Pada sidang lanjutan kasus korupsi yang melibatkan Harvey Moeis, Sandra Dewi hadir sebagai saksi untuk memberikan keterangan mengenai kasus yang menjerat suaminya.
Di persidangan yang digelar pada Kamis (10/10/2024) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, momen haru terjadi ketika Sandra Dewi ditanya tentang kondisi anak-anak mereka.
Awalnya, pengacara Harvey menanyakan kepada Sandra tentang bagaimana anak-anak mereka menghadapi ketidakhadiran sang ayah.
"Apakah anak-anak sering bertanya ke mana papanya?" tanya pengacara Harvey.
Sandra Dewi, dengan suara yang mulai bergetar, menjawab, "Iya, mereka selalu bertanya setiap hari. Anak saya sangat dekat dengan suaminya. Mereka sering bertanya, 'Papa ke mana? Kenapa nggak antar sekolah lagi? Kenapa nggak main sama kita lagi?'"
Hakim pun ikut menimpali, "Apa yang ibu katakan kepada mereka?"
Dengan mata yang berkaca-kaca, Sandra mengakui bahwa ia memilih untuk memberikan jawaban yang tak sesuai kenyataan, "Saya bilang kepada anak-anak, 'Papa lagi wamil, yang mulia. Lagi wajib militer seperti BTS, jadi nggak bisa ketemu dulu.'"
Hakim kemudian bertanya lebih lanjut, "Kenapa ibu memilih mengatakan itu?"
"Saya tidak tahu harus menjelaskan bagaimana kepada anak-anak, karena mereka sangat dekat dengan ayahnya," jawab Sandra sambil menahan tangis.
"Anak-anak saya sangat suka dengan BTS, dan mereka tahu soal wamil karena mereka sering mendengar cerita tentang Korea dan BTS. Jadi saya bilang ayahnya juga sedang wamil. Itu cara terbaik yang bisa saya pikirkan, agar mereka tidak terlalu sedih."
Sandra juga menceritakan bagaimana anak-anaknya, yang sudah percaya dengan kebohongan tentang wajib militer itu, setiap hari berdoa agar ayah mereka cepat pulang. "Mereka percaya, yang mulia. Setiap hari mereka berdoa agar papanya cepat selesai wamil, dan selalu bertanya kapan bisa bertemu papa lagi."
Dalam persidangan, Harvey Moeis sendiri terlihat sangat emosional saat mendengar cerita ini. Ia sempat bertanya kepada Sandra, "Anak-anak sehat?"
"Sehat, mereka sekarang di rumah dengan oma-omanya," jawab Sandra.
"Masih rajin doa tiap malam?" tanya Harvey dengan suara berat, terlihat menahan tangis.
"Masih. Doanya agar papa cepat selesai wamil," jawab Sandra sambil menahan air mata.
Momen ini membuat suasana di ruang sidang menjadi sangat emosional. Bahkan, Harvey sempat meminta kepada Sandra agar anak-anak mereka menambahkan doa khusus untuk majelis hakim yang sedang menangani kasusnya.
"Kalau bisa, ajari mereka untuk menambah doanya sedikit. Jangan cuma buat papa, tapi juga untuk bapak-bapak hakim ini. Mereka wakil Tuhan di sini," kata Harvey dengan suara bergetar.
"Iya, nanti saya ajarkan," jawab Sandra sambil tersenyum kecil meski wajahnya masih dibanjiri air mata.
Percakapan antara Sandra dan Harvey di pengadilan tersebut memperlihatkan betapa besarnya tekanan yang dirasakan keluarga ini, terutama dalam menjaga psikologis anak-anak mereka yang masih kecil. Sandra pun menutup pernyataannya dengan mengatakan, "Saya hanya berharap semuanya segera selesai, demi anak-anak. Mereka sangat rindu ayahnya."