Baca Yasin, Surat Alquran Penenang Hati yang Sedih dan Cemas

Bacalah surat Yasin untuk menenangkan hati yang sedih dan cemas

4 April 2023

Baca Yasin, Surat Alquran Penenang Hati Sedih Cemas
Pexels/gr-stocks-1716147

Merasa sedih dan cemas membuat hati menjadi tidak nyaman. Bahkan, sering kali hal tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari karena merasa sedih dan cemas biasa berkaitan erat dengan mood seseorang.

Sedih dan cemas disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya kehilangan seseorang yang kita sayangi. Hampir semua orang pernah mengalami hal tersebut dan tidak ada yang merasa tidak sedih karena kehilangan. Bahkan, ada pula yang membutuhkan waktu yang lama untuk pulih.

Oleh sebab itu, apabila anak mama merasa sedih dan cemas, ada baiknya untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan dan dibarengi dengan membaca surat Yasin, surat Alquran penenang hati yang sedih dan cemas.

Surat Yasin memiliki aura yang bisa menenangkan hati yang sedih dan cemas, yang InsyaAllah akan membuat hati anak mama menjadi tenang.

Berikut ini Popmama.com berikan informasi tentang surat Yasin sebagaisurat Alquran penenang hati yang sedih dan cemas. Simak, ya!

1. Bacaan surat Yasin

1. Bacaan surat Yasin
Freepik

Berikut ini bacaan surat Yasin beserta artinya.

يٰسۤ

Yā sīn
1. Yaa siin

وَٱلْقُرْءَانِ ٱلْحَكِيمِ 
Wal-qur`ānil-ḥakīm(i)
2. Demi Al Quran yang penuh hikmah

إِنَّكَ لَمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ
Innaka laminal mursaliin(a)
3. Sesungguhnya kau Muhammad ialah seorang di antara para Rosul

عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسۡتَقِيمٍ 
‘Alaa shiraathim mustaqiim(i) 
4. Yang berada di jalan yang lurus

تَنزِيلَ ٱلۡعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ 
Tanziilal ‘aziizir rahiim(i) 
5. Diturunkan oleh Allah yang maha Perkasa lagi Maha Penyayang

لِتُنذِرَ قَوۡمٗا مَّآ أُنذِرَ ءَابَآؤُهُمۡ فَهُمۡ غَٰفِلُونَ 
Li tundzira qauman maa undzira aabaauhum fahum ghaafiluun(a)
6. Agar kau (Muhammad) memberikan peringatan pada kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberikan peringatan, oleh sebab itulah mereka lalai. 

لَقَدۡ حَقَّ ٱلۡقَوۡلُ عَلَىٰٓ أَكۡثَرِهِمۡ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ 
Laqad haqqal qaulu 'alaa aktsarihim fahum laa yu`minuun(a) 
7. Sesungguhnya, berlaku perkataan (hukuman) kepada kebanyakan mereka maka mereka tiada beriman

إِنَّا جَعَلۡنَا فِيٓ أَعۡنَٰقِهِمۡ أَغۡلَٰلٗا فَهِيَ إِلَى ٱلۡأَذۡقَانِ فَهُم مُّقۡمَحُونَ 
Inna Ja’alnaa fii a’naaqihim aghlaalan fahiya ilal adzqaani fahum muqmahuun(a) 
8. Sungguh Kami telah menjadikan pada leher-leher mereka belenggu-belenggu. Lalu belenggu itu diangkat ke dagu mereka, dan mereka tertengadah.

وَجَعَلۡنَا مِنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ سَدّٗا وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ سَدّٗا فَأَغۡشَيۡنَٰهُمۡ فَهُمۡ لَا يُبۡصِرُونَ 
Waja 'alnaa min baini aidiihim saddan wa min khalfihim saddan fa aghsyainaahum fahum laa yubshirrun(a) 
9. Dan kami jadikan di hadapan mereka dinding (sekat) dan dari belakang mereka dinding pemisah lalu kami tutup mereka, maka mereka tiada dapat melihat. 

وَسَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَأَنذَرۡتَهُمۡ أَمۡ لَمۡ تُنذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ 
Wa sawaa-un 'alaihim a-andzartahum amlam tundzirhum laa yu`minuun(a) 
10. Dan sama saja atas mereka, apakah engkau beri mereka peringatan ataupun tidak engkau beri peringatan kepada mereka, mereka tiada akan beriman.

إِنَّمَا تُنذِرُ مَنِ ٱتَّبَعَ ٱلذِّكۡرَ وَخَشِيَ ٱلرَّحۡمَٰنَ بِٱلۡغَيۡبِۖ فَبَشِّرۡهُ بِمَغۡفِرَةٖ وَأَجۡرٍ كَرِيمٍ 
Innamaa tundziru manittaba'adz dzikra wa khasyiyar rahmaana bil-ghaib(i), fabasy-syirhu bi magfiratin wa ajrin kariim(in) 
11. Sungguh kau (Muhammad) hanya dapat memberikan peringatan pada orang-orang yang mau mengikuti peringatan tersebut (Al Quran) dan dia takut terhadap Tuhannya (Allah) yang Maha Pengasih, maka berilah kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia (berupa surga). 

إِنَّا نَحۡنُ نُحۡيِ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَنَكۡتُبُ مَا قَدَّمُواْ وَءَاثَٰرَهُمۡۚ وَكُلَّ شَيۡءٍ أَحۡصَيۡنَٰهُ فِيٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ 
Innaa nahnu nuhyil mautaa wanaktubu maa qaddamuu wa aatsaarahum, wa kulla syai-in ahshainaahu fii imaamim mubiin(in) 
12. Sungguh Kami yang menghidupkan orang-orang mati dan kami juga yang menuliskan apa yang mereka kerjakan dari jejak-jejak mereka. 

