Anak Perfeksionis? Begini Ciri dan Cara Menghadapinya

Anak yang maunya serba sempurna, baik atau tidak ya?

29 September 2020

Anak Perfeksionis Begini Ciri Cara Menghadapinya
Freepik/Pressfoto

Mungkin teman Mama ada yang pernah melontarkan kalimat seperti, “Anakku tuh perfeksionis banget. Dia bisa enggak tidur semalaman demi mempersiapkan lomba besok pagi. Bangga deh aku!”

Banyak orangtua yang bangga ketika anaknya tumbuh menjadi sosok yang perfeksionis atau menuntut semuanya harus serba sempurna. Padahal, sifat ini justru bisa menjadi bumerang bagi si Kecil lho, Ma.

Umumnya, anak perfeksionis kerap membidik target-target kurang realistis yang menyulitkan diri mereka sendiri. Parahnya lagi, sedikit saja kesalahan kecil dapat membuatnya sedih, bahkan frustrasi dan merasa tidak berguna.

Lalu bagaimana jika anak perfeksionis sukses meraih target mereka? Banyak di antara mereka yang masih kurang puas, dan justru khawatir tidak dapat meraih target yang lebih tinggi lagi. Ya, selalu ada alasan bagi mereka untuk merasa takut akan kegagalan.

Perlu Mama ingat, perfeksionis berbeda dengan pekerja keras. “Pekerja keras adalah mereka yang termotivasi untuk melakukan apapun sebaik mungkin, dan tidak masalah jika ternyata gagal. Berbeda dengan perfeksionis yang termotivasi dengan kegagalan dan keinginan untuk bisa diterima,” tulis Michele Kambolis, psikolog anak dan keluarga, sekaligus penulis buku Generation Stressed: Play-Based Tool to Help Your Child Overcome Anxiety.

Nah, bagaimana mengenali anak perfeksionis dan apa yang harus Mama lakukan? Simak beberapa informasi penting berikut.

Jenis-jenis perfeksionisme

Jenis-jenis perfeksionisme
Freepik/pressfoto

Berdasarkan hasil penelitian dari psikoloh Hewitt dan Flett, perfeksionisme dibagi menjadi 3, yaitu:

  • Self-oriented: si perfeksionis yang sering memberi target mustahil, untuk dirinya sendiri.
  • Other-oriented: ketika anak memberi standar sangat tinggi untuk orang lain.
  • Socially prescribed: anak yang percaya kalau orang lain (entah orangtua atau gurunya), memberi target tidak realistis untuk dirinya.

Ciri anak perfeksionis

Ciri anak perfeksionis
Freepik/Freephoto

Tidak semua anak perfeksionis memiliki ciri yang sama persis. Semua bisa bergantung pada usia dan tipe perfeksionisme yang ia alami. Namun secara garis besar, umumny ciri-ciri mereka adalah:

  • Sangat sensitif kalau dikritik.
  • Kesulitan menyelesaikan tugas (karena merasa tugas yang ia buat selalu kurang memuaskan).
  • Suka menunda atau menghindar dari hal-hal yang menurutnya sulit.
  • Mudah malu.
  • Kritis pada diri sendiri.
  • Kritis pada orang lain.
  • Sulit menentukan prioritas.
  • Sulit membuat keputusan.
  • Tidak bisa menerima kegagalan.
  • Mudah frustrasi.

Yang perlu Mama lakukan

Yang perlu Mama lakukan
Freepik/Peoplecreations

Para orangtua dari anak perfeksionis bisa mencoba beberapa langkah ini untuk menghadapinya.

  • Ciptakan lingkungan yang tenang dan teratur baginya.
  • Jangan membandingkan ia dengan anak lain.
  • Berikan pujian yang efektif, jangan berlebihan.
  • Hindari penggunaan kata sempurna, jenius, brilliant.
  • Dengar keluhannya, dan berikan solusi.
  • Beri pengertian untuk tidak takut membuat kesalahan.
  • Jangan menghakimi sifatnya yang mudah takut, sedih, dan frustrasi.
  • Ajarkan cara mengatur standar dan target yang realistis.
  • Pastikan anak tahu, Mama selalu menyayanginya, bahkan di kegagalan terbesar sekalipun.
  • Ajarkan cara mengatur prioritas.
  • Untuk anak yang suka menunda, ganti target mereka dari “sempurna” ke “selesai.”
  • Ketika kekhawatiran anak akan kegagalan mulai meningkat, ajarkan cara relaksasi. Entah mendengarkan musik, minum teh, atau membaca.
  • Tingkatkan rasa percaya diri anak.
  • Latih anak untuk berani mengakui kesalahan dan kekurangan dirinya.

The Latest