Dalam usia pertumbuhan, remaja membutuhkan asupan protein dan nutrisi yang tinggi agar tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal.
Melansir dari IDAI, asupan nutrisi dan gizi yang terpenuhi penting untuk mencegah terjadinya penyakit kronik yang berkaitan dengan nutrisi di masa dewasa kelak. Penyakit-penyakit ini antara lain adalah kardiovaskular, diabetes, kanker, dan osteoporosis.
Sayangnya hal ini belum terjaga dengan baik. Berdasarkan hasil SSGI 2021, prevalensi stunting menunjukkan penurunan dari 27,7% di tahun 2019 menjadi 24,4%.
Namun, prevalensi underweight mengalami peningkatan dari 16,3% menjadi 17%. Dari standar WHO, hanya Provinsi Bali yang mempunyai status gizi berkategori baik dengan prevalensi stunting di bawah 20% (10,9%) dan wasting di bawah 5% (3%).
Apa yang menyebabkan hal ini terjadi?
Kali ini, Popmama.com telah merangkum 4 masalah yang membuat 17% remaja di Indonesia kekurangan asupan gizi, dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