وَٱضۡرِبۡ لَهُم مَّثَلًا أَصۡحَٰبَ ٱلۡقَرۡيَةِ إِذۡ جَآءَهَا ٱلۡمُرۡسَلُونَ 
Wadhrib lahum matsalan ash-haabal qaryati idz jaa-ahal mursaluun(a) 
13. Dan buatlah (wahai Muhammad) untuk mereka sebuah perumpamaan dari penduduk suatu negeri, ketika datang kepada mereka para utusan. 

إِذۡ أَرۡسَلۡنَآ إِلَيۡهِمُ ٱثۡنَيۡنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزۡنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوٓاْ إِنَّآ إِلَيۡكُم مُّرۡسَلُونَ 
Idz arsalnaa ilaihimuts naini fakadz dzabuuhumaa fa'azzaznaa bi tsaalitsin faqaaluu innaa ilaikum mursaluun(a) 
14. Ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan maka mereka mendustakan kedua orang (utusan) itu lalu Kami menguatkannya dengan utusan yang ketiga, maka mereka berucap: "Sungguh kami adalah orang-orang yang diutus untuk kalian.” 

قَالُواْ مَآ أَنتُمۡ إِلَّا بَشَرٞ مِّثۡلُنَا وَمَآ أَنزَلَ ٱلرَّحۡمَٰنُ مِن شَيۡءٍ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا تَكۡذِبُونَ 
Qaaluu ma antum illaa basyarum mitslunaa wa maa anzalarrahmaanu min syai-in in antum illaa takdzibuun(a) 
15. Mereka lalu berkata : "Tidaklah kalian itu melainkan manusia yang sama seperti kami dan tidaklah menurunkan Ar Rahman sesuatu pun, kalian hanyalah orang-orang yang berdusta. 

قَالُواْ رَبُّنَا يَعۡلَمُ إِنَّآ إِلَيۡكُمۡ لَمُرۡسَلُونَ 
Qaaluu rabbunaa ya'lamu innaa ilaikum lamursaluun(a) 
16. Para utusan menjawab dengan berkata : Sesungguhnya Tuhan kami adalah yang mengutus kami, dan Dialah yang mengetahui kami sebagai utusan-Nya yang diutus kepada kalian; Kalau seandainya kalian mengingkari, maka Allah akan segera menurunkan azab-Nya. Yakni tiga orang utusan itu

وَمَا عَلَيۡنَآ إِلَّا ٱلۡبَلَٰغُ ٱلۡمُبِينُ 
Wa maa 'alainaa illal balaghul mubiin(a) 
17. Dan bagi kami kewajibannya adalah menyampaikan dengan jelas. 

قَالُوٓاْ إِنَّا تَطَيَّرۡنَا بِكُمۡۖ لَئِن لَّمۡ تَنتَهُواْ لَنَرۡجُمَنَّكُمۡ وَلَيَمَسَّنَّكُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ 
Qaaluu innaa tathayyarnaa bikum la-in lam tantahuu lanarjumannakum walayamassannakum minnaa 'adzaabun aliim(un) 
18. Para penduduk negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami bernasib malah oleh sebab kalian. Sungguh jika kalian tidak berhenti menyuruh kami, maka kami akan merajam kalian dan kami akan menimpakan pada kalian azab yang pedih." 

قَالُواْ طَٰٓئِرُكُم مَّعَكُمۡ أَئِن ذُكِّرۡتُمۚ بَلۡ أَنتُمۡ قَوۡمٞ مُّسۡرِفُونَ 
Qaaluu thaa`irukum ma'akum, a-in dzukkirtum, bal antum qaumum musrifuun(a) 
19. Para utusan itu berkata: "Kemalangan kalian bersama kalian, apakah jika kalian diberi peringatan, akan tetapi kalian adalah kaum yang melampaui batas." 

وَجَآءَ مِنۡ أَقۡصَا ٱلۡمَدِينَةِ رَجُلٞ يَسۡعَىٰ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱتَّبِعُواْ ٱلۡمُرۡسَلِينَ 
Wa jaa-a min aqshal madiinati rajuluy yas-'aa qaala yaa qaumit tabi'ul mursaliin(a) 
20. Dan datang seorang laki-laki dari ujung kota, ia bergegas dan berkata: "Wahai kaumku, kalian ikutilah para utusan itu."

ٱتَّبِعُواْ مَن لَّا يَسۡ‍َٔلُكُمۡ أَجۡرٗا وَهُم مُّهۡتَدُونَ 
Ittabi'uu man laa yas-alukum ajran wa hum muhtaduun(a) 
21. Kalian ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepada kamu dan mereka adalah orang yang mendapat petunjuk. 

وَمَا لِيَ لَآ أَعۡبُدُ ٱلَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ 
Wa maa liya laa a'budul ladzi fatharanii wa ilaihi turja'uun(a) 
22. Dan mengapa aku tidak menyembah Tuhan yang telah menciptakan aku, dan kepadanyalah kalian akan dikembalikan. 

ءَأَتَّخِذُ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً إِن يُرِدۡنِ ٱلرَّحۡمَٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغۡنِ عَنِّي شَفَٰعَتُهُمۡ شَيۡ‍ٔٗا وَلَا يُنقِذُونِ 
A-attakhidzu minduunihii aalihatan in yuridnirrahmaanu bidhurril laa tughnii 'annii syafaa 'atuhum syai-aw wa laa yunqidzun(i) 
23. Kenapa aku harus menyembah tuhan-tuhan selain-Nya (Allah)? Jika Allah (Ar Rahman)mengehendaki bencana menimpaku, maka niscaya pertolongan mereka tidak akan berguna untukku dan mereka tidak akan mampu menyelamatkanku. 

