Natalya Kosmina telah menjadi ilmuwan peneliti penuh waktu di MIT Media Lab (Massachusetts Institute of Technology) sejak 2021. Ia ingin secara khusus mengeksplorasi dampak penggunaan AI untuk pekerjaan sekolah, karena semakin banyak siswa yang menggunakan AI (Artificial intelligence).
Jadi, ia dan rekan-rekannya menginstruksikan subjek untuk menulis esai 20 menit berdasarkan perintah SAT, termasuk tentang etika filantropi dan jebakan karena memiliki terlalu banyak pilihan.
Studi yang dilakukan Kosmina dan rekan-rekanannya ini berjudul "Your Brain on ChatGPT: Accumulation of Cognitive Debt when Using an AI Assistant for Essay Writing Task" dan kemudian dipublikasikan pada bulan Juni 2025.
Tahukah Mama, penelitian yang dilakukan oleh MIT ini melibatkan 54 partisipan yang dibagi ke dalam tiga kelompok. Setiap kelompok menyelesaikan tiga sesi dalam kondisi yang sama.
Kelompok pertama menggunakan ChatGPT, kelompok kedua menggunakan mesin pencari Google, dan kelompok ketiga tidak menggunakan teknologi sama sekali.
Namun pada sesi keempat, kelompok pengguna ChatGPT dipindahkan ke pada kelompok tanpa bantuan apapun dan begitupun sebaliknya.
Penelitian ini menggunakan elektroensefalografi (EEG) untuk mengukur beban kognitif selama penulisan esai, menganalisis esai menggunakan NLP.
Dari hasil penelitian secara keseluruhan, kelompok pengguna ChatGPT memiliki tingkat keterlibatan otak yang rendah dan kelompok tanpa bantuan teknologi memiliki daya ingat lebih tinggi juga aktivitas otak lebih aktif.
Penelitian yang dilakukan selama empat bulan ini, menunjukkan pengguna ChatGPT secara konsisten berkinerja lebih rendah pada tingkat neural, linguistik, dan perilaku.
Hasil ini menimbulkan kekhawatiran tentang implikasi pendidikan jangka panjang dari ketergantungan pada ChatGPT dan menekankan perlunya penyelidikan lebih mendalam tentang peran AI dalam pembelajaran.