Dalam banyak kasus, orangtua melewatkan bagian "mempersiapkan anak" dan langsung memberikan gadget kemudian menyadari bahwa anak mereka mungkin tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk secara memadai menavigasi medan rumit penggunaan internet.
Ketika orangtua dapat membingkai ulang ide teknologi dan membuat rencana untuk mempersiapkan diri mereka sendiri dan anak untuk mengatasi masalah kelak, ini jauh lebih baik.
Dengan kekhawatiran khusus seperti sexting, situasinya menjadi sedikit lebih serius dan, sebagai akibatnya, faktor ketakutan orangtua meningkat. Gagasan untuk berbicara secara terbuka dan sering dengan anak-anak tentang seks cukup sulit dan sekarang orangtua dipaksa untuk menggabungkan seks dan teknologi dalam percakapan yang sama.
Tidak heran orang tua mengesampingkan percakapan ini sampai mereka tidak bisa lagi menghindarinya. Begini masalahnya, apa pun yang Mama lakukan untuk mencegahnya, ada kemungkinan besar bahwa anak akan melakukannya atau menerima sexting dari orang lain.
Sangat penting untuk menerima kenyataan ini dan melakukan apa yang perlu dilakukan sebagai orangtua untuk mempersiapkan diri sehingga Mama dapat mendiskusikan situasi secara terbuka dan jujur dengan anak.
Masukkan teknologi dalam percakapan dengan anak tentang hubungan yang sehat dan tidak sehat, seksual dan bukan seksual. Jika Mama saja merasa tidak nyaman membicarakan topik itu, bagaimana Mama mengharapkan anak terbuka dan membicarakannya dengan Mama?
Anak perlu tahu bahwa Mama memiliki kepercayaan diri untuk mengatasi setiap percakapan yang sulit dengan cinta, rasa hormat, dan pengertian.
Berikut adalah beberapa tips untuk mempermudah prosesnya.
- Pertama, lakukan apa yang diperlukan untuk menemukan keberanian, untuk berbicara dengan anak tentang berbagai skenario yang mungkin muncul dan bagaimana anak mengatasinya.
- Mengajukan pertanyaan. Cari tahu tentang IQ siber anak. Seberapa pintar anak akan teknologi? Apakah dia menyadari begitu sesuatu keluar di dunia maya, dia tidak bisa mendapatkannya kembali? Atau apakah dia benar-benar berpikir bahwa begitu gambar menghilang dari Snapchat, gambar itu hilang untuk selamanya?
- Bekerjalah dalam bidang kehidupan lain dengan anak untuk memastikan bahwa ia memiliki alat untuk menavigasi subjek yang rumit. Apakah dia menerima tanggung jawab? Apakah dia menghargai dirinya sendiri dan orang lain? Apakah dia mempraktikkan empati dan rasa hormat? Apakah dia sangat membutuhkan perhatian dan ingin menyesuaikan diri?
- Gunakan pedoman yang adil dan masuk akal dengan anak seputar penggunaan teknologi dan sertakan seks dalam percakapan. Miliki dan ikuti rencana yang sudah dibuat.
- Ingat, anak perlu tahu bahwa mereka dapat mempercayai Mama.
- Hormati privasi anak. Percayalah pada kemampuan anak untuk mematuhi perjanjian. Ini tidak berarti menutup mata terhadap apa yang sedang terjadi, tetapi itu berarti Mama tidak memeriksa semua pesan teks atau email anak. Mencari tahu apa yang ada di ponsel anak remaja Anda adalah tentang kepercayaan dan rasa hormat.
Bagaimana Mama menghindarkan anak dari bahaya teknologi seperti bullying, sexting, atau penipuan? Yuk komen di bawah ini!