إِنِّيٓ إِذٗا لَّفِي ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ 
Innii idzal lafii dhalaalim mubiin(in) 
24. Sesungguhnya jika aku melakukan hal itu, pastilah aku ada dalam kesesatan yang nyata. 

إِنِّيٓ ءَامَنتُ بِرَبِّكُمۡ فَٱسۡمَعُونِ 
Innii aamantu birabbikum fasma’uun(i) 
25. Sesungguhnya aku sudah beriman kepada Tuhan kalian, maka dengarkanlah pengakuanku. 

قِيلَ ٱدۡخُلِ ٱلۡجَنَّةَۖ قَالَ يَٰلَيۡتَ قَوۡمِي يَعۡلَمُونَ 
Qiilad khulil jannata qaala yaa laita qaumii ya'lamuun(a) 
26. Dikatakan kepadanya: "Masuklah engkau ke surga”, dia berkata, “Alangkah baiknya bilamana kaumku itu mengetahui." 

بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ ٱلۡمُكۡرَمِينَ 
Bimaa ghafaralii rabbii wa ja-'alnii minal mukramiin(a) 
27. Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampunan kepadaku dan juga menjadikan aku termasuk dalam orang-orang yang dimuliakan. 

وَمَآ أَنزَلۡنَا عَلَىٰ قَوۡمِهِۦ مِنۢ بَعۡدِهِۦ مِن جُندٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا كُنَّا مُنزِلِينَ 
Wa maa anzalnaa 'alaa qaumihii min ba'dihii min jundim minas sama-i wa maa kunnaa munziliin(a) 
28. Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukan pun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya. 

إِن كَانَتۡ إِلَّا صَيۡحَةٗ وَٰحِدَةٗ فَإِذَا هُمۡ خَٰمِدُونَ 
In kaanat illaa shaihataw wahidatan faidzaa hum khaamiduun(a) 
29. Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati. 

يَٰحَسۡرَةً عَلَى ٱلۡعِبَادِۚ مَا يَأۡتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ 
Yaa hasratan 'alal-'ibaadi ma ya`tiihim mir rasuulin illaa kaanuu bihii yastahziuun(a) 
30. Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.

أَلَمۡ يَرَوۡاْ كَمۡ أَهۡلَكۡنَا قَبۡلَهُم مِّنَ ٱلۡقُرُونِ أَنَّهُمۡ إِلَيۡهِمۡ لَا يَرۡجِعُونَ 
Alam yarau kam ahlaknaa qablahum minalquruuni annahum ilaihim laa yarji'uun(a) 
31. Tidakkah mereka melihat berapa banyak yang telah Kami binasakan sebelum mereka dari umat-umat yang telah Kami binasakan, sesungguhnya dari umat-umat yang telah dibinasakan itu tidak ada yang kembali kepada mereka. 

وَإِن كُلّٞ لَّمَّا جَمِيعٞ لَّدَيۡنَا مُحۡضَرُونَ 
Wa in kullul lammaa jamii'ul ladainaa mukhdharuun(a) 
32. Dan tidaklah masing-masing umat kecuali seluruhnya akan kami hadirkan. 

وَءَايَةٞ لَّهُمُ ٱلۡأَرۡضُ ٱلۡمَيۡتَةُ أَحۡيَيۡنَٰهَا وَأَخۡرَجۡنَا مِنۡهَا حَبّٗا فَمِنۡهُ يَأۡكُلُونَ 
Wa aayatul lahumul ardhul-maitatu ahyainaahaa wa akhrajnaa habban faminhu ya`kuluun(a) 
33. Dan suatu tanda bagi mereka adalah bumi yang mati, kami menghidupkannya dan kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari biji-bijian itu mereka makan. 

وَجَعَلۡنَا فِيهَا جَنَّٰتٍ مِّن نَّخِيلٍ وَأَعۡنَٰبٍ وَفَجَّرۡنَا فِيهَا مِنَ ٱلۡعُيُونِ 
Waja-'alnaa fiihaa jannaatim min nakhiilin wa a'naabin wa fajjarnaa fiihaa minal 'uyuun(i) 

34. Dan kami jadikan di dalam bumi kebun-kebun dari kurma dan anggur dan kami pancarkan padanya dari beberapa mata air. 

لِيَأۡكُلُواْ مِن ثَمَرِهِۦ وَمَا عَمِلَتۡهُ أَيۡدِيهِمۡۚ أَفَلَا يَشۡكُرُونَ 
Liya` kuluu min tsamarihii wa maa 'amilathu aidiihim afalaa yasykuruun(a) 
35. Agar mereka memakan dari buahnya dan dari apa-apa yang diusahakan oleh tangan mereka, maka tidaklah mereka bersyukur. 

سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡأَزۡوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلۡأَرۡضُ وَمِنۡ أَنفُسِهِمۡ وَمِمَّا لَا يَعۡلَمُونَ 
Subhaanalladzii khalaqal azwaaja kullahaa mimmaa tunbitul ardhu wa min anfusihim wa mimmaa laa ya’lamuun(a) 
36. Maha Suci Allah yang telah menciptakan semuanya secara berpasang-pasangan dari apa yang bumi tumbuhkan dan dari diri mereka sendiri dan dari apa-apa yang tidak mereka ketahui. 

وَءَايَةٌ لَّهُمُ ٱلَّيۡلُ نَسۡلَخُ مِنۡهُ ٱلنَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظۡلِمُونَ 
Wa aayatul lahumul lailu naslakhu minhun nahaara faidzaahum muzhlimuun(a) 
37. Dan tanda kebesaran Allah bagi mereka adalah malam, Kami lepaskan dari malam itu siang, maka tiba-tiba mereka ada dalam kegelapan. 

