah dapat mengakibatkan sariawan pada anak, yaitu:

  • Infeksi bakteri atau virus akibat kebersihan mulut yang tidak terjaga. 
  • Kekurangan vitamin seperti vitamin C dan vitamin B12.
  • Sistem imun yang sedang menurun. Berhubungan dengan faktor stress dan kurangnya asupan nutrisi.
  • Cedera akibat gigitan yang tidak disengaja. 
  • Terbentuk permukaan sikat gigi. 
  • Luka bakar akibat mengonsumsi sesuatu yang masih terlalu panas. 

Jadi seperti itulah Ma, penjelasan mengapa sariawan berkepanjangan disebut-sebut sebagai tanda anak mengalami stres. Pada dasarnya, masalah psikologis pada manusia memang dapat berpengaruh terhadap kesehatan, tak terkecuali pada anak-anak. 

Maka dari itu, pastikan anak mampu menyalurkan stresnya dengan baik dan jangan lupa menggosok gigi sebelum tidur, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest