Ini 5 Alasan Mengapa Anak Seringkali Berperilaku Kasar dan Tidak Sopan

Kok anak sekarang beda dengan anak generasi sebelumnya ya?

6 November 2021

Ini 5 Alasan Mengapa Anak Seringkali Berperilaku Kasar Tidak Sopan
Freepik/sunlight19

Anak merupakan berkah, tetapi ada saat-saat ketika anak membuat Mama jengkel, terutama ketika mereka bersikap kasar atau nakal. Emma Jenner, bintang Take Home Nanny, merasakan bagaimana anak bisa bertingkah laku sangat kasar mengingat mengasuh anak merupakan pekerjaannya.

Menurut Jenner, ini bukan hanya imajinasi semata, sebagian anak modern kurang sopan jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Mengapa tingkah laku mereka bisa berbeda dan kasar? Ada alasannya yang melatarbelakangi sikap tersebut dan dengan mengetahui alasan tersebut, orangtua dapat lebih memahami anak.

Simak ulasan Popmama.com berikut ini mengenai alasan anak sering berperilaku kasar dan tidak sopan.

1. Kurang bersosialisasi di komunitas yang tepat

1. Kurang bersosialisasi komunitas tepat
Freepik/Katemangostar

Orangtua modern berusaha terlalu keras untuk mandiri dalam membesarkan anak dan berpikir kalau mereka tidak membutuhkan bantuan dari orang lain, bahkan jika itu adalah kakek nenek.

Sebaliknya, generasi yang lebih tua tahu bahwa komunitas perlu terlibat dengan kehidupan seorang anak. Ini mengajarkan anak untuk menghormati orang dewasa lain dalam kehidupan mereka.

Kalau tidak, mereka tumbuh dengan berpikir bahwa mereka seharusnya tidak memiliki hubungan emosional dengan orang lain di komunitas.

Editors' Pick

2. Orangtua terlalu toleran terhadap perilaku anak

2. Orangtua terlalu toleran terhadap perilaku anak
Freepik

Seringkali, ketika anak berperilaku tidak pantas, orangtua menoleransi itu karena merasa anak mungkin terlalu muda untuk memahami tindakan mereka. Orangtua merasa anak-anak naif dan polos,sehingga memaklumi perilaku kasar anak.

Anak adalah pembelajar cepat, jadi penting bagi orangtua untuk memperbaiki perilaku buruk segera sehingga mereka menyadari kebiasaan tertentu salah.

3. Interaksi antara anak dan orangtua sangat kurang

3. Interaksi antara anak orangtua sangat kurang
Freepik

Bertahun-tahun yang lalu, anak-anak cukup beruntung diizinkan mendengarkan radio dalam perjalanan mobil dan harus bangun pagi-pagi pada hari Sabtu untuk menonton kartun. Anak memiliki jadwal untuk menonton atau bermain.

Saat ini, anak-anak memiliki tablet, iPod dan banyak lagi, dan dapat menikmati musik, film, dan acara televisi favorit mereka tanpa menunggu lama sama sekali. Tentu hal ini sangat nyaman bagi anak dan orangtua bisa beristirahat setelah bekerja seminggu penuh.

Kekurangannya dengan kenyamanan seperti itu adalah bahwa dengan semua hiburan ini, orangtua tidak harus berinteraksi dengan anak mereka seperti dulu. Anak perlu mengembangkan hubungan manusia dan tidak bisa mengambil risiko menjadi terlalu mandiri pada usia muda.

4. Terlalu banyak mendapatkan hak istimewa

4. Terlalu banyak mendapatkan hak istimewa
Freepik

Orangtua modern telah belajar untuk memberi anak lebih banyak penghargaan dan menghargai pendapat mereka. Meskipun ini bukan hal buruk, ini bisa menjadi terlalu berlebihan. Anak harus diberi kenyataan bahwa mereka tidak akan menjadi anak-anak selamanya. Dalam beberapa tahun mereka akan tumbuh dewasa.

Ketika orangtua memberi anak lebih banyak hak istimewa, pastikan anak juga mendapatkan tanggung jawab.

5. Anak mengambil seluruh waktu orangtua

5. Anak mengambil seluruh waktu orangtua
Freepik

Anak seharusnya menjadi pusat kehidupan orangtua mereka, tetapi orangtua juga perlu waktu untuk diri mereka sendiri.

Tidak hanya ini sehat untuk orangtua, tetapi anak harus memahami kalau orangtua membutuhkan rekreasi dan istirahat untuk dirinya sendiri.

Orangtua harus menjelaskan bahwa mereka tidak ada hanya untuk anak saja. Dan anak pun akan belajar bahwa semua orang perlu diperlakukan dengan sopan dan hormat.

Apa yang Mama lakukan untuk mencegah anak tumbuh dengan sikap yang buruk? 

Baca juga:

The Latest