5 Cara Menyikapi Keinginan Anak Remaja yang Tepat Tanpa Kekangan

Diskusikan bersama agar anak merasa dihargai setiap keputusannya

12 Mei 2022

5 Cara Menyikapi Keinginan Anak Remaja Tepat Tanpa Kekangan
Freepik/8photo

Banyak orang mungkin menyebutkan bahwa mengurus anak balita lebih sulit dan akan banyak drama yang dihadapi. Padahal, saat anak memasuki usia remaja pun Mama dan Papa harus ekstra pengertian agar anak tumbuh dengan pola asuh yang sesuai.

Di usia anak yang kian beranjak remaja, orangtua mungkin akan menemui banyak drama setiap harinya. Mulai dari perilakunya yang membuat kepala mendidih, hingga perdebatan yang tak adanya hentinya.

Hal ini sebenarnya wajar terjadi, Ma. Sebab anak sedang mengalami perubahan untuk menjadi pribadi dewasa. Di usia remaja inilah mereka biasanya memiliki keinginan untuk melakukan banyak hal baru yang sering kali tak sejalan dengan kemauan orangtuanya.

Agar anak tidak merasa terkekang dan membuat hubungan merenggang, berikut Popmama.com coba rangkumkan beberapa cara menyikapi keinginan anak remaja yang tepat.

1. Dengarkan setiap keinginan anak

1. Dengarkan setiap keinginan anak
Pexels/Katerina Holmes

Orangtua kerap berlaku posesif dengan dalil demi keselamatan dan kebaikan anak. Padahal, sikap seperti ini kerap kali menghambat perkembangan mereka lho, Ma.

Anak juga memiliki hak atas kehidupannya, sehingga di usia remaja ini, cobalah menjadi orangtua yang mau mendengarkan setiap keluh kesah atau pun keinginannya secara lebih rinci. 

Saat anak mengajukan sebuah keinginan akan sesuatu, sebaiknya tidak langsung menolaknya begitu saja. Cobalah mendengarkan terlebih dahulu, lalu buat daftar pro dan kontra terkait keputusan yang akan diambilnya. 

Jika memang daftar kontra lebih sedikit, maka orangtua tidak bisa terus memaksa kehendaknya. Cobalah mencari langkah yang lebih positif dengan memberikan solusi dan pengertian kepada anak agar bisa memahami.

Editors' Pick

2. Tanya keseriusan atas keputusan anak

2. Ta keseriusan atas keputusan anak
Freepik/master1305

Sama seperti kita orang dewasa, anak pun kerap merasakan 'lapar mata' atau hanya keinginan sementara saat akan melakukan sesuatu. Untuk itu, orangtua juga bertugas untuk memastikan apakah anak serius dengan keputusannya atau tidak.

Mama atau Papa bisa bertanya langsung sembari meminta bukti yang pasti dari keinginan tersebut. Dengan begitu, anak pun akan memperlihatkan konsistennya demi mewujudkan keinginannya itu.

Di tahap ini, Mama bisa melihat kesungguhan anak dari caranya menyampaikan serta perilaku yang dipancarkan. Jika memang anak nampak serius dengan apa yang dipilihnya, biarkan mereka melakukan hal itu dengan tetap memberikan dukungan.

3. Coba jelaskan konsekuensi dari keinginannya

3. Coba jelaskan konsekuensi dari keinginannya
Freepik

Setiap pilihan tentu akan ada konsekuensinya. Jadi, alih-alih menolak keinginan anak karena konsekuensi yang akan dihadapi, lebih baik mendiskusikannya terlebih dahulu bersama-sama.

Setelah mendengarkan apa mau anak, Mama bisa menjabarkan apa saja konsekuensi dari keinginan tersebut. Namun, jangan langsung memojokkan anak ya, Ma. Pastikan juga untuk membantu anak mencari strategi untuk menangani konsekuensi tersebut.

Jadilah orangtua yang bisa bersikap adil dan terbuka, sehingga anak tidak merasa terlalu khawatir akan pilihannya dan membuatnya takut untuk melangkah maju ke depan.

4. Tenangkan diri dan berikan anak berpikir

4. Tenangkan diri berikan anak berpikir
Freepik/jcomp

Saat kedua belah pihak mulai merasa emosi karena tak mau mengalah, langkah yang bisa dilakukan adalah menenangkan diri dan berikan waktu untuk berpikir. Sebab anak dan orangtua yang emosi, tentunya tidak akan menemukan titik terang dari diskusi yang berlangsung.

Memahami perasaan anak usia remaja memang bukan hal yang mudah, namun menenangkan diri menjadi cara yang efektif untuk menghindari emosi yang semakin meledak karena keinginan kuat satu sama lain.

5. Beri dukungan penuh kepada anak

5. Beri dukungan penuh kepada anak
Freepik/Gpointstudio

Sebelum menolak dan berakhir mengekang anak, Mama dan Papa bisa melihat kilas balik saat masa remaja dahulu. Saat berada di posisi seperti ini, tentu kita menginginkan hal yang sama agar dimengerti oleh orangtua. Begitu pun yang anak harapkan saat ini.

Jadi, alih-alih menolak dan mengekang jalan anak untuk melangkah maju, cobalah jadi orangtua yang dapat mendengarkan dan mau mendukung anak secara penuh. Sebab di usia remaja ini, mereka akan terus berkembang untuk menemukan passion dan jati dirinya.

Meski setiap keputusan akan selalu ada kemungkinan buruk yang terjadi, namun tak ada salahnya kita memberikan dukungan sekaligus membantu anak mencari strategi terbaik demi mencapai keberhasilan atas keputusan yang diambilnya.

Demikianlah beberapa cara menyikapi keinginan anak remaja tanpa mengekangnya. Semoga informasinya bermanfaat dan jangan sampai perkembangan anak menjadi terhambat karena terlalu dibatasi ya, Ma, Pa.

Baca juga:

The Latest