Perbedaan dari KMB dan K-13 mulai dari pendekatan pembelajaran yang berbeda menekankan pembelajaran berbasis proyek, kemandirian, dan keberagaman. Sedangkan K-13 menonjolkan pendekatan tematik dengan fokus pada pembentukan karakter dan moral peserta didik, dan struktur kurikulum yang lebih terstandar.
Implementasi dan efektivitas kedua kurikulum ini dapat terus berubah dan berkembang seiring waktu. Berikut adalah poin-poin perbedaannya:
Pendekatan Pembelajaran
- Kurikulum Merdeka Belajar: Fokus pada pembelajaran yang berbasis proyek (project-based learning) dan kegiatan yang melibatkan eksplorasi mendalam. Siswa lebih diberi kebebasan dalam mengeksplorasi minat dan bakat mereka.
- Kurikulum 2013: Menerapkan pendekatan tematik dan berbasis kompetensi, dengan integrasi antar-mata pelajaran.
Peran Guru dan Siswa
- Kurikulum Merdeka Belajar: Guru berperan sebagai fasilitator yang mendampingi dan membimbing siswa dalam belajar, sementara siswa memiliki peran lebih aktif dan mandiri dalam proses belajar.
- Kurikulum 2013: Guru memiliki peran besar dalam mengarahkan proses pembelajaran sesuai rencana dan silabus yang ditetapkan, sementara siswa cenderung mengikuti instruksi.
Evaluasi dan Penilaian
- Kurikulum Merdeka Belajar: Penilaian lebih fleksibel dan menekankan pada asesmen formatif yang mendukung perkembangan siswa. Evaluasi berfokus pada kompetensi yang relevan dengan keterampilan hidup.
- Kurikulum 2013: Penilaian cenderung terstruktur dengan penekanan pada penilaian kognitif yang dinilai dari ujian dan nilai akhir.
Materi dan Kompetensi Dasar
- Kurikulum Merdeka Belajar: Materi lebih fleksibel dan disesuaikan dengan konteks lokal serta kebutuhan individu siswa. Kompetensi dasar lebih disederhanakan agar lebih mendalam.
- Kurikulum 2013: Kompetensi dasar mencakup berbagai mata pelajaran dengan silabus yang tetap dan harus diikuti oleh seluruh siswa secara seragam.
Tekanan pada Pengembangan Karakter dan Keterampilan Hidup
- Kurikulum Merdeka Belajar: Menitikberatkan pengembangan karakter, kreativitas, dan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi.
- Kurikulum 2013: Meski juga memuat pengembangan karakter, penekanannya lebih pada aspek kognitif dan akademis.
Fleksibilitas Kurikulum
- Kurikulum Merdeka Belajar: Sekolah memiliki kebebasan lebih besar untuk mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan siswa dan karakteristik daerah.
- Kurikulum 2013: Kurikulum lebih ketat dan seragam, dengan sedikit ruang bagi sekolah untuk melakukan penyesuaian.
Penggunaan Teknologi dan Digitalisasi
- Kurikulum Merdeka Belajar: Mendorong integrasi teknologi dalam proses pembelajaran untuk mendukung keterampilan digital siswa.
- Kurikulum 2013: Tidak secara khusus menekankan penggunaan teknologi, meski penggunaannya dimungkinkan.
Secara keseluruhan, KMB berfokus pada kebebasan, fleksibilitas, dan personalisasi belajar. Sementara K-13 lebih terstruktur dengan penekanan pada standar kompetensi yang seragam.