Ajari Anak 5 Tips Berikut Sebelum Mereka Pakai Kontak Lensa

Mungkin anak mama perlu pakai kacamata tetapi ia memilih kontak lensa. Ajari hal ini lebih dulu, Ma!

29 September 2018

Ajari Anak 5 Tips Berikut Sebelum Mereka Pakai Kontak Lensa
Freepik/freephoto

Self image atau citra diri adalah hal yang penting bagi para remaja atau anak yang sudah memasuki usia puber. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, anak perempuan mulai memasuki masa puber sejak usia 8 tahun, sedangkan anak lelaki mulai puber di usia 9 tahun. Sejak usia ini, anak mulai mementingkan penampilannya agar diterima oleh teman-teman di kelompoknya (peer group).

Masalah penampilan ini terus berlanjut dan kian memuncak ketika anak sudah remaja. Tak jarang, anak juga suka bereksperimen dengan penampilan. Mulai dari penampilan mengikuti gaya artis Korea, hingga penampilan nyentrik seperti penyanyi rock favoritnya. Semua itu normal terjadi, Ma, maka jangan terlalu khawatir ya.

Nah, bicara soal penampilan, anak remaja sepertinya belum puas kalau belum pernah mencoba lensa kontak (akrab juga disebut softlens). Lensa kontak ini memang ada yang bisa membantu penglihatan, namun ada juga yang sifatnya hanya dekoratif. Bahayakah remaja menggunakan lensa kontak untuk sekadar mempercantik mata saja?

Untuk menjawabnya, kami telah mengumpulkan beberapa fakta dari American Academy of Ophthalmology (AAO) dan American Academy of Pediatrics (AAP). Mau tahu apa saja fakta penting mengenai pemakaian kontak lensa pada remaja? Simak info berikut ini yuk, Ma.

1. Sesuai instruksi

1. Sesuai instruksi
Freepik/rawpixel

AAP merekomendasikan beberapa langkah awal, sebelum remaja menggunakan lensa kontak dekoratif, yaitu:

- Periksa mata. Ukuran lensa kontak harus tepat dengan mata pemakainya, karena ukuran yang salah bisa merusak matanya.

- Minta resep. Setelah diperiksa, dokter akan memberikan resep untuk membeli lensa kontak, termasuk lensa kontak dekoratif. Resep ini berisi informasi lengkap tentang lensa kontak untuk anak Mama, seperti merek, ukuran yang tepat, dan tanggal kedaluwarsa.

- Cara merawat lensa kontak. Ikuti instruksi penggunaan lensa kontak, mulai dari cara memakai, membersihkan, hingga cara disinfeksi. Jika lensa kontak anak tidak dilengkapi lembar petunjuk, tanyakan pada dokter matanya.

- Segera ke dokter jika mata iritasi. Entah matanya merah, nyeri, atau keluar cairan, ini semua menunjukkan gejala infeksi mata. Jika penyebabnya karena lensa kontak, segera lepas dan konsultasikan ke dokter spesialis mata.

Editors' Pick

2. Dibutuhkan resep dokter

2. Dibutuhkan resep dokter
Freepik/freephoto

Pilihan lensa kontak yang sifatnya hanya kosmetik memang kini semakin banyak dan harganya terjangkau. Banyak toko kacamata atau online shop yang menjual lensa kontak berbagai merek, harga, dan desain.

Namun menurut AAO, walau lensa kontak ini bisa dibeli di mana saja, namun sebaiknya pembeliannya tetap mengikuti resep dokter. Tujuannya adalah untuk menghindari infeksi mata serius.

“Walau lensa kontak ini tidak memperbaiki penglihatan, namun Anda membutuhkan resep dokter untuk membeli lensa kontak dekoratif,” tulis Elena M. Jimenez, MD, dokter spesialis mata dari AAO.

3. Tidak boleh dipakai berenang

3. Tidak boleh dipakai berenang
Pixabay/pexels

Anak remaja Mama mungkin ketua tim renang di sekolahnya, namun tidak ada satu alasan pun yang mengizinkan pemakaian lensa kontak untuk berenang. Bahkan AAO mengatakan lensa kontak juga tidak boleh dipakai mandi, berendam di air panas, atau sauna.

Alasannya?

Karena air di kolam renang adalah kerajaan dari parasit bernama Acanthamoeba, yang bisa menyebabkan infeksi mata parah. Perlu Mama ketahui, infeksi mata parah bisa berakhir dengan kebutaan lho, Ma.

AAO juga tidak menyarankan penggunaaan air minum untuk mencuci dan merendam lensa kontak.

4. Jangan dibawa tidur

4. Jangan dibawa tidur
Freepik/bearfotos

Apa pun alasannya, jangan pernah tidur sebelum mencopot lensa kontak! Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Ophthalmology menguak fakta bahwa tidak sengaja tidur saat menggunakan lensa kontak bisa meningkatkan risiko infeksi mata dari sedang ke parah, hingga 6.5 kali lipat.

Namun sungguh disayangkan, menurut sebuah polling yang dilakukan oleh BuzzFeed, mengatakan bahwa 70 persen respondennya pernah tidak sengaja atau sengaja tidur saat masih memakai lensa kontak. Wah, padahal ini sangat bahaya ya, Ma.

5. Mewaspdai gejala infeksi mata

5. Mewaspdai gejala infeksi mata
Frepik/wavebreakmedia

Beberapa remaja yang kurang apik dalam merawat dan memakai lensa kontak mungkin merasa baik-baik saja karena belum pernah mengalami infeksi mata parah. Namun menurut AAO, infeksi mata parah tidak langsung terjadi begitu saja, beberapa gejala yang perlu diwaspadai adalah:

- Mata gatal,

- mata merah,

- nyeri,

- sensitif pada cahaya,

- mata seperti berpasir,

- keluar cairan kekuningan (tanda infeksi bakteri),

- kelopak mata bengkak,

- Blepharospasm (sering berkedip).

Ingat, infeksi mata ringan bisa jadi parah hingga mengakibatkan kebutaan, jika tidak ditangani dengan tepat.

Waspada ya, Ma!

The Latest