4 Orang Ustaz di Depok Diduga Cabuli Belasan Santriwati

Korban berusia 8-11 tahun, dibekap di ruang kosong di pondok pesantren saat dicabuli

30 Juni 2022

4 Orang Ustaz Depok Diduga Cabuli Belasan Santriwati
Pexels/pixabay

Kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan pondok pesantren kembali terjadi. Kali ini kejadiaan naas itu terjadi di Depok, di mana ada 5 pelaku yang diduga melakukan perbuatan cabul dan 4 diantaranya adalah ustaz.

Kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Di mana pihak pelapor yang merupakan santriwati di pondok pesantren di Depok itu melakukan pemeriksaan perdana pada Rabu (29/6/2022).

Korban diketahui masih berusia 8-11 tahun saat menjadi korban dari tindakan cabul ustaz dan satu orang kakak kelasnya itu. 

Berikut Popmama.com rangkum berita selengkapnya.

1. Saat dilaporkan terdapat 11 korban pencabulan, 5 orang berani lapor

1. Saat dilaporkan terdapat 11 korban pencabulan, 5 orang berani lapor
Freepik/jcomp
Ilustrasi

Dikutip dari berbagai sumber, penasihat hukum pelapor, Megawati, menerangkan insiden ini diketahui oleh kliennya usai mendengar cerita dari salah seorang korban. Pengakuanya, korban dan teman-teman suka mendapatkan tindakan-tindakan cabul.

Menurutnya ada 11 santriwati menjadi korban pelecehan. Namun, hanya 5 orang yang berani bicara. Sementara itu, tiga orang korban telah memberikan kesaksian di hadapan penyidik.

Pelaku yang diduga melakukan aksi pencabulan adalah 4 orang ustaz dan 1 orang kakak kelas yang masih berusia di bawah umur. Di mana aksi bejat ini dilakukan mereka, termasuk pemerkosaan, selama satu tahun ke belakang.

Editors' Pick

2. Korban dicabuli di kamar dan kamar mandi kosong

2. Korban dicabuli kamar kamar mandi kosong
Pexels/Kat Smith

Aksi pencabulan yang dilakukan pelaku baru terungkap sepekan ke belakang, atau tepatnya di pertengahan bulan Juni 2022. Para korban selama ini menimba ilmu di Pondok Pesantren Istana Yatim Riyadul Jannah, Depok, Jawa Barat.

Dari pengakuan Megawati, korban dicabuli disebuah kamar kosong atau kamar mandi kosong di pondok pesantren tersebut. Setiap malam korban dipanggil oleh pelaku untuk datang ke sebuah ruangan dengan murid-murid lainnya.

Di ruangan itu 5 santriwati berkumpul yang berasal dari berbagai kelas, mulai dari kelas 2 hingga kelas 4 SD. Korban datang ke sana dan dibekap mulutnya dan pelecehan pun dilakukan pelaku baik di ruangan itu, atau di kamar mandi yang ada di dalam ruangan tersebut. 

3. Korban pernah melapor ke pihak pondok pesantren tetapi diduga diancam

3. Korban pernah melapor ke pihak pondok pesantren tetapi diduga diancam
Free

Dari pengakuan kuasa hukum korban tersebut, mereka sudah pernah melaporkan kejadian ke pihak pondok pesantren, tepatnya ke kepala santriwati. Namun, bukannya mendapat perlindungan dan bersimpati para korban justru diancam.

'Jangan kasih tau sama ibu kamu ya, kasian nanti ibu kamu malah kepikiran', kurang lebih seperti itu ucapan kepala santriwati kepada korban. Kuasa hukum korban menegaskan, karena ucapan itu mereka akhirnya tak berani melapor kepada orangtuanya.

4. Pondok pesantren menempati urutan kedua angka kekerasan seksual terbanyak

4. Pondok pesantren menempati urutan kedua angka kekerasan seksual terbanyak
Pexels/Pixabay
Ilustrasi

Sejumlah dugaan kasus pelecehan seksual terhadap santri oleh pengasuh, ustaz hingga kakak kelas dan pemilik pondok pesantren terjadi di berbagai wilayah. Pesantren seharusnya menjadi tempat aman bagi para santri untuk menuntut ilmu.

Namun, oleh mereka yang bejat justru dimanfaatkan untuk melakukan tindakan kekerasan seksual hingga pemerkosaan. Laporan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), per akhir Desember 2021 menyebutkan pesantren menempati urutan kedua dalam hal kasus kekerasan seksual dalam periode 2015-2020.

Dilihat dalam laporan Komnas Perempuan per 27 Oktober 2021 kemarin, sepanjang 2015-2020 ada sebanyak 51 aduan kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan yang diterima Komnas Perempuan.

Dalam laporan itu, Komnas Perempuan mengungkap bahwa kasus kekerasan seksual paling banyak terjadi di universitas dengan angka 27 persen. Lalu, 19 persen terjadi di pesantren atau pendidikan berbasis agama Islam.

Urutan ketiga, sebanyak 15 persen terjadi ditingkat SMU/SMK. Kemudian, 7 persen terjadi di tingkat SMP, dan 3 persen masing-masing di TK, SD, SLB, dan pendidikan berbasis agama Kristen.

5. Cara orangtua mencegah anak menjadi korban pelecehan seksual

5. Cara orangtua mencegah anak menjadi korban pelecehan seksual
Freepik/freepic.diller

Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani mengatakan, penting bagi orang tua mencegah pelecehan terjadi pada anak mereka. Salah satunya adalah dengan mengajari anak menghargai tubuhnya dan mengajarkannya tidak takut untuk melapor.

"Anak yang paling rentan menjadi korban pelecehan seksual adalah anak-anak yang tidak tahu dan tidak mengerti bahwa mereka sedang dilecehkan," ucapnya adalah webinar 'Manfaatkan Libur Sekolah untuk Tingkatkan Kemampuan Sosialisasi dan Melepas Jenuh Anak' yang diselenggarakan Tokopedia, Selasa (28/6/2022).

Berikut tips dari Psikolog Anna Surti Ariani yang bisa diajarkan ke anak agar terhindar dari kekerasan seksual:

  • Pendidikan seksual sejak dini, dengan mengajarkan anak anggota tubuhnya dengan nama-nama aslinya. Misalnya, vagina dan penis tidak diganti dnegan kerang atau burung. "Jadi kalau ada sesuatu terjadi pada anak, ia bisa melaporkan dengan benar," ujarnya.
  • Menghormati bagian tubuh yang menjadi privasi anak, misalnya dengan mengganti bajunya di tempat tertutup. Biasakan ini dari anak kecil agar menghargai privasi tubuhnya.
  • Ajarkan anak tidak mau disentuh sembarang orang, penting untuk memberitahunya yang boleh menyentuh tubuhnya hanyalah dirinya sendiri, orang tua dan pengasuh.
  • Terpenting adalah ajari anak untuk berani melapor jika mengalami tindakan pelecehan seksual. Anak sedari dini harus diajarkan untuk menolak orang-orang yang ingin menyentuhnya selain orang tua atau pengasuhnya. "Ajarkan kalau ada hal yang membuatnya tidak nyaman untuk lapor kepada orang tua, dan kita harus membuat anak nyaman," kata Anna.

Itulah tadi informasi mengenai 4 orang ustaz di Depok diduga cabuli belasan santriwati. Semoga kasus ini terus berjalan dan pelaku mendapatkan balasan dan hukuman setimpal.

Baca juga:

The Latest