Tak dapat dipungkiri, di Indonesia, kasus bullying ini sangat sering terjadi. Bahkan di lingkungan terdekat kita. Tak menutup kemungkinan, anak kita juga bisa menjadi korbannya.
Pada banyak kasus, korban bullying seringkali tidak menceritakan masalah yang dialaminya kepada orangtua.
Hal ini dikarenakan korban takut orangtuanya ikut campur dan pelaku justru akan menindasnya lebih parah lagi.
Namun, bullying tidak dapat disepelekan begitu saja karena hal ini bisa membahayakan, bahkan tak jarang kenekatan pelaku berujung penghilangan nyawa korban.
Sebagai orangtua, mama harus lebih peka jika melihat perubahan sikap pada anak, dari yang mungkin biasanya ceria menjadi pemurung. Jangan memarahi anak jika ia melaporkan dirinya menjadi korban bullying ya, Ma.
Apabila anak benar mengalami perundungan, berikut ini beberapa tips untuk membantu anak keluar dari masalah bullying:
- Pastikan anak menjauh dari pelaku bullying dan tidak merespon apapun yang dilakukan pelaku.
- Beri tahu anak bahwa ia boleh meminta bantuan untuk mencari perlindungan, entah itu kepada orangtua atau pun guru.
- Bangun rasa percaya diri anak.
- Arahkan anak untuk bergaul di lingkungan yang lebih baik.
- Bicarakan dengan pihak sekolah atau pihak institusi di mana anak dan pelaku bernaung agar mendapatkan tindakan tegas.
- Bila anak merasa sangat tertekan dan mempengaruhi kondisi psikisnya, pertimbangkan untuk pindah sekolah atau pindah ke lingkungan yang lebih baik.
- Konsultasikan dengan pihak profesional agar anak mendapatkan penanganan demi kesehatan mentalnya.
Demikianlah beberapa hal yang penting dilakukan orangtua tatkala mendapati anak menjadi korban bullying.
Semoga tak ada lagi kasus bullying yang terjadi di sekitar kita.