Dampak dan Cara Penanganan Jika Terkena Gas Air Mata

Mengetahui dampak dan cara penanganan jika terkena gas air mata

3 Oktober 2022

Dampak Cara Penanganan Jika Terkena Gas Air Mata
Pexels/Daniel Reche
Ilustrasi

Gas air mata menjadi 'alat' untuk mengontrol massa yang telah digunakan di berbagai negara. Pun yang dilakukan kepolisian dalam melerai kerusuhan pada pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang beberapa waktu lalu.

Penembakan gas air mata sendiri disebutkan bertentangan dengan aturan yang FIFA berikan. Namun, kepolisian pada umumnya menganggap gas air mata lebih aman dibandingkan dengan kekerasan atau pun senjata api. 

Sebagai informasi yang bisa anak ketahui, gas air mata sendiri diklasifikasikan sebagai senjata kimia secara internasional dan dilarang penggunaannya di saat perang.

Sebab, di dalamnya mengandung kumpulan bahan kimia, seperti chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidene malononitrile (CS) yang bisa bereaksi langsung pada beberapa organ tubuh.

Lantas, apa dampaknya jika seseorang terpapar bahan kimia tersebut? Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan dampak dan cara penanganan jika terkena gas air mata.

Jadi pembelajaran baru bagi anak dan keluarga di rumah, Ma!

1. Apa itu gas air mata?

1. Apa itu gas air mata
Pexels/Pixabay

Mengutip dari situs resmi Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMASKA) UIN Maliki Malang, CS dengan rumus kimia 2-Clorobenzalden Malononitril atau lebih dikenal dengan sebutan gas air mata merupakan salah satu senjata yang digunakan untuk melawan musuh dalam peperangan, atau meleraikan massa.

Alat ini memiliki panjang hanya sekitar 10 cm, serta berbentuk seperti peluru dan ditembakkan melalui pistol pelontar. Ketika alat ini sudah ditembakan dan jatuh, maka selanjutnya gas air mata akan mengeluarkan asap tebal berwarna putih.

Pada umumnya, gas air mata memiliki kandungan berupa CN (chloroacetophenone) atau CS (chlorobenzylidene malononitrile) dan membutuhkan proses kimia yang rumit untuk menghasilkan.

Ketika alat ini ditembakkan, partikel-partikel solid di dalamnya akan tersebar ke udara dalam bentuk kepulan asap dan bila terpapar langsung, maka organ tubuh seperti mata, hidung, dan mulut akan langsung memberikan reaksi.

Editors' Pick

2. Dampak gas air mata

2. Dampak gas air mata
Freepik/user18526052

Untuk gejala awal yang ditimbulkan biasanya baru akan muncul sekitar 30 detik setelah tubuh terkena bahan kimia dari gas air mata. Ada pun dampak umum yang biasanya terjadi adalah mata menjadi berair karena sensasi terbakar.

dr. Adam Prabata melalui Instagram pribadinya menyebutkan, keluhan yang dirasakan jika seseorang terkena gas air mata antara lain:

  • Pada area mata, bisa membuat mata memerah dan berair, pandangan kabur, serta rasa terbakar.
  • Pada area hidung bisa menimbulkan bengkak, meler, dan juga rasa terbakar.
  • Sementara pada saluran pernapasa, bisa mengakibatkan batuk, dada terasa berat, hingga sesak napas.

Mengutip dari BBC, Professor Alastair Hay yang mempelajari dampak senjata kimia di Universitas Leeds, Inggris, berkata bahwa alat yang sering dianggap sebagai opsi lebih aman ini justru kerap memicu terjadinya kematian.

Kondisi tersebut bisa saja terjadi karena orang yang terpapar langsung akan mengalami kesulitan bernapas di tengah kerumunan, sehingga mereka tidak bisa menghirup udara segar.

Kemudian, ketika seseorang berusaha melarikan diri dari tempat ramai, maka akan terjadi aktivitas fisik seperti berlari yang dapat memperburuk gejala yang dirasakan.

Gejala yang dirasakan akan lebih parah ketika orang yang terkena gas air mata memiliki gangguan pernapasan, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). 

3. Penanganan saat terkena gas air mata

3. Penanganan saat terkena gas air mata
Pexels/Vitoria Santos

Bisa jadi bahan pembelajaran anak, berikut beberapa cara penanganan untuk mengurangi gejala ketika terkena paparan gas air mata, antara lain:

  • Basuh bagian tubuh yang terkena air mata dengan air bersih dan sabun. Selain itu, umumnya banyak masyarakat menggunakan susu untuk dibasuhkan ke wajah ketika mereka terkena paparan gas air mata. Cara ini dilakukan untuk meringankan gejala perih di mata dan rasa panas pada kulit.
  • Jangan menggosok mata karena akan membuat gejala yang dirasakan semakin buruk.
  • Segera mandi untuk membersihkan diri dari bahan kimia yang menempel.
  • Cuci atau bila perlu buang pakaian yang terkena gas air mata untuk menghindari efek jangka panjang pada kulit. 
  • Meniup udara dari hidung, batuk, dan meludah juga diperkirakan dapat membantu mengurangi gejala.

4. Cara melindungi diri dari gas air mata

4. Cara melindungi diri dari gas air mata
Freepik/originalmockup

Ketika berada di suatu kerumunan yang begitu rusuh, aparat kepolisian kerap kali menjadikan gas air mata sebagai alat untuk meleraikan massa. Ketika seseorang berada dalam situasi seperti ini, apa cara terbaik yang bisa mereka lakukan untuk melindungi dirinya?

Berbagai kelompok aksi unjuk rasa dan beberapa situs yang ada umumnya menyarankan, seseorang bisa menghindari gejala yang dirasakan dari gas air mata dengan menggunakan masker gas, masker bersepeda, atau pun kacamata renang.

Selain itu, banyak dari mereka juga kerap menggunakan bandana yang sudah direndam ke dalam campuran air dan cuka. Kemudian, bandana tersebut diikatkan ke wajah sebagai bentuk pencegahan gejala akibat gas air mata.

Tak hanya menutupi area mata, tutup juga area hidung dan mulut untuk meminimalkan gas yang terhirup. Setelah cara-cara di atas dilakukan, segera lari ke tempat yang lebih aman dan jauh dari lokasi penembakan gas air mata.

Terakhir, jangan ragu untuk meminta pertolongan pertama kepada petugas kesehatan yang sedang bertugas di lapangan. 

Sebagai informasi, kerusuhan yang terjadi dalam pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang membuat aparat polisi diketahui menggunakan gas air mata di dalam stadion, meski hal ini bertentangan dengan aturan yang telah diberikan oleh FIFA.

Baca juga:

The Latest