5 Hal yang Bisa Anak Mama Pelajari dari Asian Para Games 2018

Semoga semangat atlit penyandang disabilitas bisa menjadi inspirasi anak mama, ya!

9 Oktober 2018

5 Hal Bisa Anak Mama Pelajari dari Asian Para Games 2018
The Philippine News Agency/Joey Razon

Gelaran ajang kompetisi olahraga kelas internasional Asian Para Games sedang diadakan di Jakarta. Asian Para Games adalah kompetisi setaraf dengan Asian Games, hanya saja atlit yang bertanding memiliki disabilitas tertentu.

Menariknya, Mama bisa mengajak anak mama untuk menonton aksi para atlit ini.

Di Asian Para Games 2018, ada 18 cabang olahraga dan diikuti oleh atlit penyandang disabilitas dari 42 negara di Benua Asia. Asian Para Games 2018, berlangsung di beberapa lokasi pertandingan di sekitar Jakarta dan akan berlangsung hingga tanggal 13 Oktober 2018.

Anak mama bisa mendapat banyak manfaat, lho kalau Mama ajak menonton para atlit ini berlaga.

1. Anak mama akan terinspirasi

1. Anak mama akan terinspirasi
commons.wikimedia.org/Elisa Durand

Pertandingan Asian Para Games bukan pertandingan biasa. Penonton disuguhi pemandangan unik, kala para atlit ini berlaga. Beberapa cabang olahraga malah didesain khusus untuk atlit penyandang disabilitas, contohnya bulu tangkis atau basket yang atlitnya memakai kursi roda untuk bergerak.

Tapi, melihat perjuangan para atlit meraih kemenangan dengan kondisinya yang terbatas itu akan menginspirasi anak mama. Mereka akan belajar bahwa dalam kondisi sangat terbatas sekali pun, prestasi bisa tetap diraih. 

Editors' Pick

2. Anak mama belajar menghargai orang lain

2. Anak mama belajar menghargai orang lain
commons.wikimedia.org/Marie-Lan Nguyen

Kadang, karena tidak tahu atau segan, anak mama memperlakukan orang penyandang disabilitas dengan cara yang berbeda. Mungkin, mereka akan memandang dengan tatapan tajam dan bertanya-tanya.

Mama bisa menjelaskan bahwa penyandang disabilitas akan merasa tidak nyaman diperlakukan demikian. Mereka adalah manusia istimewa yang seharusnya diperlakukan setara dengan orang sehat.

Hanya saja, mereka memang membutuhkan bantuan khusus, misalnya akses jalan landai untuk memudahkan mereka bergerak.

Dengan menonton Asian Para Games, anak mama akan belajar mengerti bahwa menghargai orang lain salah satunya adalah dengan memberikan kesempatan kepada mereka setara dengan yang sehat.

3. Anak mama akan pantang menyerah

3. Anak mama akan pantang menyerah
U.S. Air Force/Airman 1st Class Taylor Queen

Atlit penyandang disabilitas pun bertanding atas nama negara dengan keuletan sama seperti atlit normal. Ini akan memberikan pelajaran kepada anak mama untuk tidak mudah menyerah.

Menonton atlit renang tanpa kaki seperti Jendi Pangabean Akmal tentu akan membuat anak mama termotivasi untuk berjuang belajar berenang lebih giat lagi.

4. Anak mama akan memahami perbedaan

4. Anak mama akan memahami perbedaan
Pxhere/Jele boscan

Atlit-atlit Asian Para Games ini menjadi difabel karena berbagai sebab. Ada yang memang terlahir cacat, seperti Syuci Indriani, atlit renang dari Indonesia yang terlahir tuna grahita, peraih medali perunggu di Asian Para Games 2018.

Ada pula Muhammad Fadli Immamuddin yang tuna daksa karena kecelakaan namun berhasil meraih medali perak di cabang balap sepeda.

Dengan melihat mereka, anak mama akan bisa memahami bahwa semua orang dilahirkan berbeda dan perjalanan kehidupan masing-masing orang unik. Perbedaan bukan hanya pada warna kulit, suku, ras, bahasa, atau agama, tetapi juga penampilan fisik dan perjalanan hidup. Siapkah anak mama memahami perbedaan dan menghargainya? 

5. Anak mama akan bisa bersimpati

5. Anak mama akan bisa bersimpati
commons.wikimedia.org/Pierre-Yves Beaudouin

Perasaan haru atau kasihan melihat atlit penyandang disabilitas mungkin muncul pada benak anak mama. Tidak ada yang salah dengan perasaan itu, justru baik bila anak mama bisa memahaminya.

Namun, yang harus diingat adalah penyandang disabilitas, tidak ingin dikasihani, lho!

Memang ada beberapa yang membutuhkan bantuan orang lain, misalnya atlit penyandang disabilitas yang perlu dituntun atau digendong menuju lapangan tetapi ketika berlaga, mereka bisa perkasa juga. Jadi, ada baiknya bersimpati tetapi bukan bersikap mengasihani berlebihan atau malah menghinanya.

Ayo, Ma meriahkan Asian Para Games 2018 dengan mengajak si Anak menonton perjuangan para atlit penyandang disabilitas. Pasti bisa menjadi pengalaman berharga untuk mereka nih. 

The Latest