Bleaching dan pewarna rambut berisiko merusak rambut remaja dengan sangat kuat. Namun untuk mengatasi kerusakan yang dihasilan, remaja mama harus tahu cara merawat rambut setelah di bleaching dan diwarnai, dalam tips-tips berikut ini:
Jika anak mewarnai rambut, lapisan kutikula akan terbuka sehingga memudahkan pewarnaan pada batang rambut. Jika anak mencuci rambut terlalu cepat setelah pewarnaan, lapisan kutikula masih bisa terbuka, dan kemudian warna menjadi pudar.
Diperlukan waktu hingga tiga hari untuk menutup kutikula sepenuhnya, jadi semakin lama anak jarak anak untuk keramas setelah mewarnai rambut, semakin banyak waktu untuk menyerap pigmen warna ke dalam kutikula rambut.
Hal ini akan membantu warna menjadi tahan lebih lama, sehingga anak tidak perlu berulang kali bleaching dan mewarnai rambut.
Sodium Laureth Sulfate (SLS) adalah jenis deterjen anionik yang ditemukan di banyak produk perawatan pribadi, juga dikenal sebagai sodium Laureth ether sulfate.
Bahan ini digunakan untuk membuat sampo dan kondisioner menjadi berbusa. Sulfat berisiko menghilangkan rambut dari minyak alami dan kelembapan, yang kemudian dapat menghilangkan warna rambut yang baru saja diwarnai.
Selain itu, anak bisa mencoba gunakan sampo dan kondisioner bebas sulfat untuk menghindari kerontokan rambut.
Selain sulit menjaga kesehatan rambut berwarna terang, sulit juga untuk mencegah warna "kekuningan" dari pigmen asli rambut yang sebelumnya berwarna hitam atau coklat gelap.
Namun pemilihan purple shampoo ini lebih ditujukkan untuk mempertahankan warna rambut anak agar tidak cepat berubah setelah diwarnai. Tapi berhati-hatilah agar tidak menggunakannya terlalu banyak dan sering.
Purple shampoo sebenarnya juga dapat mengubah rambut yang diwarnai, jika digunakan terlalu sering atau terlalu cepat setelah sesi pewarnaan, karena rambut masih sangat rentan dan mudah menyerap.
Jika remaja hanya mencuci rambut beberapa kali seminggu, ia bisa menunggu sekitar dua minggu sebelum menggunakan purple shampoo untuk menjaga warna rambutnya.
Air panas tidak terlalu bagus baik untuk rambut yang diwarnai. Saat anak mencuci rambut dengan air hangat, kutikula rambut akan terbuka sehingga bisa menghilangkan warna rambut ketika keramas dan kondisioner.
Untuk menghindari warna rambut jadi luntur, coba keramas dengan air yang sedikit hangat dan bilas kondisioner dengan air dingin.
Air hangat dapat meresap dan menjernihkan sampo dan kondisioner. Sebaliknya, air dingin membantu menambah kelembapan dari kondisioner sekaligus mencegah warna memudar dengan memperkuat kutikula rambut.
Hindari keramas terlalu sering, jika ingin warna rambut awet.
Selain itu, keramas terlalu sering juga menghilangkan minyak alami yang melembabkan dan menjaga kesegaran rambut. Cobalah untuk mencuci rambut setiap hari atau dua kali seminggu untuk menjaga warna tetap terjaga.
Pada hari-hari ketika anak tidak keramas, cobalah dry shampoo yang juga membantu ketahanan warna. Selain menyegarkan rambut, dry shampoo juga membuat rambut anak tampak lebih bervolume tanpa harus mencuci rambut.
Biasanya perawatan rambut dilakukan di salon, namun berkembangnya produk-produk perawatan rambut, kini anak bisa mencoba berbagai macam produk perawatan rambut di rumah. Pilih masker yang mengandung keratin dan protein untuk melembabkan dan menghaluskan rambut.
Gunakan masker setelah keramas ketika rambut masih setengah basah kemudian gunakan vitamin khusus untuk rambut berwarna.
Nah itulah dampak berbahaya dari penggunaan bleaching pada anak remaja. Jika anak tetap ingin bleaching dan mewarnai rambut, sebaiknya lakukan konsultasi pada ahli perawatan rambut yang profesional terlebih dahulu, dan ikuti tips-tips menjaga rambut diwarnai di atas!