Rasa kesal yang anak alami bisa saja diekspresikan dengan cara lain, tidak harus menangis. Bantulah anak untuk mengembangkan kecerdasan emosionalnya.
Mengendalikan emosi memang bukan hal yang mudah, mungkin Mama saja masih merasa kesulitan. Apalagi dengan anak-anak yang memiliki perasaan sensitif. Tetapi, anak masih bisa dilatih untuk mengembangkan kemampuannya dalam mengendalikan emosi.
Seperti yang dilansir dari Gottman.com, biasanya ketika anak memasuki usia 10 tahun ia memiliki strategi yang lebih kompleks untuk mengendalikan emosi. Ada dua strategi yang bisa dilakukan anak, memecahkan masalah atau berusaha mentoleransi emosi yang terjadi.
Ketika anak merasa sanggup membuat perubahan untuk mengatasi masalahnya, anak akan mengidentifikasi masalah dan membuat rencana untuk menghadapinya. Tetapi jika Anak tidak bisa membuat perubahan dan menyelesaikannya. Anak akan mengatasinya dengan cara mentolerir dan mengendalikan emosi.
Semua strategi ini adalah bagian dari kecerdasan emosi. Kecerdasan emosional mencakup kesadaran, pemahaman, dan kemampuan untuk mengekspresikan dan mengelola emosi seseorang. Itu semua perlu dilatih agar anak tahu bagaimana caranya menyikapi dan mengendalikan emosinya.