Perubahan yang Dialami Remaja saat Mestruasi Pertama Kali

Lalu, apa yang harus dilakukan Mama sebagai orangtua?

16 November 2020

Perubahan Dialami Remaja saat Mestruasi Pertama Kali
Freepik/dianagrytsku

Banyak penelitian yang mengungkapkan fakta terbaru tentang usia menarche atau periode menstruasi pertama. Dari sana ditemukan fakta yang menjukkan remaja semakin awal mengalami menstruasi pertamanya.

Kini, perempuan yang mengalami menarche cenderung berusia lebih muda.

Jika sebelumnya pernah terjadi menarche pada anak perempuan usia 11-14 tahun, maka dalam penelitian kali ini ditemukan bahwa usia menstruasi pertama anak perempuan antara 9-11 tahun.

Kondisi seperti ini kini dianggap wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.

Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia tahun 2019, tercatat 65 persen orangtua Indonesia tidak membicarakan menstruasi untuk anaknya, dan 45 persen orangtua Indonesia juga percaya bahwa membicarakan menstruasi itu penting bagi anaknya.

Padahal, menstruasi memiliki beberapa perubahan dan efek pada anak.

Pada Kamis (12/11/2020), saat peluncuran website Charm Girls Talk yang diperuntukan bagi para remaja putri dan orangtua, website ini dapat menjadi opsi untuk mengedukasi anak tentang menstruasi. 

Berdasarkan data Lapangan Survei Demografi & Kesehatan Reproduksi Remaja tahun 2017, ditemukan bahwa 1 dari 5 remaja putri Indonesia tidak mendapatkan informasi tentang menstruasi sebelum mereka mendapatkan menstruasi pertama.

Saat ditemui secara virtual dalam acara tersebut, Hadir Yuji Ishii, selaku President Direcotr PT Uni-Charm Indonesia Tbk mengatakan “Sebagai brand no.1, kami memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk inovasi dan pengembangan produk, tetapi juga untuk menjadi pionir dalam mengedukasi masalah menstruasi di Indonesia. Menstruasi merupakan komponen esensial dari kesehatan reproduksi. Sehingga pendidikan tentang menstruasi sangat penting. Apalagi saat ini menarche sudah dialami sejak usia dini.”

Berikut Popmama.com telah merangkum  mengenai perubahan pada remaja perempuan saat menstruasi pertama kali. 

Disimak yuk, Ma!

1. Perlu adanya komunikasi mengenai menstruasi

1. Perlu ada komunikasi mengenai menstruasi
Freepik/peoplecreations

Menstruasi harus dikomunikasikan dan diedukasi dengan baik, mulai dari siklus haid yang perlu anak remaja ketahui, hingga mitos-mitos yang berkaitan dengan menstruasi.

Di masa sebelumnya, edukasi mengenai menstruasi dirasa belum cukup, padahal hal ini perlu dibuat untuk mudah dipahami.

Karena banyak remaja perempuan yang tidak mengetahuinya sejak dini, maka akan menemui masalah terkait reproduksi di kemudian hari. 

Oleh karena itu, anak-anak dan remaja perempuan harus memahami reproduksi dan menstruasi sedini mungkin karena berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi lainnya.

Editors' Pick

2. Peran orangtua penting saat menstruasi awal pada remaja perempuan

2. Peran orangtua penting saat menstruasi awal remaja perempuan
Freepik

Peran orangtua sangat penting dalam proses mensturasi anak remaja mama di rumah. Banyak dari anak-anak yang merasa kebingungan ketika mengalami menstruasi pertama kali.

Kurangnya edukasi membuat banyak dari remaja Mama tidak tau harus berbuat apa, malu untuk berbicara serta banyak yang merasa aneh karena terdapat darah yang keluar secara tiba-tiba dengan frekuensi yang cukup banyak.

Jika remaja mama sudah memperlihatkan perbedaan hormon, Mama bisa mengajaknya berbicara dengan suasana yang santai namun tetap hangat.

Mama bisa mengedukasi anak mengenai apa itu menstruasi agar ia tidak bingung menhadapi fase pertamanya.

