Mulai tumbuh rasa kemandirian yang tinggi dan menuntut kekuasaan adalah salah satu perubahan perilaku yang umum terjadi dari masa pra-remaja ke remaja. Tak jarang, perubahan perilaku ini dapat menyebabkan konflik antara orangtua dan anak.
Jika Mama adalah orangtua dari setidaknya satu anak perempuan, kemungkinan besar Mama sudah tak asing dengan konflik yang muncul. Namun, argumen ini tak bisa disepelekan lagi seperti ketika anak masih berusia kanak-kanak lho!
Bahkan konflik ini dapat menyebabkan kerusakan permanen dalam hubungan Mama-anak, jika tidak dikenali dan diperbaiki. Bukan untuk menghindari konflik yang sudah terjadi, mengetahui akar masalah yang sering terjadi dapat mencegah Mama dan anak mengulangi konflik yang sama di kemudian hari.
Berikut Popmama.com telah merangkum lima pemicu konflik orangtua dan anak remaja perempuan, simak informasinya di bawah ini ya!
