Apa Itu Hipersomnia? Penyebab Gadis di Kalses Tertidur Selama Seminggu

Alami hipersomnia, berikut penjelasannya

10 April 2021

Apa Itu Hipersomnia Penyebab Gadis Kalses Tertidur Selama Seminggu
Pexels/Ivan Oboleninov
Ilustrasi

Kabar mengejutkan datang dari seorang anak perempuan berusia 17 tahun asal Kalimantan Selatan yang tertidur selama satu minggu. Bernama lengkap Siti Raisa Miranda atau biasa disapa Echa, gadis asal Banjarmasin, Kalsel ini hingga hari Rabu (07/04/21) masih dalam keadaan tidur normal.

Sempat dilarikan ke rumah sakit selama beberapa hari lalu, Papa dari Echa, Mulyadi menyebutkan anaknya kembali dipulangkan ke rumah lantaran hasil pemeriksaan medisnya yang normal tidak menandakan suatu penyakit tertentu.

Setelah ditelusuri, Echa sendiri pernah mengalami kondisi serupa ketika usianya baru 13 tahun. Kala itu, Echa sempat alami tertidur selama 13 hari. Tak jarang dirinya mendapat julukan Putri Tidur dari Banjarmasin.

Meski rekap medisnya normal, namun saat diusianya 13 tahun, Echa pernah diduga mengidap sindrom langka yang disebut hipersomnia. Apa itu hipersomnia? Berikut Popmama.com telah merangkumnya dari berbagai sumber.

1. Apa itu hipersomnia

1. Apa itu hipersomnia
Freepik

Gangguan tidur yang langka atau disebut hipersomnia ini dapat membuat penderitanya merasakan ngantuk yang berlebih. Kondisi hipersomnia juga sering kali membuat penderitanya kesulitan bangun di pagi hari setelah tidur cukup di malam atau siang hari.

Hipersomnia juga menjadi kondisi langka yang membahayakan, sebab kebutuhan untuk tidur dapat terjadi kapan dan di mana saja, termasuk saat sedang berkendara.

Sehingga perlu diketahui gejala dan penanganannya dengan segera.

2. Gejala hipersomnia

2. Gejala hipersomnia
Freepik
Dok. Jovee

Hipersomnia diketahui memiliki tanda dan gejala lain yang dapat ditimbulkan. Beberapa gejala diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Sering tidur siang dan tidak merasa segar setelah bangun dari tidurnya
  • Sering tertidur secara tiba-tiba. Tak jarang akan tertidur saat sedang berbicara atau bahkan sedang makan
  • Tetap memiliki jam tidur yang cukup di malam hari

Meski gejalanya umum terjadi pada banyak orang, untuk menentukan diagnosis hipersomnia nantinya dokter akan melihat dari tanda dan gejala yang dialami, melihat rekap medis dan riwayat keluarga, serta melakukan pemeriksaan fisik dan pengobatan yang sedang dikonsumsi penderita.

3. Penanganan dan pencegahan hipersomnia

3. Penanganan pencegahan hipersomnia
Freepik/bearfotos

Penanganan hipersomnia sendiri bertujuan agar gejala yang timbul dapat mereda. Dokter nantinya akan meresepkan obat untuk membantu tubuh penderita terjaga di siang hari apabila membutuhkannya.

Dokter juga akan merekomendasikan beberapa penanganan lain seperti menentukan pola tidur malam yang rutin, menghindari minuman beralkohol, kafein, dan obat-obatan yang dapat memengaruhi jam tidur penderita.

Meski secara pasti penyebabnya belum juga diketahui, namun beberapa cara tertentu bisa dipercaya untuk mengurangi rasa ngantuk berlebih di siang hari.

Caranya seperti yang sudah disebutkan seperti agenda tidur dan memastikan tidur serta bangun pada jam yang sama setiap harinya, lalu bisa juga memerhatikan kondisi tempat tidur agar gelap, sunyi, dan sejuk untuk membuat tidur lebih nyaman dan tenang.

Itu dia beberapa informasi seputar apa itu hipersomnia, sindrom langka yang membuat penderitanya mengalami rasa ngantuk berlebih. Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

The Latest