Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
remaja pasang solar panel sendiri
Instagram.com/itssammyproject

Dalam era yang penuh dengan teknologi seperti saat ini, anak-anak generasi Z ternyata punya minat dan skill yang luar biasa lho, Ma!

Seperti yang dilakukan baru-baru ini oleh seorang remaja Indonesia berusia 14 tahun, yang membagikan video dirinya memasang panel surya atau solar panel di atap rumahnya.

Dengan percaya diri menggunakan bahasa Inggris, remaja pemilik akun @itssammyproject itu menjelaskan prosesnya hingga panel surya itu berhasil digunakan untuk mengisi daya ponselnya.

Seperti apa kisah inspiratifnya dan apa itu panel surya? Yuk, simak informasinya di sini!

1. Penuh keyakinan memasang panel surya sendiri

Dalam video reels-nya, remaja ini menunjukkan proses pemasangan dengan sangat detail dan sistematis. Mulai dari penataan panel surya sesuai arah sinar matahari, sampai pemasangan kabel listrik agar bisa terkoneksi dengan baik.

Pertama, ia memasang panel surya 100W di atap rumahnya dengan sebuah penyangga sampai kemiringannya dirasa sesuai dengan Indonesia.

Untuk mendapatkan sudut yang tepat, ia bahkan menggunakan aplikasi di ponselnya untuk memastikan kemiringan panel berada pada 7 derajat, yang menurutnya optimal untuk lokasi Indonesia di garis khatulistiwa.

Setelah panel tersebut berhasil terpasang kuat, ia kemudian menyiapkan kabel yang tahan air untuk diturunkan dan disambungkan ke dalam ruangannya.

Dengan kemahiran dan ketelitiannya, remaja laki-laki yang fasih berbahasa Inggris itu berhasil memerlihatkan bagaimana kabel yang awalnya ia koneksikan ke panel, kemudian berhasil mendapat tegangan yang langsung ia gunakan untuk mengisi daya ponsel dan perangkat elektronik lainnya.

2. Mengapa panel surya bisa menghemat listrik dan go green?

Solarrightwa.com/au

Melihat dari cara remaja di atas yang berhasil membuat kagum netizen untuk menghemat listrik sekaligus menjaga lingkungan, tak sedikit pula yang ikut bertanya mengapa benda tersebut bisa digunakan untuk menghemat listrik.

Nah, panel surya sendiri adalah perangkat yang mengubah energi dari sinar matahari menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan ini bersifat DC (Direct Current) dan dapat digunakan langsung untuk perangkat tertentu atau disimpan dalam baterai setelah diatur oleh controller.

Seperti yang diperlihatkan remaja lelaki yang viral tersebut, benda ini bisa menghemat listrik karena sumber energi yang didapat dari sinar matahari yang tidak pernah habis, berbeda dengan bahan bakar fosil (batu bara, minyak) yang suatu saat akan terkuras.

Selain itu, proses menghasilkan listrik dari sinar matahari ini juga tidak mengeluarkan gas rumah kaca atau polusi udara yang berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.

Itulah mengapa banyak netizen dibuat takjub dengan kemahiran sang anak yang berhasil mempelajari cara pembuatan panel surya untuk mengurangi tagihan listrik dengan mengandalkan sinar matahari.

"Luar biasa.. kesabarannya memasang semua kabel perlu acungan jempol," puji netizen dalam komentar.

3. Bolehkah memasang panel surya sendiri di rumah?

Sainsindonesia.id

Meski inspiratif, memasang panel surya sendiri memerlukan kehati-hatian ekstra, terutama karena melibatkan listrik dan pekerjaan dengan tegangan tinggi.

Itulah mengapa memasang panel surya sendiri jika tujuannya untuk menghemat listrik rumah dan terhubung ke jaringan PLN, sebaiknya dilakukan oleh instalatir bersertifikat karena sangat berisiko menyebabkan kebakaran, kerusakan perangkat, atau sengatan listrik akibat kesalahan instalasi.

Namun, untuk sistem sederhana dan mandiri (off-grid) seperti untuk mengisi ponsel atau sekadar untuk proyek edukasi seperti yang dilakukan remaja viral tersebut, pemasangan sendiri boleh dilakukan dengan sangat hati-hati, selama skalanya kecil, tidak terhubung ke kabel rumah.

Video reels yang dibagikan oleh remaja yang diketahui bernama Sammy ini tentu menjadi contoh edukasi yang sangat berharga. Ini menunjukkan bahwa anak-anak bisa mempelajari hal-hal kompleks seperti teknologi hijau dan kelistrikan jika diberikan dukungan dan ruang untuk bereksplorasi.

Selain membantu untuk hemat listrik, kegiatan seperti ini melatih keterampilan problem-solving, rasa ingin tahu, dan kreativitas mereka. Semoga kisah Sammy bisa jadi inspirasi bagi anak-anak remaja lainnya untuk terus menggali ilmu, mencoba hal-hal baru yang positif, dan berkontribusi untuk bumi yang lebih hijau.

Editorial Team