Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pemerintah Singapura Tegas Larang Vape, jadi Setara dengan Narkoba
Freepik/atlascompany

Pemerintah Singapura, lewat pernyataan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong dalam pidato National Day Rally pada Minggu (17/8/2025), menyatakan bahwa pemerintah akan secara tegas mengatur regulasi terkait penggunaan vape atau rokok elektrik di negaranya.

Penggunaan vape sebagai alternatif pengganti rokok tembakau telah menjadi hal yang lumrah di kalangan masyarakat, bahkan bagi anak-anak usia sekolah sekalipun.

Namun, di balik popularitasnya, vape menyimpan risiko kesehatan yang tidak kalah berbahaya dari rokok biasa.

Kekhawatiran inilah yang membuat sejumlah negara seperti Singapura mulai mengambil langkah tegas dalam mengatur hingga melarang peredaran vape.

Pemerintah terkait mulai melihat vape sebagai ancaman kesehatan publik yang harus ditangani serius.

Mama perlu edukasi berita ini ke anak remaja mama, tentang bahanya vape bagi kesehatan sehingga dibentuk aturan ketat untuk pencegahan dan penanganannya.

Berikut telah Popmama.com rangkum informasi lengkap seputar pemerintah Singapura tegas larang vape, jadi setara dengan narkoba.

1. Aturan baru: vape jadi setara dengan narkoba, bukan rokok!

People's Action Party

Sebelumnya, penggunaan vape atau rokok elektrik di Singapura dapat membuat penggunanya dikenakan denda sesuai hukum yang berlaku.

Sejak tahun 2018, salah satu hukuman yang dapat menjerat pengguna vape adalah denda S$2.000 (Rp 25.000.000) bagi orang yang membeli, menggunakan dan memiliki.

Aturan tersebut dinilai belum cukup, pasalnya, penggunaan, distribusi serta penyelundupan vape masih marak ditemukan di Singapura.

Oleh karena itu, pemerintah mengambil langkah tegas dengan memperlakukan penggunaan vape setara dengan penyalahgunaan narkoba.

Kini, di mata hukum Singapura, vape dipandang sebagai suatu jenis narkoba, bukan rokok.

“Kami akan mengambil langkah yang lebih tegas terkait regulasi vape. Yaitu, menanganinya sebagai isu narkotika.” ungkap PM Lawrence Wong pada Minggu (17/8/2025).

Dalam pidato yang sama, PM Wong menyatakan bahwa pengawasan hukum dan rehabilitasi akan diberikan dalam skala nasional.

Salah satunya adalah kampanye besar edukasi publik yang dimulai di sekolah-sekolah dan institusi pendidikan tinggi, serta dinas nasional.

Upaya penegakan hukum terhadap vape ini akan menjadi sebuah langkah menyeluruh yang melibatkan seluruh elemen pemerintah Singapura.

2. Kandungan berbahaya dalam vape yang jadi sorotan pemerintah

Freepik

Salah satu temuan penting yang membuat pemerintah Singapura semakin tegas terhadap penggunaan vape adalah ditemukannya kandungan etomidate dalam beberapa produk rokok elektrik yang diselundupkan ke Singapura.

Etomidate sendiri merupakan obat anestesi yang biasa digunakan dalam dunia medis untuk menenangkan pasien sebelum operasi.

Zat ini tentunya bukan untuk konsumsi bebas, apalagi digunakan dalam produk yang diklaim sebagai alternatif rokok.

PM Lawrence Wong menegaskan indikasi bahwa bukan tidak mungkin kandungan vape dapat menjadi semakin berbahaya jika dibiarkan tanpa regulasi.

"Sekarang, vaping adalah isu yang serius, karena vape memiliki kandungan adiktif, seperti etomidate. Di masa mendatang, bisa saja mengandung zat yang lebih buruk, lebih kuat, atau lebih berbahaya." ungkapnya pada Minggu (17/8/2025).

Penggunaan etomidate dalam vape sangat berbahaya karena dapat menekan sistem saraf pusat. Dampaknya bisa berupa pusing, kehilangan kesadaran, gangguan pernapasan, bahkan ketergantungan.

Jika dikonsumsi tanpa pengawasan medis, risiko kerusakan organ vital hingga kematian bisa meningkat secara signifikan.

3. Ancaman kesehatan serius di balik asap vape

Freepik/prostooleh

Di balik asap tipisnya, vape ternyata menyimpan ancaman kesehatan serius.

World Health Organization (WHO) telah berulang kali memperingatkan bahwa tidak ada bentuk penggunaan rokok elektrik yang benar-benar aman.

Risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan antara lain penyakit kardiovaskular, kerusakan paru-paru kronis, gangguan perkembangan otak pada remaja, hingga risiko kanker dalam jangka panjang.

Selain itu, vape sering kali dikemas dengan rasa manis yang menarik bagi anak-anak dan remaja, sehingga meningkatkan kemungkinan mereka mencoba dan akhirnya kecanduan nikotin.

Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian utama pemerintah, karena generasi muda berisiko tinggi mengalami ketergantungan yang sulit dihentikan.

Itulah informasi mengenai pemerintah singapura tegas larang vape, jadi setara dengan narkoba. Menarik sekali, ya, Ma!

Editorial Team