وَٱلشَّمۡسُ تَجۡرِي لِمُسۡتَقَرٍّ لَّهَاۚ ذَٰلِكَ تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ 
Wasy-sayamsu tajrii limustaqarril lahaa dzaalika taqdiirul 'aziizil 'alim(i) 
38. Dan matahari beredar pada orbitnya, itulah ketetapan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. 

وَٱلۡقَمَرَ قَدَّرۡنَٰهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَٱلۡعُرۡجُونِ ٱلۡقَدِيمِ 
Wal qamara qaddarnaahu manaazila hattaa 'aada kal'urjuunil qadiim(i) 
39. Dan bulan telah Kami tetapkan untuknya tempat edarnya sehingga ia kembali seperti tandan yang tua. 

لَا ٱلشَّمۡسُ يَنۢبَغِي لَهَآ أَن تُدۡرِكَ ٱلۡقَمَرَ وَلَا ٱلَّيۡلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسۡبَحُونَ 
Lasy-syamsu yanbaghii lahaa an tudrikal qamara wa lallailu saabiqunnahaar(i), wa kullun fii falakin yasbahuun(a) 
40. Tidaklah mungkin bagi matahari untuk mengejar bulan dan tidaklah malam dapat mendahului siang. Masing-masing mereka (matahari dan bulan) berada pada garis edarnya.

وَءَايَةٞ لَّهُمۡ أَنَّا حَمَلۡنَا ذُرِّيَّتَهُمۡ فِي ٱلۡفُلۡكِ ٱلۡمَشۡحُونِ 
Wa aayatul lahum annaa hamalnaa dzurriyyatahum filfulkil masyhuun(i) 
41. Dan tanda kebesaran Allah bagi mereka sesungguhnya Kami telah mengangkat keturunan mereka di dalam kapal yang penuh muatan.

وَخَلَقۡنَا لَهُم مِّن مِّثۡلِهِۦ مَا يَرۡكَبُونَ 
Wa khalaqnaa lahum mim mitslihii maa yarkabuun(a) 
42. Dan kami ciptakan bagi mereka yang semisalnya dari apa yang mereka kendarai. 

وَإِن نَّشَأۡ نُغۡرِقۡهُمۡ فَلَا صَرِيخَ لَهُمۡ وَلَا هُمۡ يُنقَذُونَ 
Wa in nasya` nughriq-hum falaa shariikhalahum wa laa hum yunqadzuun(a) 
43. Dan jika Kami berkehendak, Kami akan tenggelamkan mereka. Maka tidak ada penolong bagi mereka dan mereka tidak akan pula diselamatkan. 

إِلَّا رَحۡمَةٗ مِّنَّا وَمَتَٰعًا إِلَىٰ حِينٍ 
Illaa rahmatan minna wa mataa'an ilaaihiin(in) 
44. Kecuali jika ada rahmat dari Kami dan kesenangan sampai masa tertentu. 

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱتَّقُواْ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيكُمۡ وَمَا خَلۡفَكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ 
Wa idzaa qiilla lahumuttaquu maa baina aidiikum wa maa khalfakum la'alakum turhamuun(a) 
45. Dan apabila dikatakan kepada mereka takutlah kalian terhadap apa-apa yang ada di hadapan kalian dan apa-apa yang ada di belakang kalian agar kalian diberi rahmat. 

وَمَا تَأۡتِيهِم مِّنۡ ءَايَةٍ مِّنۡ ءَايَٰتِ رَبِّهِمۡ إِلَّا كَانُواْ عَنۡهَا مُعۡرِضِينَ 
Wa maa ta`tiihim min ayatin min aayaati rabbihim illaa kaanuu 'anhaa mu'ridhiin(a) 
46. Dan tidak datang kepada mereka suatu tanda dari Tuhan mereka melainkan mereka berpaling darinya. 

وَإِذَا قِيلَ لَهُمۡ أَنفِقُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ قَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَنُطۡعِمُ مَن لَّوۡ يَشَآءُ ٱللَّهُ أَطۡعَمَهُۥٓ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا فِي ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ 
Wa idzaa qiila lahum anfiquu mimmaa razaqakumullaahu, qaalal ladziina kafaruu lilladzina aamanuu, anuth-'imu mal lau yasyaa-ullaahu ath-'amahuu, in an tum illaa fii dhalaalim mubiin(in) 
47. Dan apabila dikatakan kepada mereka infakkanlah dari sebagian rezeki yang Allah berikan kepada kalian, berkata orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman apakah kami pantas memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah memberinya niscaya ia akan memberinya makan? Tidaklah kalian berada kecuali dalam kesesatan yang nyata.

وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلۡوَعۡدُ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ 
Wa yaquuluuna mataa haadzal wa'du in kuntum shaadiqiin(a) 
48. Dan mereka berkata: "Kapankah datangnya hari kiamat? jika kalian adalah orang-orang yang benar." 

مَا يَنظُرُونَ إِلَّا صَيۡحَةٗ وَٰحِدَةٗ تَأۡخُذُهُمۡ وَهُمۡ يَخِصِّمُونَ 
Maa yanzhuruuna illaa shaihataw waahidatan ta`khudzuhum wahum yakhish shimuun(a) 
49. Tidaklah mereka menunggu kecuali satu teriakan yang keras yang akan menghancurkan mereka, dan mereka saat itu sedang bertengkar.

فَلَا يَسۡتَطِيعُونَ تَوۡصِيَةٗ وَلَآ إِلَىٰٓ أَهۡلِهِمۡ يَرۡجِعُونَ 
Falaa yastathii-'uuna taushiyatan wa laa ilaa ahlihim yarji'uun(a) 
50. Maka, mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan tidak pula mereka dikembalikan kepada keluarga mereka.