3. Harus ditingkatkan pengetahuan menstruasi dan kesehatan reproduksi

3. Harus ditingkatkan pengetahuan menstruasi kesehatan reproduksi
Freepik

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo mengatakan, literasi terkait menstruasi dan kesehatan reproduksi (kespro) pada anak remaja masih rendah.

"Pengetahuan terkait menstruasi dan kespro adalah masalah yang sangat penting untuk perempuan, sehingga dibutuhkan peranan semua pihak untuk membantu memberikan pemahaman itu," kata dr Hasto.

Dia mengatakan bahwa pengetahuan dan informasi yang lengkap terkait penanganan menstruasi awal pada anak remaja dan juga menjaga kebersihan alat-alat reproduksinya sangatlah penting, sehingga keterlibatan orangtua dan guru menjadi penentu.

4. Orangtua harus mempersiapkan lebih dini

4. Orangtua harus mempersiapkan lebih dini
Freepik

Mungkin banyak sekolah yang menerapkan keputrian atau yang biasa membahas mengenai perempuan remaja.

Namun sayangnya, keputrian baru didapatkan ketika memasuki SMP, padahal banyak remaja yang sudah menstruasi sebelum duduk di bangku SMP.

Nah, bagaimana cara penanganan sebagai orangtua saat anak mengalami menstruasi lebih cepat? Saat ditemui secara virtual pada acara launching website Girls Charm Talk pada Kamis (12/11/2020) Devi Sani, M,Psi selaku psikolog anak menjawab pertanyaan tersebut.

"Sebagai orangtua harus mempersiapkan dengan baik, jika sudah mempersiapkan dengan baik tentu tidak ada dampak psikologis yang perlu dikhawatirkan, tetapi kalau tidak ada persiapan sama sekali sebagai orangtua, bisa dibilang mendidiknya secara mendadak pada saat itu baru dikasih kalau sedang menstruasi itu terlambat," ungkap Devi Sani, M,Psi selaku psikolog anak.

Penting sekali bagi anak untuk mendapatkan edukasi sedini mungkin bahkan sebelum ia mengalami fase pertamanya.

"Jadi yg perlu dipahami bahwa harus diedukasi sebelum datang bulan, buatlah komunikasi yang baik terhadap si anak jangan sampai si anak ini merasa tegang pada saat pembicaraan itu," imbuhnya. 

5. Dampak buruk saat menstruasi lebih dini

5. Dampak buruk saat menstruasi lebih dini
deccanchronicle.com

Salah satu faktor dari semakin dininya usia menarche adalah gaya hidup dan pola makan. Perkembangan tren gaya hidup membuat banyak remaja memilih makanan seperti restoran cepat saji, junk food atau makanan tinggi kalori dan lemak namun rendah mikronutrien.

Ini menjadi salah satu faktor yang berhuungan dengan usia menarche yang lebih cepat dialami rejama Mama.

Diungkapkan oleh Ahli Gizi, Beta Sindiana S.Gz  pada kesempatan yang sama, bahwa ada fakta menarik mengenai gaya hidup dan kaitannya dengan menarche.

"Terdapat korelasi antara frekuensi konsumsi junk food dengan usia menarche. Ditemukan bahwa anak perempuan yang mengonsumsi junk food lebih dari 2x per minggu, lebih banyak mengalami menarche dini (<12 tahun) daripada anak yang mengonsumsi junk food kurang dari 2x per minggu.” 

Ia juga menjelaskan bahwa ternyata menarche dini memiliki dampak negatif pada anak. Hal ini diteliti memiliki hubungan dengan meningkatnya risiko obesitas abdominal, kanker payudara, resistensi insulin, penyakit kardiovaskular dan hipertensi.

Itu dia perubahan yang terjadi pada remaja saat menstruasi pertama. Sebagai orangtua Mama harus terus dampingi anak mama dan cobalah untuk mengedukasi sejak dini mengenai menstruasi agar ia tidak bingung dan sudah lebih siap ketika waktunya datang.

Baca juga:

The Latest