"Mood aku itu gampang naik-turun, terutama dalam main skate kadang aku masih moodian banget. Sekarang ini aku juga moody jadi bikin aku terganggu. Bagaimanapun aku harus lawan itu biar aku bisa maju terus. Cara aku mengembalikan mood biasanya dengan mendengarkan musik, banyak makan dan kadang aku suka jahilin orang di skate park," begitu Bunga mengakui kondisinya belakangan ini.
Lantas apa yang bisa membuat seorang Bunga bisa kembali semangat?
"Aku lihat skater luar saat aku kehilangan motivasi, salah satunya adalah Tonny Hawk. Selain itu supaya aku bangkit lagi biasanya aku juga mengingat target aku. Kalau nggak bisa dijalani dari sekarang, itu sayang banget."
Meski usianya masih sangat belia, Bunga menekuni kariernya di dunia olahraga skateboard ini dengan penuh kesadaran, kedisiplinan dan atas kemauannya sendiri.
"Itu pun nggak ada tekanan dari orangtua, tapi kadang aku suka press diriku sendiri. Bapak kadang mengingatkan aku, jangan terlalu keras sama diri sendiri, nanti kamu capek."
Terlihat jelas Bunga memiliki motivasi yang besar dalam menekuni kariernya. Sebenarnya apa target Nyimas Bunga Cinta?
"Target aku dari awal main skate itu adalah beli rumah dan sekarang aku lagi mengejar untuk ikut ASEAN Games, Sea Games dan Olimpiade. Jadi itulah target-target yang mau aku raih," ungkap Bunga.
Tentunya ini semua demi pencapaian yang setingi-tingginya dalam karier bermain skateboard dan juga untuk menyenangkan kedua orangtuanya.
Bapak Didiet juga menambahkan bahwa memang benar, itulah yang ditargetkan oleh Nyimas Bunga, anak sulungnya.
"Di agama (Islam) juga diajarkan bahwa jodoh, rezeki dan umur itu perjanjiannya bukan sama orangtua, itu sudah diatur. Jadi tugas saya selaku orangtua ya memberi arahan, mengawal dan selalu mendukung termasuk terus memotivasi kepada Bunga."
Untuk mendukung cita-cita Bunga tersebut, Bapak Didiet juga akhirnya berhenti bekerja dan kemudian mendampingi Bunga sepenuhnya, dari mulai latihan sehari-hari hingga mengikuti kejuaraan skate. Sebuah pengorbanan yang benar-benar menujukkan solidaritas orangtua pada anak.
Bunga merasa orangtua adalah sosok yang sangat berharga baginya.
"Pertama, orang yang paling berharga bagi aku itu Ibu aku, orangtua ya, keluarga dan teman-teman aku. Kalau nggak ada mereka ya aku nggak punya semangat, karena main skate itu kan butuh dukungan dari orang banyak."
Bunga mengakui setelah Bunga remaja, "Aku dekat banget sama Ibu, aku suka curhat juga ke Ibu. Sebenarnya baru-baru ini aja baru suka cerita-cerita ke Ibu. Jadi semakin besar, aku semakin dekat sama Ibu dan semakin bisa terbuka."
Cita-cita Nyimas Bunga ini nyata, ia juga memiliki strategi dan punya motivasi yang besar. Berikut Bunga juga ingin memotivasi anak Indonesia agar bisa mewujudkan sesuatu yang diimpikan.
"Untuk teman-teman semua, aku harap kalian semua bahagia. Semangat untuk lakukan apa yang mau kalian lakukan dan tentunya dengan izin dari orangtua. Jadi kalian bisa membuktikan dengan prestasi. Teruslah berusaha, pantang menyerah dan selalu berani mencoba hal baru karena banyak hal baru yang lebih menyenangkan."
Itulah ketiga kisah sukses dari anak berprestasi yang telah dirangkum dalam Popmama Little Star tahun ini. Seperti apa keseruan dibalik wawancara tim Popmama.com dengan Muzakki, Nyimas Bunga, dan Lifia. Cek di bawah ini ya:
Untuk memeriahkan Hari Anak Nasional 2021, Popmama.com mendoakan agar seluruh anak Indonesia bisa terus tumbuh sehat, ceria dan bahagia meski di tengah pandemi. Maju terus anak Indonesia!
Spesial Hari Anak: #Popmama Little Star 2021 – Nyimas Bunga Cinta, Muzakki Ramdhan dan Lifia Laeticia
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Video Creator - Onic Metheany
Asst. Editor - FX Dimas Prasetyo
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Ninda Anisya
Social Media - Irma Erdiyanti
Video Editor - Bima Bintoro
Design - Hilyatul Auliya Habib
Intern Writer - Muhammad Fria Fachrama Sumitro, Samantha Elisa Gracia, Annita Rahmawati Dewi & Natalia Adinda Putri Danumulyo