وَنُفِخَ فِي ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلۡأَجۡدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمۡ يَنسِلُونَ 
Wa nufikha fish-shuuri fa idzaa hum minal aj-daatsi ilaa rabbihim yansiluun(a)
51. Dan ditiup pada sangkakala maka tiba-tiba mereka menuju Tuhan mereka dari kubur mereka secara tergesa-gesa. 

قَالُواْ يَٰوَيۡلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرۡقَدِنَاۜۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحۡمَٰنُ وَصَدَقَ ٱلۡمُرۡسَلُونَ 
Qaaluu yaa wailanaa man ba'atsanaa min marqadinaa haadzaa maa wa-'adar-rahmaanu wa shadaqal-mursaluun(a) 
52. Mereka berkata: "Duhai celakalah kami, siapakah yang telahh membangunkan kami dari tidur kami ini." Inilah yang dijanjikan Allah kepada para Rasul-Nya. 

إِن كَانَتۡ إِلَّا صَيۡحَةٗ وَٰحِدَةٗ فَإِذَا هُمۡ جَمِيعٌ لَّدَيۡنَا مُحۡضَرُونَ 
In kaanat illaa shaihataw waahidatan fa idzaahum jamii'ul ladainaa muhdharuun(a) 
53. Tidaklah tiupan sangkakala itu melainkan sekali teriakan, maka tiba-tiba mereka semua dihadirkan di hadapan Kami. 

فَٱلۡيَوۡمَ لَا تُظۡلَمُ نَفۡسٌ شَيۡ‍ٔٗا وَلَا تُجۡزَوۡنَ إِلَّا مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ 
Falyauma laa tuzhlamu nafsun syai-aw wa laa tuj-zauna illaa maa kuntum ta`maluun(a) 
54. Maka, pada hari ini tidak dizolimi seseorang sedikit pun dan tidak pula kalian diberi balasan dan tidak pula kalian diberi balasan melainkan sesuai dengan apa yang kalian kerjakan.

إِنَّ أَصۡحَٰبَ ٱلۡجَنَّةِ ٱلۡيَوۡمَ فِي شُغُلٍ فَٰكِهُونَ 
Inna ash-haabal jannatil yauma fii syughulin faakihuun(a) 
55. Sesungguhnya para penghuni surga pada hari itu sibuk dengan bersenang-senang. 

هُمۡ وَأَزۡوَٰجُهُمۡ فِي ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِ مُتَّكِ‍ُٔونَ 
Hum wa azwaajuhum fii zhilaalin 'alal araa-iki muttakiuun(a) 
56. Mereka dan istri-istri mereka ada dalam tempat yang teduh, mereka bersandar di atas dipan-dipan. 

لَهُمۡ فِيهَا فَٰكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ 
Lahum fiihaa faakihatuw wa lahum maa yadda’uun(a) 
57. Bagi mereka surga yang di dalamnya ada buah-buahan dan bagi mereka apa yang mereka minta. 

سَلَٰمٌ قَوۡلٗا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ 
Salaamun qaulam mir rabbir rahiim(in) 
58. Dikatakan kepada mereka “salam” sebagai ucapan dari Tuhan yang Maha Penyayang.

وَٱمۡتَٰزُواْ ٱلۡيَوۡمَ أَيُّهَا ٱلۡمُجۡرِمُونَ 
Wamtaazul yauma ayyuhal mujrimuun(a) 
59. dan kalian berpisah dengan orang mukmin pada hari ini wahai orang-orang yang berdosa.

أَلَمۡ أَعۡهَدۡ إِلَيۡكُمۡ يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعۡبُدُواْ ٱلشَّيۡطَٰنَۖ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِينٌ 
Alam a'had ilaikum yaa banii aadama anlaa ta'budusysyaithaana innahuu lakum 'aduwwum mubiin(un) 
60. Tidakkah Aku perintahkan kepada kalian hai Bani Adam agar kalian tidak menyembah syetan, sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kalian.

وَأَنِ ٱعۡبُدُونِيۚ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسۡتَقِيمٌ 
Wa ani'buuduunii, haadzaa shiraathum mustaqiim(un) 
61. Dan agar kalian menyembah-Ku, inilah jalan yang lurus. 

وَلَقَدۡ أَضَلَّ مِنكُمۡ جِبِلّٗا كَثِيرًاۖ أَفَلَمۡ تَكُونُواْ تَعۡقِلُونَ 
Wa laqad adhalla minkum jibillan katsiiran afalam takuunuu ta'qiluun(a) 
62. Dan sungguh setan telah menyesatkan di antara kalian dalam kelompok yang banyak, maka tidaklah kalian mengerti. 

هَٰذِهِۦ جَهَنَّمُ ٱلَّتِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ 
Haadzihi jahannamul latii kuntum tuu'aduun(a) 
63. Inilah neraka jahannam yang dulu diancamkan kepada kalian. 

ٱصۡلَوۡهَا ٱلۡيَوۡمَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡفُرُونَ 
Ishlauhal yauma bimaa kuntum takfuruun(a) 
64. Masuklah kalian ke dalamnya pada hari ini dengan apa yang dahulu telah kalian ingkari.

ٱلۡيَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلَىٰٓ أَفۡوَٰهِهِمۡ وَتُكَلِّمُنَآ أَيۡدِيهِمۡ وَتَشۡهَدُ أَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ 
Alyauma nakhtimu 'alaa afwaahihim wa tukallimunaa aidiihim wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuun(a) 
65. Pada hari ini, Kami kunci atas mulut-mulut mereka dan tangan-tangan mereka akan berbicara kepada Kami dan kaki-kaki mereka akan bersaksi terhadap apa yang dulu mereka kerjakan.

