Komisi V DPR RI menggelar Rapat Kerja bersama Yandri Susanto pada Kamis (07/11/2024) lalu. Dalam kesempatan tersebut, Yandri menjelaskan bahwa ia melakukan belanja masalah desa atau mencari tahu langsung dari masyarakat mengenai persoalan di desa dengan melakukan kegiatan menginap di desa.
"Kalau menginap di desa itu, saya usahakan kalau saya ke luar kota, tidak balik ke Jakarta, atau tidak ada acara lain, saya akan menginap di desa terus. Jadi misalkan saya ke Sumatera Utara, di kabupaten mana, ya saya enggak akan balik ke hotel," kata Yandri.
Di sela-sela kunjungan kerja ataupun kegiatannya sebagai Mendes PDT, Yandri mengaku lebih memilih menginap di desa baik di rumah warga, Ketua RW, Ketua RT, maupun kepala desa. Ia akan memanfaatkan kebersamaan secara langsung dengan warga desa setempat untuk mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi.
"Saya tidak akan hanya pidato terus pulang, saya akan tongkrongi dan saya akan perdalam. Kenapa ini bisa, dan kenapa ini gak bisa," sambungnya.
Yandri pun menyampaikan akan terus melakukan kegiatan belanja masalah, sekaligus menginap di desa setiap kali ia berkesempatan mengunjungi desa, tidak terbatas dalam masa kerja 100 hari. Ia mengharapkan kegiatan yang dilakukan itu dapat menghasilkan kebijakan dan program-program strategis yang benar-benar dibutuhkan desa untuk mengatasi persoalan yang ada.
Pemaparan tersebut pun sontak mendapat apresiasi positif dari seluruh anggota yang hadir. Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, menilai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto merupakan sosok yang mumpuni untuk menduduki posisi sebagai pemimpin Kementerian Desa PDT itu.
"Paparan-paparan pak Menteri tadi menaruh banyak harapan dari kami. Bolehlah kita kasih applause Pak Menteri, ya. Bapak sangat mumpuni di posisi itu. Belanja masalahnya menurut saya sudah oke, Pak," kata Lasarus.
Anggota Komisi V DPR RI yang lain pun kompak setuju dan memberikan apresiasi positif untuk Yandri Susanto di masa awal jabatannya sebagai Mendes PDT. Namun, Yandri sendiri tidak mau terlena begitu saja dengan pujian tersebut. Ia menganggap pujian tersebut sebagai 'cambuk' atau penyemangat dirinya agar dapat bekerja dengan lebih baik lagi.
"Saya kira saya terima kasih atas apresiasinya dan doanya. Itu modal utama saya dalam memulai amanah yang begitu mulia ini, tapi saya sampaikan pujian itu sekaligus 'cambuk' buat saya. Artinya, saya harus lebih, lebih, dan lebih lagi untuk berbuat yang terbaik," katanya ditemui usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen di Jakarta, Kamis.