Popmama.com merangkum empat tanda narkolepsi pada anak, yaitu:
Ini merupakan tanda pertama anak mengalami narkolepsi. Mereka merasa lelah sepanjang waktu dan bisa jatuh tertidur di tengah percakapan atau saat makan.
Cataplexy adalah hilangnya kontrol otot tiba-tiba dan singkat yang dipicu oleh stres atau emosi yang kuat, seperti tertawa, marah, cemas atau terkejut. Cataplexy muncul lewat gejala-gejala ringan, seperti lutut lemas atau ambruk tiba-tiba. Meski tidak menyerang pernapasan, tetapi bisa saja anak tersedak jika serangan muncul.
Kelumpuhan tidur adalah kehilangan kontrol otot secara singkat, baik ketika jatuh tertidur atau bangun. Seseorang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa tidak dapat bergerak atau pun berbicara, walau ia dalam kondisi sadar akan lingkungan di sekitarnya.
Mereka yang mengalami halusinasi hypnagogic mengalami mimpi buruk yang sulit dibedakan dari kenyataan. Mimpi ini seringkali berwujud gambar, suara binatang atau pencuri yang aneh dan menakutkan. Halusinasi hypnagogic merupakan kombinasi antara kelumpuhan tidur dan bagian dari intrusi mimpi (REM) ke kesadaran yang akhirnya menyebabkan narkolepsi.
Kontras dengan kantuk berlebihan sepanjang hari, penderita narkolepsi akan mengalami kesulitan tidur di malam hari dan berulangkali terbangun dari tidur.
Terus melakukan tugas-tugas rutin tanpa kesadaran atau ingatan mengapa melakukannya. Misalnya: menulis, mengerjakan pekerjaan rumah, menyapu, dan lain-lain. Anak-anak dan remaja dengan narkolepsi bisa mengalami hilang ingatan, kurang konsentrasi, motivasi rendah, lesu dan sulit mengimbangi akademis dan kehidupan sosial rekan sebayanya. Hal ini dapat pula mengarahkan pada tindakan penyalahgunaan zat dan depresi.