Deretan pertanyaan di atas bisa menjadi bahan diskusi Mama dan si Anak. Dorong anak untuk melihat kembali atau refleksi dalam satu tahun, apa saja yang sudah ia lakukan dan belum lakukan. Lalu, hal apa saja yang masih perlu ia kembangkan dan pelajari lagi.
Dari kilas balik itu, Mama bisa meminta anak menuliskan sendiri, resolusi apa yang ingin ia capai di tahun selanjutnya. Jika target tahun sebelumnya belum tercapai, bisa dijadikan target lagi di tahun berikutnya.
Setelah selesai ditulis, tempel kertas itu di tempat yang terlihat oleh seluruh anggota keluarga. Misalnya, di lemari es atau papan yang berisi kegiatan harian di rumah.
Atur waktu agar Mama dan Papa bisa mengecek secara berkala bagaimana pencapaian target anak, seperti dua bulan atau tiga bulan sekali. Diskusikan prosesnya, apakah ada hambatan atau tantangan, serta sejauh mana ia mampu melakukannya sendiri atau mungkin membutuhkan bantuan Mama.
Mengajarkan anak membuat resolusi memang terdengar abstrak. Namun, Mama bisa membiasakan hal ini pada anak agar ia belajar mempunyai tujuan yang bisa dicapai, terukur, dan tahu apa yang ia inginkan.
Sekalipun anak belum berhasil mencapai tujuannya, duduk bersama membuat resolusi dan berusaha mencapainya sudah menjadi pengalaman berarti bagi anak. Dampingi terus si Anak dan jangan lupa memberinya semangat ya, Ma. Selamat mencoba!