Turning Red dengan rating age PR (Parental Guidance) memiliki banyak pesan moral untuk para orangtua dan anak remaja.
Melalui film ini, Mama dan Anak dapat melihat keadaan satu sama lain dengan jelas. Mama dapat melihat perasaan apa saja yang dialami oleh anak remaja. Sedangkan sang anak tahu alasan orangtua sering menuntut dan mengekang kepadanya. Dengan menonton film ini, diharapkan Mama dan Anak mampu lebih memahami satu sama lain.
Contohnya, perihal jatuh cinta. Itu adalah perasaan yang mungkin mulai muncul pada anak remaja. Mama harus terima hal tersebut.
Jika melihat si Anak jatuh cinta, Mama dapat mulai menjelaskan perlahan tentang perasaan tersebut padanya. Apa saja dampak positif dan negatif yang akan si Anak terima. Alangkah baiknya Mama memberitahu bagaimana cara yang benar menyikapi perasaan suka pada lawan jenis.
Keadaan ini mungkin akan muncul banyak kekhawatiran yang membuat Mama lebih protektif padanya. Jelaskan perasaan tersebut pada anak secara baik-baik. Jangan langsung mengekang dan memarahinya, misalnya "Nak, Mama tahu kamu sudah mulai merasakan jatuh cinta, tapi Mama tidak ingin kamu sampai pacaran. Mama masih takut kamu merasakan sakit hati dan lain sebagainya." atau "Di usia ini, Mama mau minta kamu untuk tidak memulai pacaran dulu, boleh ya?".
Dengan saling memahami perasaan satu sama lain, kemungkinan besar anak akan selalu terbuka dengan Mama perihal jatuh cinta. Ia tak akan bermain api dengan lawan jenis di belakang Mama.
Sebaliknya, jika Mama memarahinya suka dengan lawan jenis, bisa jadi ia akan melakukan hal menantang di belakang Mama. Ia bisa saja pacaran secara diam-diam dan melakukan berbagai hal tanpa sepengetahuan Mama.
Contoh lain yang dapat dijadikan pelajaran yakni tentang keputusan yang anak perbuat. Tentu sebagai orangtua ingin memberikan segala sesuatu yang terbaik untuk anak sehingga terkadang mengatur dan memutuskan banyak hal untuknya tanpa mengomunikasikannya terlebih dahulu. Hal itu pun dilakukan oleh Ming terhadap Mei.
Namun, di akhir film Turning Red, Ming sebagai seorang Mama memperlihatkan sikapnya yang selalu menuntut dan bertindak semaunya atas kehidupan Mei telah memudar. Ming mulai memberi Mei pilihan untuk menentukan langkah hidupnya.
Dalam hal ini, tentunya Ming tetap membantu Mei. Sebelum menetapkan keputusan, Ming selalu memberi arahan pada Mei, apa saja pro dan kontra dari keputusan yang akan dibuatnya. Sisanya Mei yang memutuskan. Jika hal itu masih dalam ranah positif Ming pun selalu setuju tentang keputusan yang diambil oleh sang anak.
Dengan memberikan anak sedikit kelonggaran menjalani hidup dengan memilih keputusan sendiri, Mama telah melatihnya untuk mengambil keputusan dan berpikir panjang sebelum bertindak.
Melalui film Turning Red, Mama pun bisa mulai untuk mendengarkan anak. Tak jarang sebagai orangtua Mama maunya hanya didengar tanpa mendengarkan anak. Cobalah lakukan pendekatan, dengarkan cerita hariannya, bantulah segala kesulitan yang ia alami, dan ikutlah bahagia jika mendengar kabar gembira darinya.
Jika Mama selalu mendengarkan si Anak, mereka akan terbuka dan tidak melakukan hal yang menantang secara diam-diam di belakang Mama. Selain itu, kemungkinan besar apa yang Mama ucapkan akan didengar olehnya.
Intinya, melewati masa pubertas tak mudah untuk anak. Banyak hal seru yang bisa saja membuatnya khilaf. Adapun hal buruk yang membuatnya sedih bahkan merasa depresi. Untuk itu, Mama harus terus berada di sisinya, mendekapnya, dan jalin komunikasi yang baik.
Nah itulah review tentang film Turning Red. Untuk menemukan jawaban pada sinopsis dan merasakan sendiri pesan moral yang ada dalam film, Mama dapat menyaksikan film ini melalui Disney+ Hotstar di rumah bersama anak. Selamat menyaksikan!