Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Sejarah Hari Palang Merah Indonesia yang Jatuh pada 17 September
Instagram.com/pmijaksel

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi kemanusiaan yang berdiri dengan tujuan membantu masyarakat dalam bidang kesehatan, donor darah, dan penanganan korban bencana.

Di Indonesia, keberadaan PMI sangat penting, mengingat fakta bahwa Indonesia termasuk negara yang rawan bencana.

Hari Palang Merah Indonesia jatuh setiap tahunnya pada bulan September. Namun, masih ada kebingungan di masyarakat mengenai tanggal sebenarnya Hari PMI diperingati.

Sebagian orang menyebut 3 September, sementara sebagian lainnya merayakan pada 17 September.

Dengan memahami sejarah pembentukan PMI, dapat diketahui alasan adanya dua tanggal penting tersebut dan kapan HUT PMI diperingati secara sah.

Untuk itu, Popmama.com telah merangkum informasi seputar sejarah hari Palang Merah Indonesia yang jatuh pada 17 September.

1. Mengapa Hari PMI jatuh pada 17 September?

pmi.denpasarkota.go.id

Menurut publikasi resmi Palang Merah Indonesia melalui akun Instagram @palangmerah_indonesia pada Selasa (2/9/2025), terdapat dua tanggal penting dalam proses terbentuknya PMI, yaitu 3 September dan 17 September.

Unggahan tersebut menegaskan bahwa Hari PMI jatuh pada tanggal 17 September.

Pada 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional.

Perintah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan Panitia Lima pada 5 September 1945.

Namun, PMI belum dianggap resmi berdiri pada saat itu. Baru pada 17 September 1945, Panitia Lima menetapkan tanggal tersebut sebagai momen berdirinya Palang Merah Indonesia.

Karena itu, setiap tahun PMI memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) pada 17 September, meski tanggal 3 September tetap diingat sebagai simbol awal mula keputusan pemerintah.

Dengan demikian, tanggal 17 September menjadi penanda resmi lahirnya PMI sekaligus dimulainya kegiatan kemanusiaan organisasi ini.

2. Sejarah Palang Merah Indonesia

pmikabbandungbarat.or.id

Sejarah Palang Merah Indonesia (PMI) erat kaitannya dengan perjuangan kemerdekaan bangsa.

Jauh sebelum tahun 1945, dokter-dokter pribumi dan tokoh kesehatan sudah pernah mengusulkan pembentukan organisasi palang merah nasional, namun selalu ditolak oleh pemerintah kolonial Belanda.

Saat pendudukan Jepang, usulan serupa juga muncul, tetapi tidak pernah disetujui. Barulah setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, momentum tersebut tiba.

Presiden Soekarno segera menugaskan dr. Buntaran, Menteri Kesehatan pertama RI, untuk membentuk organisasi palang merah Indonesia.

Pada 3 September 1945, Presiden menginstruksikan pembentukan badan ini, kemudian Panitia Lima dibentuk pada 5 September yang diketuai oleh dr. Bahder Djohan.

Panitia Lima akhirnya mendirikan PMI pada 17 September 1945.

Sejak saat itu, PMI tidak hanya berperan dalam memberikan pertolongan bagi korban perang kemerdekaan, tetapi juga menjadi garda depan dalam layanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan di tanah air.

Dengan diakui secara resmi oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada 15 Juni 1950, PMI turut menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan dunia.

3. PMI sebagai bagian dari gerakan internasional

pmi.denpasarkota.go.id

PMI tidak berdiri sendiri, melainkan salah satu bagian dari Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yang terdiri dari International Committee Of The Red Cross (ICRC), International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), serta perhimpunan nasional di berbagai negara.

Dengan menjadi anggota gerakan ini, PMI berkomitmen mengikuti prinsip-prinsip dasar Palang Merah seperti kemanusiaan, kenetralan, dan kesemestaan.

Keanggotaan PMI dalam gerakan internasional ini membuatnya dapat menjalin kerja sama global, baik dalam penanggulangan bencana maupun misi kemanusiaan lintas negara.

Dilansir dari laman resmi Palang Merah Indonesia, PMI kerap mengirim relawan dan bantuan ke luar negeri saat terjadi krisis, begitu pula menerima dukungan internasional ketika Indonesia dilanda bencana besar.

Hal ini menunjukkan bahwa PMI merupakan bagian dari jaringan kemanusiaan dunia yang saling membantu tanpa memandang batas negara, agama, atau ras.

4. Peran PMI di masa kini

Instagram.com/pmikotatangerang

Seiring perkembangan zaman, peran PMI tidak hanya terbatas pada pertolongan pertama saat bencana atau perang.

Kini, PMI aktif dalam berbagai bidang yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah pelayanan donor darah yang dilakukan melalui Unit Donor Darah di seluruh Indonesia.

Setiap tahun, PMI mengelola jutaan kantong darah untuk menyelamatkan nyawa pasien di rumah sakit.

Selain itu, PMI juga terlibat dalam edukasi kesehatan, pelatihan kesiapsiagaan bencana, hingga membantu program vaksinasi ketika terjadi pandemi.

Dengan jumlah relawan yang besar, PMI menjadi salah satu organisasi yang paling cepat tanggap saat krisis.

5. Pentingnya memperingati Hari PMI

pmimalangkota.or.id

Peringatan Hari PMI setiap tanggal 17 September bukan rutinitas belaka, tetapi mengingatkan masyarakat akan pentingnya organisasi yang mengakomodasi gerakan kemanusiaan.

Melalui momentum ini, PMI ingin mengajak masyarakat untuk semakin peduli, baik dengan ikut serta menjadi donor darah, relawan, maupun mendukung berbagai program kemanusiaan.

Dengan memperingati HUT PMI, masyarakat diharapkan dapat menumbuhkan semangat kemanusiaan seperti solidaritas, empati, dan gotong royong.

Nilai-nilai inilah yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia sekaligus inti dari gerakan Palang Merah di dunia.

Itulah sejarah hari Palang Merah Indonesia yang jatuh pada 17 September. Semoga dapat menambah wawasan, ya!

Editorial Team