وَلَوۡ نَشَآءُ لَطَمَسۡنَا عَلَىٰٓ أَعۡيُنِهِمۡ فَٱسۡتَبَقُواْ ٱلصِّرَٰطَ فَأَنَّىٰ يُبۡصِرُونَ 
Walau nasyaa-u lathamasnaa 'alaa a'yunihim fas-tabaqush-shiraata fa-annaa yubshiruun(a) 
66. Dan jika Kami menghendaki niscaya kami hapuskan pada mata-mata mereka lalu mereka berlomba-lomba mencari jalan. Maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat jalan itu.

وَلَوۡ نَشَآءُ لَمَسَخۡنَٰهُمۡ عَلَىٰ مَكَانَتِهِمۡ فَمَا ٱسۡتَطَٰعُواْ مُضِيّٗا وَلَا يَرۡجِعُونَ 
Walau nasyaa-u lamasakhnaahum 'alaa makaanatihim famastathaa'uu mudhiyyaw walaa yarji'uun(a) 
67. Dan jika Kami menghendaki sungguh Kami ubah bentuk mereka di atas tempat keberadaan mereka, maka mereka tidak akan mampu berjalan dan tidak dapat kembali.

وَمَن نُّعَمِّرۡهُ نُنَكِّسۡهُ فِي ٱلۡخَلۡقِۚ أَفَلَا يَعۡقِلُونَ 
Wa man nu'ammirhu nunakkis-hu filkhalqi afalaa ya'qiluun(a) 
68. Dan siapa yang Kami panjangkan umurnya maka Kami akan mengembalikan ia pada penciptaan awal mereka yang tidak mereka mengerti.

وَمَا عَلَّمۡنَٰهُ ٱلشِّعۡرَ وَمَا يَنۢبَغِي لَهُۥٓۚ إِنۡ هُوَ إِلَّا ذِكۡرٌ وَقُرۡءَانٌ مُّبِينٌ 
Wa maa 'allamnaahusy-syi'ra wa maa yanbaghii lah(u) in huwa illaa dzikruw wa Qur-aanum mubiin(un) 
69. Dan tidaklah Kami mengajari Muhammad syair, karena bersyair itu tidak pantas baginya. Tidaklah Al Quran itu kecuali pelajaran dan bacaan yang jelas.

لِّيُنذِرَ مَن كَانَ حَيّٗا وَيَحِقَّ ٱلۡقَوۡلُ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ 
Liyundzira man kaana hayyan wa yahiqqal qaulu 'alal kaafiriin(a) 
70. Agar Al Quran itu memberinya peringatan kepada orang-orang yang hidup dan adzab itu ditimpakan kepada orang-orang kafir.

أَوَ لَمۡ يَرَوۡاْ أَنَّا خَلَقۡنَا لَهُم مِّمَّا عَمِلَتۡ أَيۡدِينَآ أَنۡعَٰمٗا فَهُمۡ لَهَا مَٰلِكُونَ 
Awalam yarau annaa khalaqnaa lahum mimmaa 'amilat aidiinaa an'aaman fahum lahaa maalikuunI(a) 
71. Dan apakah mereka tidak melihat sesungguhnya Kami telah menciptakan untuk mereka hewan ternak dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya. 

وَذَلَّلۡنَٰهَا لَهُمۡ فَمِنۡهَا رَكُوبُهُمۡ وَمِنۡهَا يَأۡكُلُونَ 
Wadzallalnaaha lahum faminhaa rakuubuhum wa minhaa ya`kuluun(a) 
72. Dan Kami menundukkan hewan-hewan itu untuk mereka. Lalu sebagian menjadi tunggangan dan sebagian untuk mereka makan.

وَلَهُمۡ فِيهَا مَنَٰفِعُ وَمَشَارِبُۚ أَفَلَا يَشۡكُرُونَ 
Walahum fiiha manaafi'u wa masyaaribu afalaa yasykuruun(a) 
73. Dan dari binatang itu mereka mendapat beberapa manfaat dan minuman (susu) darinya. Maka, mengapa kalian tidak bersyukur?

وَٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ ءَالِهَةٗ لَّعَلَّهُمۡ يُنصَرُونَ 
Wattakhadzu min duunillaahi aalihatan la'allahum yunsaruun(a) 
74. Dan mereka mengambil sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan.

لَا يَسۡتَطِيعُونَ نَصۡرَهُمۡ وَهُمۡ لَهُمۡ جُندٌ مُّحۡضَرُونَ 
Laa yas-tathii'uuna nashrahum wahum lahum jundum muhdlaruun(a) 
75. Sesembahan tersebut tidak dapat menolong mereka, padahal mereka itu menjadi tentara untuk menjaga sesembahan mereka. 

فَلَا يَحۡزُنكَ قَوۡلُهُمۡۘ إِنَّا نَعۡلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعۡلِنُونَ 
Falaa yahzunka qauluhum inna na'lamu maa yusirruuna wa maa yu'linuun(a) 
76. Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka tampakkan. 

أَوَ لَمۡ يَرَ ٱلۡإِنسَٰنُ أَنَّا خَلَقۡنَٰهُ مِن نُّطۡفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ 
Awalam yaral insaanu annaa khalaqnaahu min nuth-fatin fa idza huwa khasiimum mubiin(un) 
77. Dan tidakkah manusia itu memperhatikan bahwa Kami menciptakan mereka dari setetes mani, ternyata mereka menjadi musuh yang nyata. 

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلٗا وَنَسِيَ خَلۡقَهُۥۖ قَالَ مَن يُحۡيِ ٱلۡعِظَٰمَ وَهِيَ رَمِيمٌ 
Wa dharaba lanaa matsalaw wanasiya khalqahu qaala man yuhyil 'izhaama wahiya ramiim(un) 
78. Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya. Dia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah luluh hancur?”

