Kakek korban berinisial S mengatakan, bahwa RKA sempat mengeluh sakit pada bagian kepalanya. Ia juga mengatakan saat itu RKA baru saja pulang kerja kelompok pada Rabu (29/05/24).
Pihak keluarga sebelumnya tidak mengetahui bahwa korban mendapat penganiayaan oleh teman-temannya karena ia hanya mengatakan sakit di bagian kepala tanpa menceritakan penyebabnya. Korban sempat mendapat perawatan di RS Hasta Braja, Kota Batu. Namun, nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Berdasarkan hasil autopsi. RK meninggal karena retak batok kepala bagian kiri sehingga terjadi pendarahan dan penggumpalan darah pada otak.
Berdasarkan hasil autopsi, ujar Oskar, RK meninggal karena retak batok kepala bagian kiri sehingga terjadi pendarahan dan penggumpalan darah pada otak. Dari hasil pemeriksaan, RK mengalami pendarahan di kepala sebelah kiri dan rencananya akan menjalani operasi pada Jumat siang. Namun, belum sempat operasi itu dilakukan, RK menghembuskan napas terakhirnya pukul 10.00 WIB.
Keluarga korban kemudian menggali informasi dari beberapa teman korban untuk mengetahui penyebab sakit korban. Kemudian ditemukan fakta adanya dugaan pengeroyokan yang dialami korban. Diketahui terjadi pemukulan berkali-kali oleh siswa SMP di suatu tempat dengan cara dibawa menggunakan sepeda motor.