Viral! Siswa SMP Bandung Dirundung, Ditendang Kepalanya hingga Pingsan

Ayah dari korban perundungan tolak damai dan lebih memilih menempuh jalur hukum

22 November 2022

Viral Siswa SMP Bandung Dirundung, Ditendang Kepala hingga Pingsan
Twitter.com/salmandoang

Viral video aksi perundungan yang korbannya adalah seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Baiturrahman Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Bandung, Jawa Barat.

Dalam tayangan tersebut, korban yang tidak diketahui namanya itu tengah dianiaya di dalam urang kelas oleh sejumlah temannya. Melansir dari akun Twitter @salmandoang, korban tampak dipaksa mengenakan helm.

Ketika dalam posisi duduk, tampak seorang pelaku yang mengenakan sepatu langsung menendang kepala korban berkali-kali hingga terjatuh di lantai. Mirisnya, pelaku melakukan aksi kekerasan itu sambil tertawa, yang juga diikuti teman-temannya.

Kepala korban juga tampak dipukul oleh dua pelaku lainnya di sana. Diketahui peristiwa tersebut terjadi pada hari Kamis (17/11/2022) sekitar pukul 09.15 WIB.

Sontak, kejadian ini langsung menjadi perhatian warganet. Berikut Popmama.com telah rangkum info terkini terkait beberapa fakta perundungan siswa SMP di Bandung.

1. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit setelah ditendang sampai pingsan

1. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit setelah ditendang sampai pingsan
Freepik

Berdasarkan informasi yang dibagikan oleh akun pengunggah, korban yang ditendiang di bagian kepala langsung tersungkur di lantai hingga pingsan.

Beruntung, korban yang tidak sadarkan diri segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Kejadian di SMP Plus Baiturrahman, Bandung itu berlangsung pada saat jam sekolah.

“Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung. Kejadian siang ini pada jam sekolah. Korban adalah keluarga kawan saya, dilarikan ke RS setelah pingsan,” tulis @salmandoang pada unggahannya.

2. Pelaku yang masih di bawah umur segera diamankan oleh polisi

2. Pelaku masih bawah umur segera diamankan oleh polisi
Pixabay/4711018

Menanggapi viralnya video perundungan itu, pihak kepolisian setempat segera mengusut peristiwa dengan mendatangi sekolah tempat perundungan dilakukan.

Dari situ, terungkap fakta lainnya bahwa pelaku masih di bawah umur. Ia sudah dibawa ke kantor Polsek Ujungberung untuk dilalukan pemeriksaan. Setidaknya, terdapat lima saksi yang diperiksa pihak kepolisian terkait perundungan.

Editors' Pick

3. Aksi perundungan dilakukan bukan hanya sekali

3. Aksi perundungan dilakukan bukan ha sekali
Freepik/freepik

Fakta yang tak kalah mengejutkan adalah aksi perundungan itu sudah terjadi berulang kali.

Ketika keluarga mengadu ke sekolah, mereka terkesan menanggapi seolah tidak ada apa-apa tanpa adanya reaksi untuk segera menghentikan.

“Yang makin sakit itu, sekolahnya nggak bereaksi apa-apa setelah keluarga mengadu ke sana, bahkan terkesan menutup-nutupi. Untung ini divideoin, tapi kata temen-temennya, ini udah sering kejadian, tapi baru divideoin,” sebut anggota keluarga di unggahan akun @salmandoang.

4. Korban dan pelaku mendapat pendampingan karena masih di bawah umur

4. Korban pelaku mendapat pendampingan karena masih bawah umur
Pexel/Mikhail Nilov

Korban dan pelaku rencananya akan didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Jawa Barat.

Hal tersebut dikarenakan mereka masih di bawa umur. Masa sekolah yang tengah dijalani juga akan segera selesai beberapa bulan mendatang.

"Kami tetap melakukan pendampingan dan konseling baik itu untuk anak korban maupun untuk pelaku dan kita juga ikut memantau karena mereka juga hanya beberapa bulan lagi harus menyelesaikan sekolahnya," kata Kepala DP3A Kota Bandung, Uum Sumiati.

Uum mengatakan bahwa kedua belah pihak telah melakukan pertemuan dan mediasi di ruang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Bandung.

Korban terpantau tidak mengalami luka fisik, namun saat ini pihaknya masih menunggu keterangan medis.

5. Pelaku mendapat sanksi sebagai efek jera

5. Pelaku mendapat sanksi sebagai efek jera
Pexels/Mikhail Nilov

Viralnya kasus perundungan ini membuat Saifullah A. Muthalib selaku Kepala Sekolah SMP Baiturrahman buka suara. Ia pun mengakui bahwa aksi perundungan itu dilakukan di sekolahnya.

Lebih lanjut, pihak sekolah akan melakukan sejumlah tindakan, seperti mengevaluasi dan memantai secara ketat dalam pengawasan di lingkungan sekolah.

Tak hanya itu, pelaku juga akan diberikan sanksi berupa teguran, nasihat, dan memisahkannya dengan murid lain ketika menjalani kegiatan belajar di kelas.

6. Papa dari korban perundungan tolak damai dan lebih memilih menempuh jalur hukum

6. Papa dari korban perundungan tolak damai lebih memilih menempuh jalur hukum
Freepik/wirestock

Yudarmi selaku ayah dari siswa yang menjadi korban perundungan menegaskan bahwa pihaknya akan memilih untuk menempuh jalur hukum.

Alasannya karena keluarga merasa sangat terpukul atas tindakan kekerasan yang dialami oleh putranya di sekolah.

Apalagi, kejadian tersebut tidak hanya berlangsung satu kali saja, tetapi sudah beberapa kali. Saat ini, pihaknya sedang dalam proses melengkapi berkas laporan, termasuk surat hasil visum yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Ujungberung, Kota Bandung.

Tentang upaya mediasi yang dianjurkan sejumlah pihak, Yudarmin menolak dan menegaskan bahwa dia akan tetap menempuh jalur hukum untuk penyelesaian tersebut,

7. Akan dilakukan sosialisasi anti perundungan di sekolah wilayah Bandung

7. Akan dilakukan sosialisasi anti perundungan sekolah wilayah Bandung
Freepik/freepik

Tentu kasus perundungan perlu dihentikan agar tidak terulang kembali. Oleh karena itu, Dinas Pemberdayaan Perembuat dan Perlindungan Anak Kota Bandung akan segera melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah di wilayahnya melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).

"Rencananya ke depan kami juga akan kembali menyosialisasikan terkait perundungan agar tidak terjadi lagi sebagai bentuk pencegahan kekerasan dalam bentuk lainnya," terang Uum.

Semoga setelah ini tidak ada lagi kasus perudungan yang terjadi di sekolah ya, Ma.

Baca juga: 

The Latest