Penyebab dan Tanda Avoidant Personality Disorder pada Anak

Avoidant Personality Disorder (AVPD) atau gangguan kepribadian menghindar adalah salah satu dari sekelompok kondisi yang dikenal sebagai gangguan kepribadian berupa kebiasaan mengindar yang ditandai dengan perasaan kesulitan bersosialisasi yang ekstrem, ketidakmampuan, dan kepekaan terhadap kritik dan penolakan negatif, demikian dilansir dari WebMD.

Namun gejalanya melibatkan lebih dari sekadar menjadi pemalu atau canggung secara sosial. Meskipun mereka ingin berinteraksi dengan orang lain, mereka cenderung menghindari interaksi sosial karena takut ditolak oleh orang lain.

Gangguan ini dapat menyebabkan masalah signifikan pada seorang anak yang memengaruhi kemampuannya untuk berinteraksi dengan orang lain dan mempertahankan hubungan dalam kehidupan sehari-hari.

Dilansir dari Very Well Mind, penyebab gangguan kepribadian menghindar diduga melibatkan faktor genetik, lingkungan, sosial, dan psikologis.

Pelecehan emosional, kritik, ejekan, kurangnya kasih sayang pada pengasuhan oleh orangtua/pengasuh di masa kanak-kanak dapat mengakibatkan perkembangan gangguan kepribadian ini. Penolakan oleh teman sebaya mungkin juga menjadi faktor risiko.

Seringkali, individu dengan gangguan ini sangat pemalu sebagai anak-anak dan tidak mengatasi rasa malu ini seiring bertambahnya usia.

Gangguan kecemasan sosial dan gangguan kepribadian menghindar memiliki gejala dan genetika yang serupa. Namun Avoidant Personality Disorder menjadi bentuk kondisi yang lebih parah.

Bagi anak-anak dengan gangguan ini, ketakutan akan penolakan mereka begitu kuat sehingga lebih memilih mengisolasi diri sendiri daripada berisiko ditolak dalam suatu hubungan.

Pola perilaku anak dengan gangguan ini dapat bervariasi dari ringan hingga ekstrem.

Selain ketakutan, anak juga rentan akan penghinaan dan penolakan, ciri-ciri orang dengan gangguan menghindar ini adalah sebagai berikut:

• Anak terlalu sensitif dan mudah terluka oleh kritik atau ketidaksetujuan.
• Anak memiliki sedikit, teman dekat, dan enggan untuk terlibat dengan orang lain kecuali yang ia sukai.
• Mengalami kecemasan ekstrim (gugup) dan ketakutan dalam lingkungan sosial dan dalam hubungan, yang membuatnya menghindari kegiatan atau pekerjaan yang melibatkan kebersamaan dengan orang lain.
• Cenderung pemalu, canggung, dan sadar diri dalam situasi sosial karena takut melakukan sesuatu yang salah atau merasa malu.
• Cenderung membesar-besarkan masalah potensial.
• Jarang mencoba sesuatu yang baru atau mengambil risiko.
• Mengembangkan citra diri yang buruk, melihat dirinya tidak mampu dan tidak menarik.

Gangguan kepribadian menghindari menyebabkan ketakutan akan penolakan yang sering membuat anak berjuang untuk berhubungan dengan orang lain.

Ia mungkin ragu-ragu untuk mencari persahabatan, kecuali jika anak yakin bahwa orang lain akan menyukainya. Ketika anak terlibat dalam suatu hubungan, ia mungkin takut untuk membagikan informasi pribadi atau membicarakan perasaannya.

Hal ini dapat membuat sulit untuk mempertahankan hubungan intim atau persahabatan dekat.

Seorang profesional kesehatan mental dapat menilai gejala Anda, membuat diagnosis yang akurat, dan menyarankan pilihan pengobatan yang tepat.

Jika anak mama menunjukkan gejala gangguan kepribadian menghindar, dokter anak atau penyedia layanan kesehatan akan memulai evaluasi dengan melakukan riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik.

Meskipun tidak ada tes laboratorium untuk mendiagnosis gangguan kepribadian secara spesifik, dokter mungkin menggunakan berbagai tes diagnostik untuk menyingkirkan penyakit fisik sebagai penyebab gejalanya.

Jika dokter tidak menemukan alasan fisik untuk gejala tersebut, mereka mungkin merujuk orang tersebut ke psikiater atau psikolog, profesional kesehatan yang terlatih khusus untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit mental.

Psikiater dan psikolog menggunakan wawancara yang dirancang khusus dan alat penilaian untuk mengevaluasi anak apakah ia memiliki gangguan kepribadian seperti gangguan kepribadian menghindar.

Mengatasi gangguan kepribadian apapun membutuhkan perjuangan, karena penderita gangguan ini memiliki pola pikir dan perilaku yang mengakar yang telah ada selama bertahun-tahun.

Namun, anak dengan gangguan kepribadian menghindar cenderung menjadi pasien yang baik untuk pengobatan, karena walaupun gangguan menyebabkannya mengalami kesulitan yang signifikan, sebagian besar anak tetap ingin mengembangkan hubungan.

Keinginan ini dapat menjadi faktor motivasi bagi anak dengan gangguan kepribadian menghindar untuk mengikuti rencana perawatan.

Dilansir dari Cleveland Clinics, seperti gangguan kepribadian lainnya, psikoterapi adalah perawatan utama gangguan kepribadian menghindar. Psikoterapi adalah jenis konseling individu yang berfokus pada perubahan pemikiran (terapi kognitif) dan perilaku (terapi perilaku).

Terapi cenderung berfokus pada mengatasi ketakutan, mengubah proses berpikir dan perilaku, dan membantu anak mengatasi situasi sosial dengan lebih baik.

Untuk hasil terbaik, terapi obat yang diberikan oleh dokter juga harus dilakukan dalam kombinasi dengan psikoterapi. Selain itu, perawatan yang paling efektif adalah keterlibatan dan dukungan dari orangtua dan seluruh anggota keluarga.

Itulah beberapa informasi yang perlu Mama ketahui seputar gangguan kepribadian menhindar. Jika Mama berpikir anak mungkin hidup dengan gejala gangguan kepribadian menghindar, penting untuk mendorong anak untuk mencari bantuan.

Tanpa perawatan profesional seperti terapi bicara, akan kecil kemungkinan gejala dan dampak Avoidant Personality Disorder atau gangguan kepribadian menghindar akan membaik.