قُلۡ يُحۡيِيهَا ٱلَّذِيٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٖۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلۡقٍ عَلِيمٌ 
Qul yuhyiihal ladzi ansya-ahaa awwala marratin wa huwa bikulli khalqin 'aliim(un) 
79. Katakanlah (wahai Muhammad) yang dapat menghidupkan adalah Allah yang telah menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui terhadap setiap makhluk-Nya.

ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُم مِّنَ ٱلشَّجَرِ ٱلۡأَخۡضَرِ نَارٗا فَإِذَآ أَنتُم مِّنۡهُ تُوقِدُونَ 
Al ladzii ja'ala lakum minasy syajaril-akhdhari naaran fa idzaa antum minhu tuuqiduun(a) 
80. Dia yang menjadikan untuk kalian api dari pohon kayu yang hijau. Dan seketika itu kalian menyalakan api dari pohon tersebut. 

أَوَ لَيۡسَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يَخۡلُقَ مِثۡلَهُمۚ بَلَىٰ وَهُوَ ٱلۡخَلَّٰقُ ٱلۡعَلِيمُ 
Awalaisal ladzii khalaqas samaawaati wal-ardha biqaadirin 'alaa ayyakhluqa mitslahum, balaa wahuwal khallaaqul 'alim(u) 
81. Dan bukanlah Allah telah menciptakan langit dan bumi, mampu untuk menciptakan yang semisal dengan itu. Benar, dan Dia Maha Pencipta dan Maha Mengetahui. 

إِنَّمَآ أَمۡرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيۡ‍ًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ 
Innamaa amruhuu idzaa araada syai-an an yaquula lahuu kun fa yakun(u) 
82. Sesungguhnya urusannya apabila Ia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata "Kun (jadilah)", maka jadilah sesuatu itu. 

فَسُبۡحَٰنَ ٱلَّذِي بِيَدِهِۦ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيۡءٍ وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ 
Fasub-haanal ladzii bi yadihii malakuutu kulli syai-in wa ilaihi turja'uun(a) 
83. Maka Maha Suci Allah yang di tangannya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu akan dikembalikan.

Editors' Pick

2. Keutamaan membaca surat Yasin

2. Keutamaan membaca surat Yasin
Pixabay/Afshad

Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam Alquran, terdiri dari 83 ayat, dan tergolong sebagai surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Makkah. Surat Yasin memiliki keutamaan yang sangat banyak, tidak hanya sebagai penenang hati yang sedih dan cemas saja.

Lantas, apa saja ya keutamaan membaca surat Yasin?

Berikut ini keutamaan surat Yasin:

1. Semua dosa-dosa diampuni

Apabila sering membaca surat Yasin, semua dosa-dosa selama hidup di dunia akan diampuni olah Allah SWT. Tidak hanya dosa kecil saja, dosa besar pun ikut terampuni.

Seperti pernah diungkapkan Abu Hurairah Ra berdasarkan hadis yang diriwayatkan At-Thabrani dan Al-Baihaqi. "Siapa yang membaca surat Yasin pada malam hari dengan mengharap keridaan Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya."

2. Dianggap mati syahid

Dalam riwayat At-Thabrani juga dijelaskan bahwa seseorang yang rutin membaca surat yasin setiap malam maka ia akan dipermudah ajalnya. Dan ia meninggal dalam keadaan syahid.

“Barang siapa yang membiasakan membaca yasin setiap malam maka tanpa terduga dia menemui ajalnya, maka matinya dalam keadaan syahid.” (HR.At- thobroni, dari pernyataan Anas bin malik)

3. Dipermudah segala urusan

Membaca surat yasin juga dipercaya dapat mempermudah berbagai urusan dan masalah hidup. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini.

“Barang siapa yang membaca surat yasin dari pagi hai, maka pekerjaan dihari itu dimudahkan dengan keberhasilan, dan jika membacanya diakhir suatu hari  maka tugasnya hingga pagi hari berikutnya akan dimudahkan juga.” (Sunaan daarimi juz 2 halaman 549).

4. Mendapatkan ketenangan hati

Dengan membaca surat Yasin diyakini dapat menenangkan hati yang sedih, cemas, dan gundah gulana.

Sebagaimana berdasarkan firman Allah SWT dalam Surat Ar-Rad ayat 28 berikut ini.

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram."

5. Terhindar dari siksa kubur

Selain diyakini dapat menenangkan hati yang sedih dan cemas, surat Yasin juga dapat membuat umat Islam terhindar dari siksa kubur yang mengerikan. Sebagaimana Allah SWT berfirman seperti berikut.

“Barang siap yang mengunjungi makam seseorang dan membacakan surat yasin maka pada hari itu allah SWT meringankan siksa kubur mereka dan diberikannya kebaikan bagi sejumlah penghuni kubur diperkuburan itu.” (Tafsir Nur ats-tsagalayn 4/373). 

6. Mempermudah sakaratul maut

Sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Alquran Al azhim bahwa membaca surat Yasin dipercaya dapat mempermudah sakaratul maut.

“Membaca surat yasin disisinya mayat akan menurunkan banyak rahmat dan berkah dan memudahkan keluarnya ruh .” (Tafsir alqur’an Al-azhim 6/562 daran nassyr wat tauzi ).

“Disunnahkan membaca surat yasin disamping seseorang yang sedang menghadapi kematian.” (Al – Majmu’syaih Al muhadzdzab 5 /76 Dar’alim alkitab).

7. Mendapatkan pahala yang berlipat

Dalam riwayat At-Tirmidzi dan Ad-Darimi, mereka menjelaskan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa surat yasin adalah jantung Alquran. Dan siapa yang membaca Alquran akan diberikan pahala sama seperti 10 kali membaca Alquran.

