Di era digital ini, pergaulan tak lagi terbatas oleh jarak, negara, zona waktu, bahkan usia. Anak remaja Mama bisa dengan mudah berinteraksi dengan siapa saja, kapan saja, hanya lewat genggaman ponsel di tangan.
Kemajuan teknologi yang seharusnya memberi manfaat, sering kali justru membuat Mama diliputi kekhawatiran. Wajar saja, karena dunia digital tidak selalu aman bagi anak-anak.
Internet membuka pintu ke berbagai konten yang belum tentu sesuai dengan usia dan perkembangan emosional anak. Mulai dari pornografi, kekerasan, ujaran kebencian, hingga hal-hal tidak senonoh lainnya.
Tak hanya itu, dunia maya juga menjadi ladang subur bagi pergaulan bebas dan pengaruh buruk dari teman sebaya yang tidak dikenal secara nyata.
Anak remaja Mama bisa dengan mudah terbujuk oleh ajakan, tren, atau gaya hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai keluarga dan moral yang Mama tanamkan sejak kecil.
Kekhawatiran Mama bukanlah perasaan yang berlebihan. Banyak kasus nyata di sekitar kita membuktikan betapa mudahnya seorang remaja tersesat dalam pergaulan yang salah, hanya karena kurangnya pengawasan dan pendampingan dalam menggunakan teknologi.
Salah satu kasus anak remaja salah pergaulan dibagikan oleh dr. Grace Simatupang, Sp. A, di akun tiktok miliknya. Beliau membagikan obrolannya dengan seorang anak berusia 14 tahun tentang sebuah grup whatsapp yang mengkhawatirkan.
Unggahan beliau ini dapat memantik kesadaran Mama untuk lebih teliti dalam mengawasi anak remaja mama.
Berikut informasi seputar waspada anak salah pergaulan, yang telah Popmama.com rangkum.
