Selain Kemenkes RI, Kementrian PPN/Bappenas, Kementrian Pendidikan, Riset, dan Teknologi, dan Kementrian Dalam Negeri juga turut mengambil peran untuk mengatasi kanker serviks di Indonesia. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Drs. Amich Alhumami mengatakan.
"Kementerian PPN/Bappenas telah mengkoordinasikan dan memfasilitasi perencanaan serta penganggaran untuk pencegahan penyakit kanker, termasuk penyediaan vaksin HPV dan perluasan target cakupan. Kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan instansi terkait, seperti Kementerian Dalam Negeri, telah dilakukan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, dengan fokus pada peningkatan upaya promotif dan preventif."
Koordinator Gerakan Sekolah Sehat Kemendikbudristek, Dr. Nia Nurhasanah juga mengatakan Kemendikbudristek berkolaborasi dengan Kemenkes untuk menjalankan program BIAS atau Bulan Imunisasi Anak Sekolah selama dua kali dalam setahun setiap Agustus dan November.
"Kami berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dua kali setahun setiap bulan Agustus dan November. BIAS imunisasi HPV ini menyasar siswi kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar dan yang tak kalah penting adalah terintegrasinya database imunisasi yang sudah diterima anak dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik)." katanya.
Itulah informasi seputar peran Indonesia dalam melawan kanker serviks pada anak. Global Cervical Cancer Forum 2024 diselenggarakan oleh organisasi sosial, kesehatan, dan keuangan internasional antara lain Bill & Melinda Gates Foundation, GAVI, Global Financing Facility, Pan American Health Organization (PAHO), UNICEF, United States Agency for International Development (USAID), Unitaid, World Bank, dan World Health Organization (WHO).
Forum ini didukung pula oleh pemerintah Kolombia, sebagai tuan rumah, dan pemerintah Spanyol. Semoga Indonesia bisa selalu ikut serta dalam forum tersebut di tahun-tahun kedepan dan terus bisa menunjukan komitmen dalam melawan kanker serviks khususnya pada anak.