Masih dilansir dari Child Foundation Center, sulit untuk mengatakan apa sebenarnya yang menyebabkan seseorang ingin menghindari tanggung jawab dalam skala besar ini, tetapi ada beberapa teori yang memungkinkan menyebabkan seorang remaja memiliki sindrom Peter Pan, yaitu:
Masa kecil yang terlalu dimanjakan
Ketika sejak kecil orangtuanya tidak pernah berkata "tidak" pada anak, maka mereka tidak pernah mendisiplinkan anak mereka atau mengajari anak keterampilan hidup apa pun. Ini pun semakin diperparah ketika orangtua orangtua masih memanjakan anak sampai usia dewasa.
Terlalu dimanjakan dapat menyebabkan anak tidak ingin mengambil tanggung jawab, karena ia merasa bahwa ada orangtuanya yang selalu melakukan segala sesuatu untuknya.
Mendapatkan kekerasan sejak usia dini
Seorang remaja yang mungkin merasa pernah mendapatkan kekerasan atau pelecehan di usia kecil, membuatnya seperti perlu "mengejar" masa kecilnya begitu ia bertumbuh besar.
Mereka tumbuh jauh dari sikap kedewasaan agar dapat melakukan apa pun yang ia inginkan, sehingga anak mungkin mengalami kemunduran untuk merasa aman.
Kerinduan pada masa kanak-kanak
Rindu pada masa kecil adalah sifat yang dimiliki oleh banyak orang, bahkan bukan hanya mereka yang menderita sindrom Peter Pan. Namun, bagi remaja dengan sindrom Peter Pan, ia bisa menjadi terobsesi dengan perasaan ini.
Meski tidak apa-apa untuk bernostalgia, tetapi ketika remaja lebih banyak menghabiskan waktu untuk melihat masa lalu, ia mungkin tidak melihat apa yang ada di depannya atau takut untuk menerima perubahan di dunia.
Tidak diajarkan keterampilan untuk menjadi dewasa
Ada beberapa keterampilan dasar sebagai orang dewasa yang perlu diajarkan pada anak. Contohnya, bagaimana bertanggung jawab atas kesalahan, membuat keputusan, menyelesaikan masalah, hingga menepati janji.
Sayangnya, banyak sekolah tidak mengajarkan keterampilan orang dewasa. Meskipun belajar sains itu penting, banyak sekolah tampaknya lupa mengajari anak-anak bagaimana menjadi anggota masyarakat yang produktif.
Karena remaja akhirnya merasa tidak siap untuk menjadi orang dewasa dan melihat dirinya kurang memiliki keterampilan ini, beberapa diantaranya pun memilih untuk tidak mengambil tanggung jawab sebagai orang dewasa.