8. Memperoleh kemuliaan

Setiap surat dalam Alquran sudah pasti memiliki keutamaan memperoleh kemuliaan, tidak terkecuali surat Yasin. Dengan membaca surat Yasin secara rutin, kita akan dimuliakan oleh Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut ini.

Siapa yang membaca Alquran dan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (Alquran).” (HR. Abu Daud).

9. Memiliki jiwa yang bersih

Membaca surat Yasin dapat membuat jiwa manusia menjadi bersih layaknya bunga yang beraroma harum. Hal tersebut pun sudah tercantum dalam hadis berikut ini.

Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:  “Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Alquran adalah seperti buah Al-Atrujah yang aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Alquran adalah seperti buah tamr (kurma)  tidak ada aromanya namun rasanya manis.

Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Alquran adalah seperti buah Raihanah yang aromanya wangi namun rasanya pahit. Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Alquran adalah seperti buah Hanzhalah yang tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” (Al-Bukhari dan Muslim).

10. Terlindungi dari marabahaya dan malapetaka

Obat dari marabahaya dan malapetakan adalah surat Yasin. Ketika hidup dipenuhi kegundahan hati, sedih, dan cemas, ada baiknya untuk membaca surat Yasin. Pun untuk terhindar dari marabahaya, malapetaka, nasib sial, dan keburukan-keburukan lainnya.

Dari Abu Hurairah ra berkata:  “Bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda: “Siapa yang medengar satu ayat daripada Kitab Allah Ta’ala (al-Qur’an) ditulis baginya satu kebaikan yang berlipat ganda. Siapa yang membacanya pula, baginya cahanya di hari kiamat.”

3. Kandungan surat Yasin

3. Kandungan surat Yasin
Freepik

Selain memiliki keutamaan, surat Yasin juga memiliki kandungan yang luar biasa dan jarang diketahui orang. Berikut ini kandungan surat Yasin yang telah Popmama.com rangkum sebagai berikut.

1. Mengingat kematian

Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui kematiannya. Namun, setiap orang yang bernyawa pasti akan menemui ajalnya. Tentang kematian dan hari bangkit terdapat dalam surat Yasin. Hal tersebut ditulis sebagai pengingat agar manusia lebih banyak beriman, beribadah, bertaubat, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Adanya tanda-tanda kebesaran Allah SWT

Tanda-tanda kebesaran Allah SWT berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan. Dalam ayat 33-50 terdapat sejumlah hikmah dan pelajaran bagi mereka yang mengkajinya secara mendalam menggunakan akal.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Yasin ayat 36 dan 40 berikut ini.

Maha suci Tuhan yang yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang mereka tidak ketahui."

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan (melampaui) bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya."

3. Kisah perjuangan para pendakwah dan syuhada

Penduduk Makkah saat itu menolak kenabian Rasulullah SAW. Hal tersebut telah tertulis dalam surat Yasin ayat 13-29.

Dahulu, ada penduduk suatu kota yang membela seorang pendakwah agama. Ketika pendakwah tersebut diancam untuk dibunuh oleh penduduk kota yang ingkar, salah seorang penduduk kota yang telah beriman secara berani membela para pendakwah. Seseorang yang berani membela para pendakwah itu, kemudian dibunuh dengan kejam oleh kaumnya sendiri. Akan tetapi, akhirnya menjadi syuhada dan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah SWT. Sebab, ketulusannya itulah yang menjadikannya menjadi seorang syuhada.

Kisah tersebut dijabarkan dalam surat Yasin ayat 26-27.

4. Kapan waktu terbaik membaca surat Yasin

4. Kapan waktu terbaik membaca surat Yasin
Freepik

Biasanya, surat Yasin dibaca pada malam Jumat atau saat ada orang yang meninggal. Namun lebih dari itu, membaca surat Yasin dapat dilakukan setiap waktu sesuai dengan kebutuhan. Surat Yasin bisa dibaca ketika ada seseorang yang sakit, mengirim doa untuk keluarga, dan bisa juga sebagai bentuk rasa syukur.

Membaca surat Yasin pun dapat dilakukan pada berbagai waktu, misalnya pagi, siang, sore, hingga malam hari.

Sebagaimana atsar yang disebutkan dalam pertanyaan adalah perkataan tabiin yang mulia Yahya bin Abu Katsir rahimahullah berkata:

من قرأ " يس " إذا أصبح لم يزل في فرح حتى يمسي ، ومن قرأها إذا أمسى لم يزل في فرح حتى يصبح . قال : وأنبأنا مَن جرَّبَ ذلك

"Barang siapa yang membaca Yasin ketika pagi hari, maka dia akan senantiasa dalam kegembiraan sampai sore hari. Barang siapa yang membaca waktu sore hari, dia senantiasa dalam kegembiraan sampai pagi hari. Berkata, “Kami diberitahukan dari orang yang telah mempraktikkan hal itu.” (HR. Ibnu Dharis dalam kitab  Fadhailul Qur’an, no. 218 hal. 101. Dia berkata, kami diberitahukan oleh Abbas bin Walid, kami diberitahukan oleh ‘Amir bin Yasaf dari Yahya bin Abu Katsir berkata dan menyebutkan atsar ini).

Meski begitu, belum ada bukti atau hadis yang menguatkan kalau Nabi SAW membaca surat Yasin setiap pagi hari.

Itulah informasi tentang surat Yasin sebagai surat Alquran penenang hati yang sedih dan cemas. Jika anak mama memiliki rasa sedih karena ditinggalkan seseorang yang ia sayang atau cemas akan saudara/kerabat yang merantau jauh, ajak ia untuk membaca surat Yasin ya, Ma.

Baca juga:

The Latest